Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kok Lezat Sih Jadi Kamu?

Tulisan ini yakni kelanjutan dari goresan pena sebelumnya perihal Tips Pertemanan Bagi Tunanetra yang Bersekolah di Sekolah Inklusi.


 


Bagi teman-teman tunanetra yang bersekolah di sekolah inklusi, mungkin pernah mengalami insiden menyerupai berikut. Biasanya dalam mata pelajaran tertentu contohnya pelajaran menggambar, tunanetra diberikan kiprah pengganti contohnya bernyanyi atau bermain musik. Contoh lain, dalam mata pelajaran Geografi, seringkali guru memperlihatkan kiprah menggambar peta. Biasanya teman-teman tunanetra akan diberikan kiprah mencari peta tersebut di internet. Mengapa demikian? Tentu saja menggambar yakni kiprah yang cukup sulit untuk dilakukan tunanetra.


 


Nah, dikala teman-teman tunanetra diberikan kiprah pengganti, biasanya akan terdengar ucapan semacam ini dari murid-murid lain:


“Kok lezat sih jadi kamu? Tugasnya praktis banget.”


Atau


“Kok tugasnya dibedain sih?”


atau


“Mau juga dong sanggup kiprah kaya kamu. Aku gak bisa gambar nih.”


Atau kalimat-kalimat yang senada dengan itu.


 


Dalam menyikapi insiden menyerupai ilustrasi di atas, kita sanggup memandang dari dua sisi yang berbeda. Dari sisi teman-teman tunanetra, seharusnya Anda jangan merasa besar hati mendapat kiprah yang lebih ringan dibanding teman-teman lainnya. Keringanan tersebut Anda dapatkan alasannya yakni guru/pengajar mengerti perihal apa yang bisa dan apa yang tidak bisa Anda lakukan. Jadi, ringan atau tidaknya suatu kiprah tergantung pada kemampuan dan kemauan Anda untuk mengerjakannya.


 


Sementara itu, dilihat dari sisi teman-teman non tunanetra, Anda seharusnya jangan merasa iri dengan dispensasi kiprah yang diberikan guru/pengajar kepada teman-teman tunanetra. Seperti yang telah dijelaskan di atas, dispensasi kiprah tersebut diberikan alasannya yakni kemampuan anak didik itu sendiri. Sebagai contoh, tunanetra tidak diberikan kiprah menggambar alasannya yakni tentu saja akan sangat sulit bagi tunanetra untuk membuat sebuah gambar, sementara imajinasi visualnya sangat terbatas (semoga saja di masa mendatang akan ada suatu alat yang mempermudah tunanetra untuk melaksanakan tugas-tugas visual menyerupai menggambar). Jika Anda merasa iri dengan dispensasi kiprah tersebut, itu sama saja Anda tidak mensyukuri “kesempurnaan fisik” yang Anda miliki. Dengan artian, dikala Anda menginginkan kiprah yang sama dengan yang diberikan kepada tunanetra, artinya sama saja Anda menginginkan kondisi yang sama dengan yang dialami tunanetra tersebut.


 


Dari uraian di atas, penulis hanya ingin memberikan satu poin penting, bahwa gotong royong setiap sesuatu yang kita dapatkan (tugas, ujian, amanat, dan sebagainya) tidak akan melebihi batas kemampuan kita. Bersyukurlah dengan semua yang kita punya.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Kok Lezat Sih Jadi Kamu?"