Ini Sosok Miliarder di Balik Perusahaan Teknologi Terbesar di Dunia
Forbes telah menghimpun perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia tahun 2018. Sudah pasti, perusahaan itu didirikan orang yang saat ini berstatus miliarder!
Nyatanya, gak semua perusahaan teknologi itu semuanya berbasis di Amerika Serikat. Ada juga perusahaan-perusahaan raksasa lain yang basisnya di Asia.
Para miliarder pendiri perusahaan itu tentu juga gak semuanya lahir kaya. Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang harus merintis bisnisnya dari nol.
Penasaran siapa saja mereka? Simak ulasannya di bawah sini:
10. Larry Elisson – Oracle
Oracle kini menduduki posisi 10 dalam daftar perusahaan teknologi terbesar versi Forbes. Perusahaan itu dipimpin dan didirikan oleh Larry Elisson.
Ayah dari pria kelahiran 1944 ini adalah warga keturunan Italia yang mengikuti dinas militer di Amerika Serikat, sementara ibunya warga keturunan Yahudi yang baru dia temui ketika Elisson berusia 48 tahun.
Miliarder yang gak tamat kuliah ini adalah orang terkaya di dunia urutan ke 10 dengan kekayaan US$ 56,4 miliar atau Rp 819 triliun. Dia mendirikan Oracle pada tahun 1977.
Oracle merupakan sebuah platform pengembang sistem manajemen basis data yang menghubungkan sebuah perusahaan, dengan pelanggannya.
Produk yang dia buat sempat berganti nama menjadi Relational Software Inc pada 1979, dan menjadi Oracle Systems Corporation pada 1982, agar selaras dengan produk flaghsip-nya yaitu Oracle Database.
Di tahun 1995, Oracle System Corporation mengubah namanya menjadi Oracle Coporation atau kini kerap disebut Oracle.
9. Hon Hai Precision Industry, Co
Sebagian besar dari kamu mungkin belum pernah dengar nama perusahaan asal Taiwan ini. Tapi, kalau Foxconn mungkin sedikit familiar dong.
Foxconn adalah perusahaan produsen komponen elektronik terbesar di dunia. Salah satu yang mereka garap adalah papan motherboard, dan salah satu konsumen mereka adalah Apple.
Perusahaan ini dipimpin oleh Terry Gou yang kini menjadi orang terkaya di Taiwan. Miliarder ini memiliki total kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 5,9 miliar atau setara Rp 84 triliun.
Usut punya usut, orangtua Gou berasal dari desa di Provinsi Shanxi, Cina. Mereka bermigrasi ke Taiwan dan Terry Gou dulunya cuma karyawan pabrik.
Berkat uang pinjaman yang diberikan sang bunda, Terry mendirikan Hon Hai di tahun 1974 yang saat itu cuma punya 10 karyawan. Produk pertama yang mereka buat adalah komponen plastik yang digunakan untuk televisi.
Di tahun 1980-an, ketika komputer mulai berkembang pesat, dia beralih memproduksi konektor untuk PC hingga joystick. Lambat laun, perusahaan itu berkembang dan punya banyak pabrik yang tersebar di seluruh dunia.
8. Tencent Holdings
Tencent Holdings dipimpin orang terkaya di Cina urutan kedua, yaitu Ma Huateng. Total kekayaan pria ini mencapai US$ 38,4 miliar atau setara dengan Rp 505 triliun.
Tencent Holdings, perusahaan internet terbesar di Cina. Ekspansinya sudah besar-besaran, termasuk ke Indonesia.
Tencent merupakan perusahan pemilik aplikasi WeChat. Tencent juga tercatat menggelontorkan dananya sebesar US$ 150 juta alias lebih dari Rp 2 triliun ke Go-Jek.
Sementara itu di dunia e-commerce Indonesia, mungkin beberapa di antara kamu pernah dengar situs yang bernama JD.ID. Nah, itu juga punyanya Tencent lho. Kalau di Cina namanya JD.com Inc.
Dan untuk bersaing dengan Spotify, Tencent juga memiliki JOOX. Aplikasi yang satu ini sangat populer di Hong Kong dan Malaysia.
7. Facebook
Siapa di sini yang gak punya Facebook. Mungkin kamu pun punya, tapi berhubung udah bosen main FB lalu akunnya di-deactivate.
Perusahaan ini didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang pria yang penampilannya sangat sederhana tapi sekarang jadi miliarder terkaya di dunia urutan ke lima. Total hartanya pun mencapai US$71 miliar atau Rp 1.031 triliun.
Zuck meluncurkan Facebook bersama Eduardo Saverin tahun 2004, alias saat Zuck berusia 20 tahun.
Di tahun yang sama, Facebook mendapat suntikan dana pertama sebesar US$ 500 dari seseorang yang bernama Peter Tiel. Di April 2005, Accel Partner pun menyuntik dana sebesar US$ 12,5 juta ke Facebook. Alhasil, valuasi Facebook pun meningkat jadi US$ 98 juta.
Setahun kemudian, mereka berhasil memperoleh investasi seri B dari Greylock Partners dan Meritech Capital. Jumlah investasi mereka adalah US$ 27,5 juta, valuasi Facebook pun kembali naik hingga mencapai US$ 500 juta.
Gak cuma mereka doang yang menyuntikkan dana, Microsoft juga ikut melakukannya pada tahun 2007. Berkat Microsoft, valuasi Facebook naik jadi US$ 15 triliun!
Sekarang, Facebook gak cuma digunakan untuk bersosialisasi. Jejaring sosial itu juga kerap dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis, lebih tepatnya beriklan.
6. IBM
Kesuksesan IBM berawal saat mereka berhasil menguasai pasar PC di tahun 1980-an. Padahal, bukan merekalah yang pertama mengeluarkan produk PC. Sebelum IBM, ada Apple, Commodore, HP, dan lainnya.
Perusahaan ini sudah berusia lebih dari 100 tahun. Dulunya, mereka memproduksi mesin-mesin komersial.
Pendiri IBM, yaitu Charles Ranlett Finn jelas sudah mangkat, dan saat ini IBM dipimpin Ginni Rometty yang sudah berkarier di IBM selama 36 tahun.
Rometty masuk dalam jajaran 10 Perempuan Terkuat versi Forbes. Terkuat di sini maksudnya adalah mereka berhasil membuat terobosan dan menjadi inovator untuk perusahaan atau negaranya.
Kabarnya, Ginni Rometty memiliki kekayaan sebesar US$ 32,7 juta atau Rp 475 miliar. Sah deh disebut sebagai miliarder, meski beliau bukan pemilik perusahaan.
5. Intel
Familiar dong sama Intel Corporation, atau produk legendarisnya deh yang namanya Intel Pentium. Intel adalah produsen prosesor mikro untuk komputer.
Perusahaan ini didirikan oleh Gordon Moore dan Robert Noyce. Akan tetapi, kekayaan Moore lah yang dikenal sebagai miliarder saat ini. Dan Robert Noyce sendiri sudah wafat di tahun 1990.
Kekayaan Moore disinyalir ada di angka US$ 9,3 miliar atau setara dengan Rp 135 triliun. Sebagai orang terkaya di dunia, Moore menduduki posisi ke 181.
4. Alphabet
Perusahaan ini mungkin kurang familiar di telingamu. Alphabet Inc adalah induk dan konglomerasi yang dibentuk Google. Perusahaan ini menaungi beberapa usaha yang dimiliki oleh atau terpisah dari Google.
Pemimpinnya, siapa lagi kalau bukan Larry Page dan Sergey Brin yang gak lain adalah co-founder Google.
Kedua orang itu menciptakan Google dari garasi rumah. Namun, saat ini Google juga menguasai banyak startup yang menurutnya potensial. Mulai dari YouTube, Android, Motorola Mobility, Pyra Labs, hingga Keyhole Inc.
Bicara soal miliarder di balik perusahaan ini, Sergey Brin yang menjabat sebagai President Alphabet adalah orang terkaya di dunia urutan ke 13. Total kekayaannya mencapai US$ 47,4 miliar atau Rp 689 triliun.
Sementara itu Larry Page adalah urutan ke 12, total hartanya US$ 48,8 miliar atau Rp 709 triliun.
3. Microsoft
Siapa yang gak kenal sama perusahaan yang satu ini. Perusahaan ini didirikan oleh Bill Gates, miliarder terkaya urutan kedua di dunia. Gates memiliki total harta US$ 90 miliar atau Rp 1.300 triliun.
Berdirinya Microsoft gak luput dari Paul Allen yang merupakan sahabat Bill Gates. Baik Allen maupun Bill Gates sama-sama gak lulus kuliah.
Keduanya berhasil menciptakan BASIC, program yang dijual ke Micro Instrumentation and Telemetry System’s (MITS), yakni peruhaan manufaktur pembuat Altair. Keberhasilan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Microsoft pada tanggal 4 April 1975.
Tahun 2012, Microsoft adalah pendominasi pasar sistem operasi PC dan pasar perangkat lunak Microsoft Office.
Perusahaan ini juga memproduksi serangkaian perangkat lunak untuk desktop dan server, dan aktif di sejumlah bidang seperti pencarian Internet (Bing), industri permainan video (Xbox dan Xbox 360), layanan digital (MSN), dan telepon genggam (Windows Phone OS).
2. Samsung
Urutan kedua ternyata diduduki oleh salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia yang berbasis di Korea Selatan. Apalagi kalau bukan Samsung.
Perusahaan ini didirikan oleh Lee Byung Chull di Daegu, pada 1938. Pria itupun menghembuskan napas terakhirnya pada 1987.
Samsung gak cuma ngetop karena ponselnya, melainkan juga karena perangkat elektronik lain yaitu televisi, kulkas, microwave, DVD, dan sebagainya.
Saat ini, perusahaan ini dipimpin oleh Lee Kun-hee yang gak lain adalah putra Lee Byung Chull. Lee Kun-hee berhasil mengumpulkan total kekayaan mencapai US$ 17,7 miliar atau sekitar Rp 254 triliun.
Nama Kun-hee masuk daftar miliarder paling kaya seantero Korea Selatan di tahun 2018. Di dunia, dia masuk ke urutan 61 versi Forbes.
1. Apple
Urutan pertama dan yang terbesar ternyata diduduki oleh Apple. Apple Inc adalah perusahaan teknologi yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan online.
Apple didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada April 1976 untuk mengembangkan dan menjual komputer pribadi Apple I yang dirancang oleh Wozniak.
Dari ketiga nama founder tersebut, nama mendiang Steve Jobs tampaknya jadi salah satu figur yang sangat dikenal dan dijadikan inspirasi banyak orang. Bahkan, kisah Steve Jobs juga sudah difilmkan.
Steve Jobs memang miliarder. Namun, Tim Cook bos Apple saat ini juga miliarder, meski dia bukan merupakan tim founder.
Belum lama ini, Tim Cook diprediksi menjadi CEO termahal di dunia. Pada Agustus lalu, pria ini disebut bakal menerima gaji Rp 1,7 triliun karena meroketnya saham Apple di bursa saham.
Sebelumnya, Cook sempat bekerja di IBM sebelum akhirnya bergabung di Apple Inc. Di Apple kabarnya dia digaji kurang lebih Rp 150 miliar pada tahun 2017.
Itulah para miliarder dengan harta berlimpah di balik perusahaan teknologi terbesar di dunia. Ada yang pendiri perusahaan, ada yang anak owner, dan ada juga yang cuma karyawan.
Pada intinya, kisah ini mengingatkan kita apapun latar belakang pekerjaan kita, kita tetap berpeluang jadi miliarder.
So, menurutmu lebih enak jadi yang mana nih? Pendiri usaha, pewaris usaha, atau karyawan berharta miliaran? (Editor: Chaerunnisa)
Posting Komentar untuk "Ini Sosok Miliarder di Balik Perusahaan Teknologi Terbesar di Dunia"