Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapa Bilang Investasi Reksa Dana Saham Bikin Rugi? Ini Bukti Keunggulannya

Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami Bareksa.com

Bareksa Logo

Kalau kamu berpikir investasi reksa dana saham nggak menguntungkan. Ini saatnya kamu berpikir sebaliknya.

 

Selama Oktober 2015, indeks reksa dana saham mencatat return 7,04 persen lebih tinggi dibandingkan dengan IHSG yang cuma 5,48 persen. Bahkan beberapa reksa dana saham mencatatkan return melebihi 10 persen dalam sebulan. Apa gerangan yang mendorong lonjakan kinerja ini?

 

Menurut analis Bareksa, pergerakan saham perbankan menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan kinerja reksa dana saham sepanjang bulan Oktober. Berdasarkan fund fact sheet, reksa dana dengan return yang tinggi pada bulan Oktober memiliki saham perbankan dalam top holding-nya.

 

[Baca: 5 Jenis Perdagangan Saham yang Musti Diketahui Para Pemula]

 

Perbankan menjadi sektor yang mendapat alokasi cukup besar dalam portofolio reksa dana tersebut. Salah satu reksa dana saham yang menghasilkan return tertinggi adalah Panin Dana Maksima.

 

Dalam fund fact sheet-nya bulan September, reksa dana ini mengalokasikan mayoritas asetnya pada sektor perbankan. Sektor perbankan memiliki alokasi aset hingga 37 persen dalam portofolio Panin Dana Maksima.

 

reksa dana saham

Dengan melihat kinerja reksa dana selama Oktober, kita bisa memilih manajer investasi yang bonafide untuk berinvestasi ke depannya

 

 

Saham perbankan yang menjadi pilihan top holding reksa dana ini merupakan mayoritas saham bank pelat merah, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Selain itu juga terdapat saham PT Bank Panin Tbk (PNBN) masuk dalam 10 saham yang memiliki proporsi cukup besar dalam portofolionya.

 

Memang, saham perbankan terkenal fluktuatif karena sensitifitasnya yang cukup tinggi terhadap sentimen terutama yang berpengaruh pada perekonomian. Contohnya saat ekonomi sedang pulih, maka saham perbankan yang cukup cepat merespon dan mengalami kenaikan tinggi.

 

[Baca: Nggak Perlu Takut Investasi Saat Krisis! Reguk Keuntungan Saat Ekonomi Pulih]

 

Sektor perbankan juga menjadi sektor yang mengalami kenaikan paling tinggi ketiga sepanjang bulan Oktober dibandingkan dengan sektor jenis lainnya, setelah sektor aneka industri dan perkebunan. Sektor ini mengalami kenaikan hingga 8,65 persen, sedangkan sektor aneka industri naik hingga 10,14 persen dan sektor perkebunan 8,72 persen.

 

Tetapi nggak semua reksa dana berjaya selama Oktober. Reksa dana saham Emco Growth Fund, per Oktober 2015 memiliki dana kelolaan yang tergolong kecil sebesar Rp15,7 miliar.

 

Return reksa dana saham ini  melesat hingga 16 persen sepanjang Oktober, tetapi dana kelolaan hanya naik 6,8 persen. Artinya justru banyak investor yang melakukan redemption (penjualan kembali) reksa dana tersebut.

 

Daftar reksa dana dengan performa tertinggi selama Oktober

 

 

Yang perlu diwaspadai investor, jumlah dana kelolaan ini lebih kecil dari batas minimum dana kelolaan reksa dana yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Rp25 miliar. Risiko pembubaran reksa dana menjadi lebih tinggi pada reksa dana Emco Growth Fund.

 

[Baca: Ini Pengertian Saham dan Jenisnya yang Dibuat Sesimpel Mungkin untuk Pemula]

 

 

 

Image credit: 

  • http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/05/12/32/1000402/ekonomi-melambat-return-reksa-dana-saham-merosot-ic7.jpg
  • http://media.bareksa.com/resources/image/2015/11/11870/id_14467981841.png

Posting Komentar untuk "Siapa Bilang Investasi Reksa Dana Saham Bikin Rugi? Ini Bukti Keunggulannya"