Sebelum Ambil Kredit Kendaraan Bermotor Pertimbangkan Dulu 3 Hal Ini
Artikel DuitPintar.com ini pernah ditayangkan oleh partner content kami, Suara.com
Saat ini ngambi kredit kendaraan bermotor emang gampang banget. Kasih saja down payment (DP) sekian, udah deh beres. Kendaraan bisa dibawa pulang.
Apalagi kredit motor. Banyak banget tuh di pinggir jalan dealer yang ngasih promo dengan nyebarin selebaran sambil ngundang biduan dangdut buat menarik perhatian.
Tapi jangan lengah, tetap harus hati-hati. Di balik kemudahan itu, ada hal yang perlu dicermati. Kalau sampai kecolongan, bisa bahaya!
[Baca: Cihuuy Beban Uang Muka Kredit Mobil dan Motor Enggak Berat Lagi]
Makanya sebelum ambil kredit kendaraan bermotor, pertimbangkan dulu deh 3 hal berikut:
1. Masalah DP
DP yang kecil bukan berarti cicilan per bulan juga bakal kecil. Bisa saja sih DP dan cicilan kecil. Tapi periode pembayarannya bakal lama tuh. Jadi, lihat dulu deh skema cicilan sebelum ngasih duit buat bawa pulang kendaraan. Besaran DP ada aturannya, jadi nggak bisa sembarangan ditentuin.
Jangan cuma terpesona sama mbak-mbak SPG yang kasih selebaran ya, perhatikan baik-baik isi brosur!
Aturan ini berubah menurut kondisi pasar dan keuangan negara. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/10/PBI/2015, misalnya, DP kendaraan roda dua ditetapkan minimal 20 persen. Sedangkan kendaraan roda tiga ke atas 25 persen.
Semakin besar DP, maka bakal semakin ringan juga cicilan per bulan. Begitu juga sebaliknya. Jadi, kalau emang punya budget, alokasikan semaksimal mungkin buat DP biar angsuran gak memberatkan.
2. Perjanjian fidusia
Yang namanya perjanjian fidusia wajib ada dalam perjanjian kredit kendaraan. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Kalau ada tanda tangan perjanjian fidusia, kendaraan kita dijamin aman dari ancaman rampasan debt collector saat kita gagal bayar. Leasing harus bertindak sesuai prosedur, jadi gak bisa asal tarik.
[Baca: Jurus Jitu Menghindari Mata Elang untuk Cicilan Kredit Kendaraan Bermotor yang Macet]
Kalo kagak tahu, belajar bro, cari informasi biar bisa melindungi diri dan aset!
Menurut Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2011, satu-satunya pihak yang berwenang menarik kendaraan kredit yang bermasalah adalah polisi. Jadi, penggunaan debt collector itu ilegal.
Tapi nyatanya ada loh, leasing nakal yang masa bodoh dengan perjanjian fidusia. Hhal ini dikarenakan banyak konsumen yang gak ngerti apa itu fidusia. Padahal pas tanda tangan perjanjian kredit kita disuruh bayar biaya fidusia.
Setiap perjanjian fidusia wajib dibuat di depan notaris dan didaftarkan ke kantor pendaftaran fidusia. Kalau disebut ada perjanjian fidusia tapi gak sesuai prosedur, itu gak sah. Istilahnya, fidusia di bawah tangan.
3. Asuransi
Setiap kendaraan yang dibeli secara kredit umumnya diasuransikan. Tapi tentunya bukan asuransi all risk, melainkan total loss only.
Jadi, kalau kendaraan itu hilang saat kredit belum lunas, pihak asuransi bakal menanggung kerugian baik untuk konsumen maupun leasing.
Inget, jalan-jalan bareng keluarga emang seru, tapi kalau sayang ya dilindungi juga semuanya
Masalahnya, konsumen sering gak diberi pilihan mau pakai asuransi yang mana. Bahkan konsumen gak ngerti bahwa ada asuransi buat kendaraan mereka yang dibeli secara kredit. Padahal mereka bayar buat ikut asuransi itu.
Walhasil, mereka dipilihkan asuransi X, yang melindungi pihak pemberi kredit saja. Padahal ada asuransi Y yang lebih bagus buat kita.
Indonesia emang dikenal punya masyarakat yang konsumtif. Tapi kita sebagai orang Indonesia harus jadi konsumen yang cerdas.
Jangan sampai menelan mentah-mentah semua yang disodorkan produsen. Kalau penawaran menyalahi aturan, gak perlu takut. Kita berhak mempermasalahkannya kok!
Image Credit:
- https://mustikagrup.files.wordpress.com/2015/07/price-list-moped.jpg
- http://image.slidesharecdn.com/hukumfidusia-120906222733-phpapp01/95/hukum-fidusia-8-728.jpg?cb=1346971594
- http://naikmotor.com/wp-content/uploads/2015/06/Mudik-Lebara-2015.jpg
Posting Komentar untuk "Sebelum Ambil Kredit Kendaraan Bermotor Pertimbangkan Dulu 3 Hal Ini"