Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Iri Datang

Iri. Siapasih yang tak pernah iri? Hampir semua orang pernah iri. Teman sanggup nilai bagus kita iri. Teman sanggup prestasi keren kita iri. Atau ada yang punya smartphone baru, motor baru, diterima di akademi tinggi deeste…deeste. Perlukah iri itu kita tinggalkan? Tapi eits tunggu dulu, kadang rasa itu dikala di menej dengan baik, malah sanggup faktual loh! Biar gak salah jalan, saya ada beberapa point yang sanggup dibagi:



  1. Pastikan di dalam diri kita bahwa rasa iri yaitu rasa bahwa kita memang ingin MAJU. Maka dari itu pastikan juga irimu yaitu iri pada hal-hal yang bermanfaat dan POSITIF. Perlahan deh tanya hatimu, apa yang kau irikan itu termasuk hal yang positif. Banyak contohnya kok. Kamu ulangan sejarah sanggup 6, eh ada temanmu yang sanggup 9,8. Atau ada sobat yang kepilih exchange ke US, TOEFLnya hingga limit, tentu saja iri kau yaitu iri yang positif. Coba berhenti sejenak untuk berdialog dengan hatimu.

  2. Setelah tahu apakah iri-mu itu negatif, mending kau buang jauh-jauh rasa itu alasannya iri yang beginian gak ada untungnya (iri negatif itu misal ada yang punya smartphone baru, ada yang lebih ganteng, lebih cantik). Nah, kalo rasa iri-mu ini yang beginian, waah, gak ada untungnya deh (namanya kurang syukur). Kalo rasa iri yang ada berkisar pada prestasi, acara reliji, atau apapun yang positif, kayaknya emang kau perlu yang namanya rasa iri. Biar kita semakin berkualitas dan maju.

  3. Tapi Cuma iri-iri doang tanpa adanya perjuangan namanya bo’ong besar loh! dikala kau sadar apa yang kau impikan, maka cari cara atau jalan gimana semoga apa yang kau cita-citakan sanggup tercapai. Aku beri teladan aja ya: ada sobat yang exchenge ke US. Maka kau harus menambah score TOEFL. Nah gimana caranya semoga nambah? Ya, kau ikut kursus TOEFL prep. Bisa jadi kau niru usaha-usaha apa yang temanmu lakukan semoga sanggup lolos. Nah, sesuatu yang besar, sanggup diraih dengan sesuatu yang kecil dan dilakukan terus- menerus. Kamu jangan pantang menyerah. Intinya yaitu kegigihan.

  4. NAMUN ingat, jangan hingga rasa iri ini berubah jadi dengki. Tahu dong makluk dengki ini kerjanya gimana? Ia akan mempengaruhi hatimu semoga supaya temanmu itu sengsara dan gagal mendapat mimpinya. Contoh, misal kau sebar informasi kalo ia lolos gara-gara nyogok, atau pas hari keberangkatan kau kasih racun di botol minumannya semoga sakir pertut, dll. Wah jangan hingga kita begini.

  5. Jangan lupakan yang namanya proses. Kadang mimpi kita terlalu besar dan kita ingin cepat mencapainya. Weits, sesuatu yang instan akibatnya gak bakal bagus loh. ada proses yang menjadi wadah pendewasaan. Mungkin kita kini jauh dari teman-teman yang kita iri-in. Tapi percayalah, dengan kekonsistensian kita, lambat laun tujuan dari apa yang kita inginkan akan tercapai.

  6. Emang, tidak semua pendapat dan komentar dari orang kita terima, tapi Kadang kala kita perlu mendengarkan penda pat orang lain juga. Apalagi yang terkait bakat. Tipsnya yaitu pertama kau cari sobat yang bener2 tahu siapa diri kita, terus tanya talenta gue apa? kedua. Kamu tanyanya ke orang-orang yang lebih tua/ cukup umur contohnya teman-teman mahasiswa yang kau anggap keren.

  7. Jangan lupa bergaul dengan orang-orang keren, kan ada hadis yang kalo kita deket-deket penjual minyak wangi, kita akan ikut basi kan? Nah, mereka  juga akan menawarkan jalan yang lebih terarah. Naikkan level pergaulan.


Semangat meraih prestasi yaitu kewajjiban kita, namun kita harus tetap bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. Sepakat?



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Saat Iri Datang"