Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pusing Menyiapkan Dana Persalinan, Kenapa Gak Memanfaatkan Biaya Persalinan BPJS Saja

Biaya persalinan makin menjulang kayak Gunung Semeru. Belum lagi kalau melahirkan lewat Caesar plus ada kista di rahim.

 

Di rumah sakit, standar ongkos total melahirkan rata-rata Rp 5 juta untuk kamar kelas terendah. Di VIP bisa tembus puluhan juta rupiah.

 

Memang, punya anak adalah anugerah dari Tuhan. Tapi mau gak mau kita mesti mikirin dari mana duit untuk mengongkosi persalinan itu.

 

Menabung sejak mulai berencana punya anak, sudah pasti. Lebih baik lagi kalau pas udah nikah, langsung sisihkan penghasilan buat kelahiran anak.

 

[Baca: menabung pasangan baru]

 

Rp 100-200 ribu per bulan juga udah cukup membantu. Toh, buat pekerja tetap, umumnya ada bantuan dana untuk melahirkan dari perusahaan.

 

Meski demikian, yang namanya keluar duit itu pasti memberatkan. Untungnya, sudah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

 

biaya persalinan bpjs

 Wanita hamil tuh emang gak boleh dibikin stres, cukup suaminya aja yang stres cari duit hehehe

 

 

Biaya persalinan BPJS itu gratis. Termasuk biaya konsultasi saat hamil. Tapi, ada sederet syarat dan ketentuan yang mesti ditaati dalam program ini.

 

Langkah pertama yang mesti dilakukan tentunya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Belum terdaftar? Buruan daftar karena banyak manfaatnya, bahkan bisa digabungkan dengan asuransi swasta.

 

Baca: Untungnya Kita Sudah Bisa Merasakan Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan dengan Pihak Asuransi Swasta, Nih Buktinya!]

 

Syarat dan Alur Persalinan Pakai BPJS

Setelah terdaftar sebagai pemegang kartu BPJS, tinggal datang ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 yang telah dipilih saat mendaftar. Sebaiknya pilih faskes 1 yang paling dekat dengan rumah.

 

Di faskes I ini, biasanya berupa klinik, kita akan dimintai:

  1. Kartu BPJS Kesehatan
  2. KTP
  3. Kartu keluarga
  4. Buku kesehatan ibu dan anak

Buku kesehatan ibu dan anak bisa didapatkan di posyandu, bidan, atau puskesmas terdekat. Buku ini harus dibawa setiap kali kontrol kehamilan karena di dalamnya ada data perkembangan kehamilan.

 

biaya persalinan bpjs

 Kalau gak mau membudayakan yang namanya antri emang gak malu sama bebek tuh!

 

 

Pemegang BPJS Kesehatan hanya dibolehkan bersalin secara gratis, atau dengan biaya ringan tergantung penanganan, di faskes 1. Yang bisa bersalin di faskes 2 atau 3 hanya mereka yang mendapat rujukan dari faskes 1.

 

Jadi, proses awalnya harus di faskes 1 dulu. Begitu ditemukan gejala gawat yang gak bisa ditangani di faskes 1, barulah pemegang kartu dirujuk ke faskes di atasnya.

 

Kriteria kegawatan tersebut antara lain:

  1. Abortus
  2. Distosia
  3. Eklampsia
  4. Kehamilan ektopik terganggu (KET)
  5. Perdarahan antepartum
  6. Perdarahan postpartum
  7. Inversio uteri
  8. Febris puerperalis
  9. Hiperemesis gravidarum dengan dehidrasi
  10. Persalinan kehamilan risiko tinggi dan/atau persalingan dengan penyulit

Jadi, alur persalinan memakai BPJS Kesehatan adalah

Faskes 1 —> Faskes 2 —> Faskes 3

 

Saat akan menuju faskes 2 atau 3, jangan lupa membawa surat rujukan dari faskes 1. Kalau tak ada surat, gak bisa ditangani.

 

Selain buat bersalin, BPJS Kesehatan juga bisa dipakai saat memeriksakan kehamilan. Sama seperti bersalin, kontrol hanya bisa dilakukan di faskes 1. Syarat yang dibawa juga sama dengan persalinan.

 

Gimana kalau berencana bersalin di luar kota? Bisa-bisa saja. Ada 2 pilihan cara, yaitu:

  1. Melapor ke kantor BPJS di kota tujuan untuk meminta surat izin (surat berlaku hanya 1 bulan)
  2. Pindah faskes 1 di kota tujuan (tidak lagi terdaftar di faskes 1 di dekat rumah)

Khusus untuk pilihan 1 di atas, peserta BPJS Kesehatan mandiri (daftar sendiri) harus datang sendiri ke kantor BPJS di kota tujuan. Sedangkan peserta yang didaftarkan perusahaan tempatnya bekerja tinggal bilang ke bagian HRD perusahaan itu.

 

biaya persalinan bpjs

 Ibu sehat, bayi selamat, ayah pun bahagia deh

 

 

Syaratnya, udah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan minimal 3 bulan. Dan tentu saja rutin membayar iuran tiap bulan.

 

[Baca: Iuran BPJS Hangus Kalau Gak Dibayar Berbulan-bulan? Masa Sih? Terus Gimana?]

 

Biaya bersalin menjadi lebih ringan, bahkan gratis, jika pakai BPJS Kesehatan. Asalkan kita memenuhi segala persyaratan, proses pasti gak rumit.

 

Tapi, bukan berarti kita gak perlu berjaga-jaga dengan menabung sedari dini. Tabungan buat persalinan tetap dibutuhkan, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang gak kita inginkan. Misalnya pelayanan di faskes lamban sehingga beralih ke rumah sakit tanpa BPJS.

 

Jika memungkinkan, sekalian daftar asuransi swasta. Sebab, kita gak bisa memprediksi apa yang akan terjadi kelak. Lebih baik bersiap sebelum telanjur kena musibah tanpa payung pelindung.

 

[Baca: Kalau Sudah Punya BPJS Kesehatan Apa Masih Perlu Asuransi Swasta?]

 

 

 

Image credit:

  • http://1.bp.blogspot.com/-HUJb70ctM9Y/VQmXlMYRJ5I/AAAAAAAAADo/Kk5qEJ7Zaq4/s1600/ibu%2Bhamil%2Bbpjs.png
  • http://cdn-2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/pelayanan_bpjs_kesehatan_20151014_203317.jpg
  • http://www.tanyabidan.com/wp-content/uploads/2014/05/Pengertian-Persalinan.jpg

Posting Komentar untuk "Pusing Menyiapkan Dana Persalinan, Kenapa Gak Memanfaatkan Biaya Persalinan BPJS Saja"