Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemuda Berkalung Hawa

Pada jiwa mana kamu harus berteduh

Tak ada lain jalan

Memang itu yang seharusnya

Mana kala gumpal telah mencair

Tetespun dapat saja menjadi embun


Kadang perjaka itu rindu akan buih

Mana kala dia telah menenang

Berhambur ranju pada pita-pita satu ketukan


Tapi, perjaka tetaplah manusia

Jika temannya dongeng manis rinjani

Maka saya dapat lebih dari everest

Jika sudah,

Maka lengkap sudah muka pendosa muda


Hawa….

Lagoon dari kisah yang disengaja

5 persen yang menyampaikan saya tulus

Pelengkapnya, semua perjaka sama saja

Makanya, saya tak suka pemuda-pemuda itu


Manamacam tyas 10 Kilo meter

Bisa mengasuh paruh baya pelengkapnya

Bukan salah,

Menang yakni harapan yang menderu

Tipis antara deru mesin dan kocaknya rantai

Sak kan topan menuju hitam beraroma rindu

Bernama Hawa lain yang malam niscaya tahu akan pembeda dari balik selimut yang menderu


PranataWahyu



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Pemuda Berkalung Hawa"