Mengatasi Persoalan Umum Pada Anak Dengan Perspektif Psikologi (Part 2)
Menyambung artikel yang berjudul Mengatasi Problem umum pada anak dengan perspektif Psikologi (part 1), maka akan di tuliskan kelanjutannya di bawa ini.
5. Gigit kuku
segera atasi
berikan rasa kondusif secara Psikologis pada anak yaitu dengan tiada membuatnya merasa terpojok
tumbuhkan konsep diri yang positif
tanggapi keluhan dengan penuh perhatian
bantu anak biar mempunyai kebiasaan baik dalam hal merawat kuku
berikan kegiatan yang membuat anak beralih dari kuku
libatkan anak untuk ikut membantu mengatasi masalahnya sendiri dengan mengajaknya diskui
6.nyoret ruang tamu
berikan 1 wilayah khusus dimana itu bisa menjadi daerah anak bebas merdeka untuk oret-oretan
dukung anak sebab ketika menyoret, anak bahwasanya sedang melatih koordinasi gerakan otot-otot motorik halus yang ini akan membuatnya hingga pada acara yang lebih tinggi dan beragam yaitu kemampuan menggambar atau menulis, bukan hanya itu saja, anak juga mencar ilmu untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan tertentu ketika oret-oret itu.
arahkan mencoret dengan membentuk garis lengkung dan lurus ibarat abjad a,i,u,e,o
tetap tenang dan asyik
berhenti mengomel
7.jagoan yang penakut
kenali proses awal terbentuknya rasa takut dan cemas
perkenalkan kembali yang ditakuti dengan menumbuhkan rasa senang
obati secara bertahap
sabar
atasi dengan penuh kasih sayang
tiada melaksanakan pemaksaan
8.melamun
bedakan apakah ini kegiatan yang berlebihan dengan yang alami, berikan kesempatan untuk anak melaksanakan kegiatan ini, hal ini dikarenakan termangu atau berkhayal berkaitan dekat dengan perkembangan kreativitas
berusahalah memahami isi khayalan
bina komunikasi efektif
bantulah cari jalan keluar, ini akan menghindari anak terbeban secara emosi
hadapi dengan optimisme yang tinggi
9.serba ingin tau
kenali tahap perkembangan dalam Psikologi
berikan tanggapan dengan tulus, hal ini sanggup membuat anak semakin terdorong semangatnya untuk mempelajari hal-hal gres yang belum pernah diketahui sehingga akan meningkatkan kompetensinya dalam kreativitas yaitu kemampuan untuk menemukan suatu dilema yang diperjelas dengan jalan bertanya.
hadapi dengan sabar
10.mengigau
mengenali emosi anak
tiada perlu untuk menghubungkan ini dengan penghuni rumah (gaib) yang bikin merinding
ciptakan suasana hangat pada jiwa anak contohnya dengan memeluk dan mengecup dengan hati-hati
usahakan untuk membuat suasana sejuk dan tenang ketika anak akan pergi bobo’ (misal dengan membacakan dongeng)
hindarkan kegiatan fisik dan emosi yang berlebihan pada ketika menjelang tidur
usahakan biar kita sendiri juga dalam keadaan emosi yang stabil (tenang)
11.pemalu
berhenti membanding-bandingkan
berhenti menyudutkan
berusahalah untuk mendapatkan apa adanya
tumbuhkan kembali rasa percaya diri yang selama ini kurang berkembang
berikan ucapan yang tulus
berikan semangat
berikan kesempatan untuk tampil di depan umum
libatkan dalam banyak sekali lomba
ukut kemampuan dengan membandingkan diri anak dengan orang lain
berhenti menuntut anak untuk terlalu berprestasi
biarlah jika belum menang
hentikan tuntuttan yang berlebihan
berhentilah untuk selalu mengecilkan anak, hal ini hanyalah akan membiat anak mempunyai konsep diri yang kurang positif
12.mudah merasa cemas
kenali proses perkembangan dalam Psikologi
hilangkan tuntutan (harus rapi, harus selalu tampil prima, harus duduk di depan meja makan untuk makan pagi, selalu menjadi anak manis, harus duduk mengerjakan PR dengan nada menakuti “Ibu tiada menginginkan anak Ibu menjadi anak yang ndeso kelak!”, dan ambisi lainnya)
coba rubah lisan wajah menjadi penuh senyum dan kasih sayang
menerima diri anak apa adanya, lengkap dengan segala kekurangannya
cobalah memberi sedikit kelonggaran
13.hiperaktif
menerima keadaan anak serta membimbingnya dengan penuh kesabaran
mengetahui bahwa ada kemungkinan adanya kerusakan pada otak sebagai penyebab hiperaktivitas, cobalah periksakan ke tenaga medis
pelajari tahap perkembangan Psikologi, tenang saja, ini tiadalah berkelanjutan
cari komplikasi yang muncul sebagai akhir dari luka jiwa sebab perlakuan yang diterimanya dan membuatnya menjadi korban
perlu perilaku yang lebih bijaksana dari semua pihak
berusahalah memahami keadaannya dan membimbingnya dalam melaksanakan beberapa acara sederhana yang nyata
buanglah stigma negatif/prasangka/mental blocking
terus iringi dengan contoh komunikasi yang efektif antara anak dan orang renta atau pengasuh
14.menggambar dengan tangan kiri
berhenti mengingatkan dengan jengkel
berhentilah ribut dengan anak
kenali apakah ini termasuk ke dalam kidal apa bukan?
pertimbangkan kembali dan akan lebih baik untuk menghilangkan/hapus stigma negatif/prasangka/mental blocking
terimalah secara masuk akal dengan lapang dada
berhentilah melaksanakan pemaksaan, hal ini hanya akan menimbulkan banyak sekali dilema kejiwaan (disabilitas mental), contohnya rasa cemas atau gagap
Daftar Pustaka :
Psikologi Seri Anak 2 Mengatasi Problem anak sehari-hari. Dr.Seto Mulyadi. 1997. Jakarta : PT.Gramedia
Sumber gamepelajar.xyz
Posting Komentar untuk "Mengatasi Persoalan Umum Pada Anak Dengan Perspektif Psikologi (Part 2)"