Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekeliruan Konsep Penggunaan Jejaring Sosial Di Masyarakat

Sebenarnya apa sih jejaring sosial itu? Mungkin semua pembaca tahu definisi jejaring sosial, yaitu suatu media yang dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah sosialisasi. Namun, tidak ibarat definisinya, banyak kekeliruan konsep yang terjadi di masyarakat sehingga jejaring sosial dimanfaatkan tidak dengan semestinya.


 


Sebenarnya hal-hal di bawah ini belum tentu keliru, tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya. Namun, kali ini saya mencoba mengangkat kekeliruan konsep jejaring sosial dilihat dari definisi dan fungsinya. Kekeliruan ibarat apa sajakah itu?


 


1. Menyebarkan Informasi Tidak Benar


 


Banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang justru memanfaatkan jejaring sosial untuk mengembangkan informasi yang tidak benar. Bahkan tidak sedikit “korban tak berdosa” yang diakibatkan oleh informasi-informasi tidak valid dari jejaring sosial. Penipuan, penculikan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan bisa terjadi alasannya yaitu tertipu di jejaring sosial.


 


Solusinya, buatlah akun jejaring sosial dengan data yang sebenar-benarnya, jangan mengada-ada. Data yang saya maksud mencakup profil, biodata, foto, dan komponen-komponen lainnya yang berkaitan dengan informasi personal.


 


2. Penyebaran Spam


 


Teknologi yang semakin canggih seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk “menjebak” pengguna jejaring sosial dengan spam. Spam tersebut biasanya berupa informasi tidak benar yang bila di klik maka akun jejaring sosial yang kita miliki akan ikut mengembangkan informasi tidak benar tersebut. Ada pula spam yang lebih jahat, yang mempunyai kemampuan untuk mencuri data akun pengguna jejaring sosial.


 


Solusinya, jangan sembarangan mengklik tautan (link) yang diberikan orang lain, apalagi bila orang itu tidak kita kenal. Jika kita ingin mengklik sebuah tautan, pastikan tautan tersebut yaitu tautan dari website yang terpercaya, bukan dari Short URL (walaupun terkadang ada juga Short URL yang bisa dipercaya).


 


3. Public Display Affection


 


Ini biasaanya terjadi di kalangan sampaumur yang sedang dimabuk asmara. Mereka akan begitu bangganya mengumbar kemesraan mereka di jejaring sosial. Memajang foto dengan pasangan, memberitahu di mana mereka sedang berada, mengucapkan kata-kata mesra di jejaring sosial, dan sebagainya.


 


Sebetulnya itu hak masing-masing untuk mengumbar kemesraan di jejaring sosial. Namun, perlu diingat lagi, bahwa jejaring sosial yaitu daerah untuk bersosialisasi, bukan taman kota daerah memadu asmara. Jangan hingga jejaring sosial berubah fungsi menjadi daerah bertanding “siapa pasangan paling mesra”.


 


4. Update Hal yang Tidak Penting


 


Ini pun banyak kita temui di jejaring sosial. Memang jejaring sosial menyediakan daerah untuk mengupdate apa yang sedang kita rasakan atau apa yang sedang kita pikirkan. Namun, tidak semua hal harus diupdate di jejaring sosial. “lagi makan nih”, “aku lagi jalan-jalan”, hingga terkadang “aku lagi pipis” pun ada yang mengupdate di jejaring sosial. Apakah penting memberi tahu orang bahwa Anda sedang buang air kecil?


 


5. Melupakan Dunia Nyata


 


Jejaring sosial terkadang menciptakan orang lupa dengan dunia nyata. Dia justru lebih asyik dengan Twitter dan Instagram ketimbang bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Padahal, bila kita lihat dari fungsi aslinya, jejaring sosial ditujukan untuk bersosialisasi, bukan malah menciptakan orang menjadi anti-sosial. Maka tidak terlalu keliru bila ada yang beropini “jejaring sosial menjauhkan yang akrab dan mendekatkan yang jauh”.


 


6. Mengurangi Fungsi Hati dan Perasaan


 


Poin ini ada kaitannya dengan poin nomor 3. Mungkin jarang pembaca yang mengamati fenomena ini. Ketika semua orang melaksanakan public display affection di jejaring sosial, maka pasangan yang tidak melaksanakan hal ini dianggap “menyembunyikan pasangannya”. Padahal, bila dilihat lebih jauh lagi, bekerjsama apa yang lebih penting dalam sebuah hubungan? Perasaan dari hati atau kata-kata mesra di jejaring sosial?


 


Nah, demikianlah beberapa kekeliruan konsep penggunaan jejaring sosial yang banyak terjadi di masyarakat. Mari kita gunakan jejaring sosial sesuai dengan fungsi aslinya. Apakah Kartuneters punya pendapat lain? Mari sharing di kolom komentar 🙂




Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Kekeliruan Konsep Penggunaan Jejaring Sosial Di Masyarakat"