Harga BBM Turun Nih, Kira-Kira Enaknya Diapain Uang Sisa Bujetnya?

Harga bahan bakar minyak (BBM) sekali lagi turun. Meski turunnya hanya senilai ratusan rupiah, tetap saja ini menjadi berkah buat kita semua.

Harga BBM turun karena mengikuti merosotnya harga minyak dunia. Doain aja harga minyak dunia turun terus, ya. He-he-he.

Kalau harga BBM turun, biasanya harga kebutuhan pokok ikut turun. Begitu juga harga makanan di warung-warung.

Namun sepertinya kebiasaan ini susah terjadi lagi. Soalnya, sekarang pemerintah menerapkan penetapan harga BBM tidak menentu.

Banyak faktor yang mempengaruhi turun-naiknya harga BBM. Salah satunya harga minyak dunia itu tadi.

Nah, selagi berharap harga minyak terus turun atau seenggaknya gak naik drastis, kita bisa manfaatin situasi saat ini. Harga BBM turun berarti ada uang sisa bujet untuk bensin per bulan.

Kalau sebelumnya duit bensin Rp 50 ribu per minggu, misalnya. Kini bisa ditekan jadi Rp 30 ribu. Jadi, sebulan hanya keluar duit Rp 120 ribu buat minum kendaraan.

Terdapat selisih Rp 80 ribu dari bujet sebelum harga BBM turun. Sebagai warga yang sadar akan pentingnya mengatur keuangan, uang sisa bujet ini mesti dimaksimalkan.

Tiap kali isi BBM sekarang udah bisa senyum lebar dong, kan harga udah turun

Ada beberapa pilihan untuk mengulik sisa bujet ini agar manfaatnya lebih terasa. Coba dipilih dari daftar berikut ini:

1. Investasi

Duit Rp 80 ribu bisa dipakai investasi? Investasi apaan? Banyaaaaaak.

Yang paling simpel, bisa dipakai buat beli emas. Loh, harga emas 1 gram kan ratusan ribu rupiah. Tenang. Kita bisa investasi emas dengan cara kredit.

Hanya dengan bayar uang muka 10%, kita udah tercatat sebagai pembeli emas di Pegadaian. Mau?

[Baca: Beli Emas Tunai atau Kredit, Mari Lihat Untung-Ruginya]

2. Tambah modal usaha

Duit sekecil apa pun bisa jadi tambahan modal usaha, lho. Misalnya udah ada usaha dengan modal kredit dari bank.

Sisa bujet BBM ini bisa dipakai buat nambahin bayar cicilan. Lumayan meski gak nyampai Rp 100 ribu. Bahkan duit Rp 1 juta kalau kurang Rp 1 juga gak genap Rp 1 juta lho.

[Baca: Yang Bilang Ngembangin Usaha Susah, Pasti Belum Kenal Kredit Usaha Rakyat tanpa Agunan]

3. Ikut asuransi

Kalau sebelumnya mikir 1.000 kali buat ikut asuransi karena mempertimbangkan biaya, penurunan harga BBM bisa membantu. Duit sisa bujet BBM bisa digunakan untuk membeli premi asuransi.

Sudah tahu pentingnya asuransi kan?

Asuransi itu penting, lho. Kita gak pernah tahu apa yang bisa menimpa kita di kemudian hari. Kalau misalnya tiba-tiba kita, amit-amit ya, kecelakaan lalu cacat total, gimana?

Jika ada asuransi, beban hidup bisa lebih tertanggulangi. Dan gak cuma asuransi buat pribadi, ya.

Asuransi buat kendaraan atau rumah juga penting. Misalnya motor ilang atau rumah kebakaran, kita gak bakal pusing-pusing amat jika ada asuransi.

[Baca: Infographic: Pahami Jenis-Jenis Asuransi yang Anda Butuhkan]

4. Ditabung

Ini cara yang paling simpel. Duit sisa itu ditabung untuk tujuan masa depan. Misalnya buat tambah-tambah modal kawin.

Atau rencana mau buka usaha, mupuk modal dulu mulai sekarang. Gak apa-apa nabung sedikit dulu. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.

[Baca: Kamu Tahu Gak Sih Kalau Fungsi Dari Tabungan Bukan Untuk Kaya, Tetapi…]

Gimana? Ada yang menarik untuk dipilih? Jangan sampai menganggap penurunan harga BBM ini sebagai angin lalu.

Peluang itu bisa datang dari mana saja, jadi manfaatkan dengan sebaik-baiknya

Peluang sekecil apa pun mesti dimanfaatkan demi hidup lebih baik. Bukan malah menjadikan peluang itu terbuang sia-sia karena bersikap masa bodoh.

Yang lebih parah, malah menganggap peluang dari turunnya harga BBM ini sebagai kesempatan buat jajan lebih banyak. Salah-salah bujet lainnya kesedot buat jajan juga. Maunya untung, malah jadi buntung deh.

Image credit:

http://ketiknews.com/wp-content/uploads/2015/12/harga_bbm_turun.jpg
http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/05/16/781/664xauto-asuransi-murah-berpremi-rp-50-ribu-meluncur-bulan-depan-140516f.jpg
https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2014/06/Peluang-Wirausaha-Skala-Besar-dan-Kecil.jpg