Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (11)

di kirim begituan. Akan kami bantu halau sihirnya dan di buang ke tembok tembus pandang untuk membantu melindungi agar sihirnya lebih kuat”. Yang Kucluk tanggapi dengan “Kok teror begitu, jangankan rakyat jelata, Patih, Jenderal, Punggawa, Prajurit, Dayang, Pelayan aja kena, juga asing aja kali ngapain di kirim begituan?”. Lalu percakapan kami pun berakhir.

Waaah, cari penyihir jahat seru juga tuh dibentuk goresan pena kuburan kehidupan, namun pernah nemu siih, cuma dihentikan ya sudah deh bro, ngeri dampaknya habisan, jadi nurut sama hukum deeh…. Sejujurnya, Tingit memiliki impian yaitu memerintah kerajaan saya dan menjadi Ratu di Kerajaan yang berjulukan Bumi, menggantikan Raja Sendok. Namun, keinginan saya ini menciptakan resah sebab sekarang malah di usir dari kerajaan dikarenakan telah melanggar aturan.

Saya menghayal dikala nanti Tingit masuk Istana di Kerajaan Bumi, nanti tapiiii, setiap anak buah Tingit, nantiiiii akan saya panggil dengan bro, sebab saya dari kecil terbiasa menyebut bro. Nyantai kan enak….

Jujur, Saya sengaja melakukannya sebab sering lupa dan menciptakan orang geregetan setiap saya bertanya “Siapa namanya bro?”, “Dalem, tuan puteri”, gres saja saya berjalan selangkah, saya bertanya lagi “Eh, tadi siapa namanya bro? Terus kita ngapain ya disini bro?” sambil menoleh ke abdinya yang sontak dengan reflek berkata sambil menyunggingkan senyumnya “Dalem, tuan puteri, kita ingin rapat menyerupai yang sudah hamba terangkan tadi dan bukankah sudah yang mulia catat?”, saya pun melihat awan dan bertanya kepada bulan “Apakah iya begitu?” dan abdinya itu terkejut dikala bulan menjawab “Nggih, dalem mendengar perkataan abdi, ndoro roro ajeng”, “Wah bulan dapat bicara ya? Kok bisa? Pakai sihir ya? Hebat deh Ratuku” yang sontak di jawab sambil murka “Hust, yang jago itu sesuatu, bukan saya loh, saya cuma insan biasa”.

Khayalan ini akan saya wujudkan sebagai bentuk balas dendam saya sebab merasa sakit hati. Rasa ini menciptakan saya mempelajari banyak hal secara belajar sendiri yang membuatnya mengerti dan memahami bahasa pengecap yang sudah diturunkan secara turun temurun, namun ini belum lengkap sebab dikala ia merasa sombong sebab sudah merasa jago dan mencoba mengikuti kompetisi yang diadakan oleh kerajaan, menyerupai pengobatan, berkuda sambil memanah dan yang lainnya yang hasilnya membuatnya aib berat,dan mencoba mencari guru-guru secara gratis dan berbayar.

Saya pun terbang ke Kahyangan dan minta pada para roh, “Tolong saya dong bro, saya mau ke Kerajaan Matahari nih, namun anginnya kenceng banget, sayapku patah nih, gimana dong?”, Roh yang berjulukan Kompong menjawab “Akan saya bantu, namun kau harus mencari para Putri dari kerajaan lain”, sekilas saya mendadak terjatuh dari kuburan yang wanginya menyerupai ikan yang gres di angkat dari maritim dan dikala menoleh, saya melihat dan mengambil sayap peri.

Setelah saya mengenakan sayap peri itu, “Sayang, I Miss U all, dimanapun anda berada, ketemuan yuuk”. Kemudian cahaya yang gelap pun menyelimuti, dan muncul sosok laki-laki



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (11)"