Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cukup Hanya Sekali

CUKUP HANYA SEKALI


Guys, janjkematian ialah merupakan hutang yang harus kita bayar karna kita telah mencicipi kehidupan. Meski semua orang yakin akan hal tersebut, namun banyak diantara kita lupa akan insiden yang akan pasyi kita alami ini. Bahkan sebagian besar diantara kita beropini janjkematian merupakan suatu venomena kehidupan yang alamiah, yang akan dialami oleh setiap mahluk hidup, sehingga orang yang mempunyai pendapat tersebut, ia tidak akan meyakini bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Pemikiran yang diyakini sebagian diantara kita bahwa siklus kehidupan merupakan dari suatu yang tadinya tidak ada menjadi ada dan lalu akan menjadi kembali tidak ada, ini menciptakan banyak diantara kita menjadi lalai akan adanya kehidupan sesudah kematian. Dan orang yang mempunyai ajaran ini mereka akan menjalani kehidupannya dengan bebas tanpa ada aturan-aturan yang membatasi kehidupannya, karna mereka ingin memanfaatkan kesempatan hidup mereka dengan maksimal. Yang itu desebabkan ajaran mereka yang beropini bahwa kesempatan hidup hanya akan mereka dapatkan sekali dan tidak ada lagi kehidupan sesudah mereka mati. Dan disini penulis tidak ingin memperdebatkan ajaran tersebut, karna setiap orang mempunyai kebebasan berfikir dan berpendapat. Penulis hanya ingin mengajak pembaca yang berkeyakinan akan adanya kehidupan sesudah kematian, untuk sanggup memanfaatkan dengan maksimal kehidupan yang sedang kita jalani ini untuk mencari bekal dalam mempersiapkan kehidupan sesudah kematian.


Guys, meski dikala ini kondisi kita mempunyai disabilitas, namun Allah tidak membeda-bedakan dalam menunjukkan perintah atau menunjukkan laranganNya. Meski kita sebagai penyandang disable dalam menetapkan aturan Allah tidak memberi kita keringanan atau pengecualian. Dihadapan Allah kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Jika kita menjalankan perintahNya kita akan menerima pahala, dan sebaliknya kalau melanggar kita pun menerima konsekuensinya. Guys, dalam goresan pena ini penulis tidak bermaksud untuk menggurui atau menasehati, penulis ingin mengajak kepada penulis pribadi, dan teman-teman penyandang disable yang khususnya penyandang disable penglihatan (tuna netra) untuk bantu-membantu mentadaburi salah satu ayat yang ada dalam Alqur’an, dimana penulis menganggap ayat ini sanggup menjadi sesuatu yang harusnya memotifasi kita sebagai penyandang disable kususnya Tuna netra semoga lebih terpacu untuk lebih banyak mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan sesudah janjkematian ketimbang orang yang non disable.


Allah berfirman “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sungguh, ia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” QS20:124


Guys, dari ayat tersebut diatas, jelaslah kita ketahui bahwa ada dua konsekuensi bagi kita yang melalaikan atau meninggalkan aturan atau hokum-hukum Allah. Konsekuensi yang pertama yang kita terima dikala kita melanggar aturan Allah ialah konsekuensi yang pribadi kita terima pada dikala kita masih berada dalam dunia. Dimana kehidupan kita akan dipersempit. Kata sempit disini bukan berarti kehidupan orang-orang yang melanggar aturan dan aturan Allah mereka dalam kondisi kekurangan, namun sempit disini Allah menciptakan sempit hati mereka, sehingga meski mereka berkecukupan bahan namun mereka tetap merasa sempit dan tidak merasa tenang. Atau arti kata sempit dalam ayat tersebut diatas berarti memang orang-orang yang melanggar aturan dan hokum-hukum Allah memang akan disempitkan rezkinya dan dipersempit kehidupannya dengan kondisi kekurangan. Disamping konsekuensi yg akan pribadi kita terima didunia, konsekuensi yang kedua ketika kita melanggar aturan dan aturan Allah, kita pun akan mendapatkan konsekuensinya sesudah kita berada diakhirat. Digambarkan dalam ayat di atas seorang yang melalakan atau meninggalkan hukum-hukum Allah, ia akan dibangkitkan dalam kondisi buta.


Guys, dari ayat tersebut diatas penulis ingin menyampaikan alangkah betapa ruginya kalau kita sebagai penyandang disable khususnya tunanetra yang notabenya di dunia sudah tidak sanggup melihat dan ketika di alam abadi pun dibangkitkan dalam keadan buta. Namun kondisi itu masih sedikit beruntung kalau itu dirasakan bagi mereka yang tidak mengalami disabilitas di dunia, karna didunia mereka sudah merasa pernah melihat . Dan citra atau teladan yang penulis berikan diatas bukanlah merupakan hharapan dari siapa pun baik penyandang disable atau non disable, dan kita semua pastinya berharap kondisi itu tidak terjadi pada diri kita.


Guys, mari kita sama-sama berharap dan berusaha semoga kondisi kita di dunia tidak berulang dikala kita menjalani kehidupan sesudah kematian. Yang itu sanggup kita lakukan dengan cara memanfaatkan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya dengan berusaha untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi semua larangaNya dan mari kita memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi sesama.


Salam akselerasi!!!



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Cukup Hanya Sekali"