Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Kiat Mulus Menjalani Transisi Ke Kala Dewasa

Jakarta – Selayaknya insan pada umumnya, penyandang disabilitas juga niscaya melewati masa transisi dari bawah umur ke remaja kemudian menjadi dewasa. Antar fase tersebut tentu ada tantangan yang menanti. Agar tak menemui kendala berarti saat menapaki fase dewasa, ada beberapa kiat dari Disability.gov yang patut dijadikan referensi.



  1. Memilih Karir yang sesuai. Ada pertanyaan paling fundamental yang harus dijawab oleh seseorang yang gres menuntaskan jenjang Sekolah Menengan Atas yakni “Apa profesi yang ingin aku tekuni?”. Ada banyak cara untuk mengatahui kemungkinan karir yang sanggup dijalani oleh penyandang disabilitas. Misalnya Anda sanggup mengikuti daftar pertanyaan yang akan membawa pada kesimpulan mengenai aktivitas studi kuliah yang sesuai untuk diambil, atau pekerjaan yang cocok dengan keterampilan dan minat Anda. Daftar pertanyaan tersebut banyak terdapat di internet yang cukup membantu dalam menentukan pilihan karir di masa depan. Selain itu, Anda juga sanggup berdiskusi dengan guru Bimbingan Konseling di sekolah untuk memberi pesan tersirat mengenai pilihan jurusan kuliah yang akan diambil atau di institusi mana Anda perlu kuliah. Pilihan itu sanggup berupa universitas atau sekolah tinggi vokasional. Pertimbangkan faktor-faktor menyerupai kapasitas kelas, biaya kuliah, dan gelar akademik atau sertifikasi yang sanggup menunjang karir Anda berikutnya.

  2. Menentukan sekolah tinggi vokasi yang tepat. Perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan tingkat diploma biasanya memang mengarahkan lulusannya biar siap bekerja di suatu bidang. Faktor yang perlu dipertimbangkan bukan hanya menurut kesukaan pada subjek kuliah atau lokasi kampus yang terjangkau. Anda perlu juga memikirkan mengenai biaya yang akan dikeluarkan. Sebab pada umumnya, biaya untuk pendidikan tingkat diploma lebih tinggi dibanding sarjana alasannya ialah kuliah didominasi oleh praktikum. Selain itu, pastikan pula apakah sistem pengembangan karir di institusi tersebut sudah sanggup mengakomodasi kebutuhan Anda sebagai penyandang disabilitas. Carilah institusi yang sudah memahami dan bersedia membantu Anda untuk mendapat karir yang menjanjikan.

  3. Peran orang renta dan pengasuh (care giver). Mereka ialah salah satu kunci keberhasilan seorang anak dengan disabilitas sanggup melewati fase berbeda dalam hidupnya. Di negara maju, Care Giver ini biasanya ialah pekerja sosial yang dibayar oleh negara untuk mengurus segala keperluan penyandang disabilitas atau lansia. Sedangkan di Indonesia Care Giver sanggup pula anggota keluarga lain atau orang-orang terdekat yang selalu mendukung kemandirian dari penyandang disabilitas. Dukungan dari pihak-pihak tersebut bisa menumbuhkan kepercayaan diri pada anak dengan disabilitas sampai mencapai tahap sampaumur untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

  4. Carilah mentor. Kegiatan mentoring sanggup berdampak sangat konkret bagi penyandang disabilitas muda menyerupai mengajarkan keterampilan gres atau meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri. Carilah komunitas anak muda dengan disabilitas sebagai peer-consultant atau konselor sebaya yang memungkinkan anak untuk bicara dari hati ke hati dan mengerti sepenuhnya kondisi psikologis dan pergaulan anak. Dapat pula dengan mengikutim entoring dengan para senior yang telah menjadi profesional untuk menyebarkan pengalaman yang sanggup dipelajari oleh penyandang disabilitas muda.

  5. Mempelajari kembali Soft Skill. Dalam dunia kerja, ada hal-halyang tak kalah pentingnya dari ilmu yang terkait eksklusif dengan cara mengerjakan suatu profesi. Hal tersebut disebut soft skill yang juga menentukan bagaimana Anda menjalani karir sebagai profesional. Mengingat pentingnya soft skill, Direktorat pekerjaan bagi penyandang disabilitas departemen tenaga kerja Amerika Serikat merumuskan kurikulum mengenal keterampilan apa saja yang dibutuhkan bagi penyandang disabilitas biar sukses di kawasan kerja. Enam hal itu melingkupi keterampilan komunikasi, etos dan perilaku bekerja, kerja tim, berjejaring, penyelesaian dilema dan berfikir kritis, serta sifat profesional.

  6. Perhatikan perawatan kesehatan. Seseorang yang beranjak dari fase remaja ke sampaumur tentu mempunyai keperluan perawatan kesehatan yang berbeda. Orang renta perlu memahami hal tersebut khususnya pada anak yang mempunyai kebutuhan kesehatan khusus. Disarankan menentukan asuransi jiwa yang sempurna untuk menjamin segala kemungkinan di masa depan.

  7. Terhubung dengan sumber informasi. Apapun pilihan Anda pasca SMA, melanjutkan ke perguruan tinggi atau eksklusif bekerja, upayakan untuk selalu terhubung dengan sumber isu yang sanggup menjadi panduan Anda mencapai sukses. Ikuti media yang menunjukkan isu mengenai disabilitas dan sekaligus jadi wadah interaksi untuk bertanya atau komunikasi dengan sobat sebaya. Di sana Anda sanggup menyebarkan pengalaman dan mencar ilmu menuntaskan dilema Anda secara mandiri. Buat di Indonesia media yang sanggup dijadikan acuan di ranah online misalnya ialah Kartunet.com

  8. Mengikuti aktivitas magang. Magang sanggup memberi pengalaman Anda unguk mencar ilmu dan mempraktikkan keterampilan yang dimiliki. Mungkin kesempatan untuuk magang bagi penyandang disabilitas di Indonesia belum begitu terbuka. Akan tetapi patut dicoba untuk mengajukan magang ke perusahaan-perusahaan yang menjadi tujuan karir Anda pasca Sekolah Menengan Atas atau selama masa kuliah. Dari sana Anda akan sanggup pengalaman bagaimana teknik wawancara yang baik sampai pengalaman interaksi di kawasan kerja.

  9. Menggunakan jasa tangan kanan pribadi. Bagi sebagian penyandang disabilitas ada yang memakai jasa tangan kanan pribadi untuk membantu mengerjakan tugas-tugas menyerupai memasak, mengurus rumah, menyetrika, dll, sehingga mereka tetap sanggup mandiri. Di Indonesia, belum ada subsidi dari pemerintah layaknya di negara maju yang membantu untuk menggaji jasa tangan kanan pribadi. Maka perlu dipertimbangkan apakah penghasilan yang diperoleh dari bekerja cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sebagian lagi membayar jasa tangan kanan pribadi. Sebab dalam kerja tangan kanan pribadi juga sanggup membantu untuk mendukung pekerjaan menyerupai membacakan dokumen bisnis yang tak sanggup discann oleh komputer atau menjadi penerjemah bahasa isyarat.

  10. Mengetahui hak-hak sebagai penyandang disabilitas. Mengetahui hak-hak Anda khsusunya di dunia kerja penting untuk membuka peluang yang lebih baik. Anda perlu tahu bahwa ada amanah undang-undang yaitu UU no 4 tahun 1997 yang mewajibkan tiap perusahaan BUMN atau swasta minimal ada 1 dari 100 karyawannya yaitu seorang penyandang disabilitas. Gunakan pasal tersebut sebagai dasar untuk membuka peluang di perusahaan yang menjadi minat karir Anda.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "10 Kiat Mulus Menjalani Transisi Ke Kala Dewasa"