Siap Bikin Sukses Bisnismu dengan Manfaat E Commerce di Indonesia?

Ada yang gak berubah walau zaman udah berbeda. Di pasar, ibu-ibu masih stand by jualan dari subuh. Abang roti pun tetep muter nawarin dagangan dengan sepeda kayuh.

Cara itu dipertahankan karena memang jadi pilihan. Tapi mungkin mereka belum tahu ada cara yang lebih efisien dan efektif untuk berjualan. Namanya Internet.

Lewat Internet, kita bisa mengambil manfaat e-commerce alias electronic commerce di Indonesia buat meraih kesuksesan bisnis. Sudah tahu apa itu e-commerce?

Definisi

Secara umum, e-commerce didefinisikan sebagai penyebaran, pembelian, penjualan, atau pemasaran barang dan jasa lewat sistem elektronik. Yang disebut sistem elektronik di sini terutama Internet.

E-commerce adalah jawaban buat orang-orang yang baru aja banting setir jadi pengusaha kecil-kecilan. Gak perlu lagi sewa lapak, bayar keamanan pasar, atau berjemur di bawah terik matahari buat jalanin bisnis karena bisa mengandalkan manfaat e-commerce ini.

[Baca: 5 Kisah Pengusaha UKM yang Sukses Memulai Bisnis dari Nol]

Ini jaman serba internet, jadi jangan heran kalo segala sesuatu bisa diperjual-belikan via internet. Pilih aja media online apa yang kamu suka.

E-commerce bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. E-Commerce lewat Media Sosial

E-commerce dengan media sosial sangat banyak diminati. Sebab gak perlu sampai bayar orang untuk bikin situs khusus jual-beli di dunia maya.

Cukup dengan njepret barang dagangan, lalu ditawarkan lewat status Facebook atau Twitter, pembeli udah datang sendiri. Penyelesaian transaksi e-commerce ini dilakukan di luar lapak.

Misalnya lewat transfer bank atau bisa juga ketemuan langsung. Kalau ketemu alias cash on delivery (COD), berarti duit pembelian diberikan begitu barang diterima pembeli.

2. E-Commerce lewat Situs

E-commerce yang satu ini membutuhkan modal yang lebih gede karena harus ada situs yang khusus dibuat sebagai lapak dagangan. Situs ini menjadi etalase sekaligus tempat transaksi antara penjual dan pembeli.

3. E-Commerce lewat Lapak Online

E-commerce ini juga dilakukan lewat situs yang berfungsi sebagai lapak. Namun situs itu bukanlah milik si pedagang.

Ada banyak situs yang memang berdiri untuk dijadikan lapak online oleh para pedagang, misalnya Tokopedia dan Buka Lapak. Transaksi biasanya dilakukan di situs itu, lalu pengelola situs memastikan uang sampai ke penjual dan barang diterima pembeli.

Cara Kerja

Banyak yang bisa diperdagangkan lewat e-commerce. Dari barang pritilan kayak suvenir pernikahan sampai rumah contohnya.

Metode pembayarannya pun bermacam-macam. Mau bayar cash lewat transfer. Bisa. Bayar pakai kartu kredit juga bisa.

[Baca: Kartu Kredit Merugikan Karena Bikin Kita Berutang! ” Loh Kok Masih Ngeyel?]

Baca Juga

Cara kerja masing-masing jenis e-commerce di atas berbeda-beda. Setiap e-commerce punya karakteristiknya sendiri-sendiri.

1. E-Commerce lewat Media Sosial

Media sosial cuma dijadiin etalase yang majang info barang dagangan, dari foto, harga, sampai kondisinya apakah bekas atau baru. Kalau ada pembeli yang tertarik, dia bakal menghubungi pedagang lewat media sosial itu.

Setelah negosiasi, pembeli biasanya diminta membayar lewat transfer dana. Tapi bisa juga lewat COD. Kalau lewat transfer, barang baru dikirim setelah pembeli memberikan bukti transfer.

2. E-Commerce lewat Situs

Situs yang khusus menjadi lapak pedagang memuat lebih banyak informasi dagangan. Tampilannya juga bisa dibuat lebih interaktif daripada media sosial.

Transaksi e-commerce lewat situs memberikan pilihan metode pembayaran, tapi biasanya yang utama tetep transfer. Setelah duit ditransfer, barang baru bisa dikirim.

3. E-Commerce lewat Lapak Online

Lapak online didedikasikan khusus buat pebisnis online yang gak mau ribet bikin situs sendiri. Tampilannya mirip dengan situs khusus e-commerce pribadi, tapi yang jualan di sana gak bisa seenaknya ngutak-atik tampilan karena bukan sebagai pemilik situs alias cuma numpang.

Transaksi dalam e-commerce ini membutuhkan peran pemilik situs lapak online sebagai pengontrol. Ia harus mastiin pedagang dan pembeli sama-sama berniat baik mau bertransaksi, gak kabur.

Jadi, biasanya pembeli akan transfer dana ke rekening pemilik situs dulu. Setelah duit dipastikan masuk, barulah barang dikirim. Begitu barang diterima pembeli, duit transferan itu bisa dicairin penjual.

Seluk-beluk e-commerce ini bisa dilihat di buku Bijak Ber-E-Banking yang baru aja diterbitin Otoritas Jasa Keuangan secara gratis. Selain e-commerce, kita bisa lebih memahami fitur e-banking lain kayak apa sih Internet banking dan cara kerjanya.

Melihat banyaknya manfaat e-commerce, tangan-tangan jahat gak luput menargetkan pembeli ataupun penjual di bisnis online ini. Karena itulah wajib waspada saat bertransaksi.

[Baca: Kamu Punya Bisnis Online? Waspada Ya Dengan Penipuan Pembeli Online, Ini Contohnya]

Ingat, kejahatan bukan ada hanya karena niat, tapi juga karena kesempatan, waspadalah!

Baik pembeli maupun penjual sama-sama rentan jadi korban penipuan, dan bahkan pembobolan. Jadi, khusus buat pedagang, jangan terlena oleh manfaat e commerce di Indonesia yang bisa bikin bisnis sukses tanpa keribetan layaknya dagang di luar. Waspada wajib hukumnya.

Image Credit :

http://www.berdesa.com/wp-content/uploads/2015/07/socialmediamarketing.jpg
https://dailysocial.net/wp-content/uploads/2011/07/gmarket-screenshot.png
http://image.slidesharecdn.com/penipuan-130709041830-phpapp02/95/waspada-penipuan-via-internet-cyber-crime-1-638.jpg?cb=1382663830