Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peranan Sosial Terhadap Psikologis Penderita Gangguan Stres Pasca Stress Berat (Disabilitas Mental)

Gangguan Stres Pascatrauma dalam Psikologi dikenal dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Ini bisa dialami oleh Remaja.


Remaja yang PTSD akan menghadapi banyak sekali dilema dalam menempuh hidup yang akan mempengaruhi pertumbunhan dan perkembangan sikap sehari-hari dimana kondisinya tentu akan berbeda dengan kondisi orang normal yang sanggup beraktivitas tanpa adanya hambatan.


Nevid dkk., (2005) menyatakan bahwa PTSD yaitu reaksi maladaptive yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman atau kejadian traumatis.


Purwandari (2006) mnegatakan PTSD mengacu pada pengalaman-pengalaman yang mengagetkan dan menyakitkan yang melebihi situasi stres menyerupai ekjadian yang mengguncang jiwa, maut anggota keluarga secara mendadak, keguguran, dipecat dari pekerjaan, mengalami kecelakaan, dan mengalami perkosaan.


Individu yang PTSD bila sesudah periode yang cukup panjang, ia tidak bisa untuk kembali ke fungsinya yang smeula, dan terus dicekam oleh pengalaman-pengalamannya yang mengganggu.


Orang yang PTSD akan berperilaku menjadi lebih pendiam, gampang kaget atau terkejut, malas beraktifitas, gampang tersinggung atau marah, adanya rasa ketakutan, menarik diri, cemas, panik, menyalahkan diri sendiri, sering terdiam di kelas, kesulitan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih, menyendiri, sering mengalami mimpi jelek dan gangguan tidur.


Mereka membutuhkan support (dorongan) dari orang renta di rumah, guru di sekolah dan sesama tean-teman sebaya biar bisa melupakan kejadian mengerikan dan berhenti untuk larut dalam kesedihan dan ketakutan.


Dukungan sosial menjadi sangat berharga dan penting bagi mereka alasannya yaitu mereka membutuhkan orang-orang terdekat yang dpat dipercaya untuk membantu dalam mengatasi gangguan yang mereka alami.


Meskipun pada kenyataannya di lingkungan ketika ini, mereka malah diperlakukan secara psikososial.


Padahal, bila lingkungan turut mendukung ka arah yang positif, mereka bisa mempunyai kepercayaan diri yang baik, merasa diterima, merasa disayangi, merasad iperhatikan, merasa diakui, dan yang lebih penting dari itu yaitu merasa masih mempunyai nilai dan sanggup kembali hidup secara normal.


Bastaman (1996) mendefinisikan dukungan sosial sebagai hadirnya orang-orang tertentu yang secara langsung memperlihatkan nasehat, memotivasi, mengarahkan, memberi semangat, dan memperlihatkan jalan keluar ketika sedang mengalami dilema dan pada ketika mengalami hambatan dalam melaksanakan kegiatan secara terarah untuk mencapai tujuan.


Dukungan ini yaitu bentuk transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memperlihatkan pinjaman kepada individu lain dan pinjaman itu diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan.


Dukungan didapatkan dari hubungan sosial yang bersahabat atau dari keberadaan mereka yang menciptakan individu merasa diperhatikan, dinilai dan dicintai (Sarason dkk., 1990).


Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pemberian dukungan sosial terhadap tingkat PTSD memperlihatkan peranan dalam menurunkan tingkatannya. Setidaknya anda membantu pemulihan kondisi psikologis ia untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme dan rasa percaya diri.


Daftar Pustaka :

Tentama, Fatwa. (2014). Forum Akademia Pesta Demokrasi Republika Kamis, 10 April 2014 halaman 7.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Peranan Sosial Terhadap Psikologis Penderita Gangguan Stres Pasca Stress Berat (Disabilitas Mental)"