Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paket Kehidupan

Dalam sekotak paket hidup

Selalu ada luka, sakit, senang, sedih, bahagia

Engkau tak pernah bisa menentukan kapan kotak paket itu

Kapan waktunya tiba paket senang, sedih, sakit, luka dan bahagia

Ya… bukan untuk di pilih

Terimalah semua paketmu

Terimalah dengan tangan terbuka

Peluklah paketmu dengan keikhlasan

Cintailah paket kotakmu

Inilah paket kehidupan

Untuk saling mengisi, menguatkan, mendapatkan dan memahami

Lewat paket ini yaitu cara TUHAN mengasihi kita

Dengan menawarkan kekuatan lewat sebuah paket kehidupan

Biarkan Tangan keihlasan membaluti kehidupanmu

Ijinkan Rasa syukur hinggap dalam sanubarimu

Relakan pengorbanan ini menuruti akan setiap langkahmu

Suatu ketika pintu firdausNYA akan membuahkan hasil dari paketmu


Mulai Memahami Mereka


Tak terbayang dalam kehidupanku akan membersamai mereka dalam kehidupanku. Karena memang semenjak kecil cita – cita ku tidak ada hubungannya dengan kehidupan ku sekarang. Yah.. dulu cita – citaku menjadi dokter, presenter,psikolog, dll. Namun, takdir membawa ku lain. Takdir ku kini menjadi pendidik, tepatnya guru anak – anak luar biasa. Kini saya sedang duduk di kursi kuliah, Jurusan Pendidikan Luar biasa.


Memulai langkah semester awal dengan banyak sekali observasi – observasi di sekolah luar biasa. Haru, pilu bahkan terharu hinggap dalam sanubariku. Hatiku berasa campur aduk. Hingga bibir ini menjadi kaku untuk berucap syukur. Rasanya tak pantas untuk mengeluh kalau melihat kenyataan bahwa hidup kita yang dirasa biasa bekerjsama mimpi bab dari mereka. Yah… mungkin hidupku yang biasa ini bekerjsama mimpi mereka yang selalu mereka selipkan dalam doanya.


Saat observasi di sebuah SLB N di tempat Surakarta. Begitu terpana, dan terharu dengan keadaan tersebut. Melihat anak autis yang sedang tantrum, melihat anak yang usianya lebih bau tanah dariku namun makan saja masih berantakan. Melihat perempuan anggun yang sedang berlatih tari bahkan ternyata tidak bisa mendengar. Melihat laki – laki yang sedang melukis bahkan lukisannya lebih bagus dariku, bahkan dengan lukisannya itu bisa menembus kejuaraan tingkat nasional. Iri.. terang tidak ketika itu. Yang terbayang dalam pikiran ku ketika ini… Takjub… yah.. takjub melihat prestasi, kagum akan usaha mereka bahkan bersyukur akan keadaan diri sendiri.


Menjadi Terapis


Menjadi terapis dalam sebuah klinik anak berkebutuhan khusus. Menjadi terapis itu yaitu suatu profesi yang tak gampang alasannya yaitu perlu adanya keikhlasan, kesabaran dan ketegasan yang kuat. Berbagai macam sikap anak berkebutuhan khusus kadang tak terduga bisa muncul kapan saja. Dari mulai bosan, tantrum, ngambek bahkan cari perhatian harus bisa menangani hal tersebut.


Rindang Namanya. Seorang autis yang berumur 12 tahun. Perkembangannya ketika ini sudah bisa meronce dan menjahit yang dasar. Namun dari segi vokal dan mengikuti perintah masih belum bisa menguasai. Permainan yang paling disukainya yaitu puzzle. Bahkan ia bisa menuntaskan puzzle dalam waktu 10menit. Karena orang bau tanah yang rutin pemberikan training dan bisa mengembangkan di rumah. Perkembangan rindang pun sudah tidak mengecewakan berkembang. Dari awal yang terkadang tantrum namun selang terapis setahum kemapuan nya meningkat. Rentang tantrumnya pun mulai berkurang secara bertahap.


Jovita Namanya. Seorang Down syndrome. Ngambek, bosan, dan pemarah itulah sifat yang sering ditemui ketika nerapis jovita. Tak jarang perlu adanya reward khusus dalam menangani jovita biar jo mau berguru dengan sesuai tujuan. Namun bekerjsama ia yaitu gadis yang anggun dan sederhana.


Suatu saat, ia sedang kecapean namun alasannya yaitu jadwalnya terapis, ia tetap berangkat. Saat berguru ia ngambek, waktu proteksi bahan mengenai mewarnai di dalam garis. Namun ia hanya melakukannya separuhnya saja. Setelah itu ia mengunci tangannya. Setelah diganti dengan pelajaran lainnya, ia tetap mengunci dan menangis.


Saat itulah jovita tangannya di kunci dengan tangaku, hingga tangisnya mulai mereda. Sampai mereda, gres di elus – elus untuk mengikuti pelajaran. Akhiranya mau melajutkan meskipun belum sempurna.


 


Menjadi Volunteer di GERKATIN


GERKATIN yaitu sebuah gerakan kesejateraan tuli Indonesia. Gerakan ini bukan bertujuan untuk “materi bahkan politik. Karena dasar dari GERKATIN sendiri berazazkan pada Undang-Undang Dasar 1945. Dengan semangat pendidikan yang tinggi untuk mengembangkan aktualisasi diri bagi penyandang tuli sehingga bisa bergerak menembus batas kekurangannya dan bisa bangun sejajar dan lebih dengan lainnya.


Awal mengenal GERKATIN yaitu waktu di kelas akber solo pada tahun 2012. Saat itu menerima kabar bahwa kelas akber ketika itu membuka kelas isyarat. Tanpa berfikir panjang eksklusif tiba di program tersebut. Dalam kelas arahan tersebut jujur saja, saya eksklusif takjub “ wacana banyak orang menggunakan bahasa isyarat” dengan keadaan ini saya merasa terheran – heran”. Lantas ketika kelas isyarat, saya mulai menikmatinya berguru bahasa isyarat. Pada ketika itu dikenalkan dengan “penerjemah” Bahwa orang dengar yang menerjemahkan dari bahasa ekspresi ke bahasa arahan dinamakan penerjemah.


Belajar dari GERKATIN SOLO ini sangatlah banyak. Mulai memahami arti makan tenang dan sunyi. Mereka sedih, senang, dalam balutan rasa mereka biasanya mengekspresikan dengan ekspresi bahkan mereka bisa berbuat lebih sopan dari orang normal. Mereka sangat senang kalau banyak orang yang dikenalnya dan mereka lebih menghargai rasa kemanusiaan.


Bersama dengan GERKATIN SOLO memperjuangkan bahasa arahan sebagai hak dari tuli. Yah.. tuli mempunyai hak untuk bahasa arahan namun pemerintah dan pendidik belum memahaminya. Sehingga gerkatin perlu mensosialisasikan dan memperjuangan bahasa arahan sebagai hak tuli dalam komunikasi.


Bukan berarti dengan bahasa arahan mereka tidak bisa berkomunikasi dengan masyarakat . Namun justru dengan bahasa arahan secara psikologis bisa menawarkan kenyamanan dalam berkomunikasi dan alasannya yaitu tak semua kata bisa di oralkan sehingga perlu bahasa arahan yang lebih mengoptimalkan. Dalam aksesbilitas seminar, sekolah, dan workshop pun perlu adanya bahasa arahan alasannya yaitu dalam pengembangannya oral pun kurang terang terlihat untuk dipahami tuli.


Dari GERKATIN solo tuli memeliki banyak sekali talenta – talenta alamiah yang menakjubkan. Ada yang melukis, photografi, teater (bahkan tahun 2013 mereka bisa pentas teater di taman budaya Jawa Tengah dengan penonton yang melebihi kapasitas bahkan program mereka berhasil menyorot media lokal maupun nasiona) bahkan beberapa dari tuli hingga bisa menaiki gubung tertinggi di Jawa yaitu Sumeru. Tak kalah jago bukan, kemampuan mereka dari orang normal dari umunya.


Yah…dari mengenal tuli. Mulai memahami tenang disini bukan berarti membisu di tempat. Mereka bukan berarti tak bisa menembus batas kekurangannya dan bisa bergerak maju. Namun jangan melihat dari kesunyiannya lihat lah dari sudut pandang arahan dari TUHAN lewat kesempurnaan sudut mereka.


Belajar pada Pejuang Tangguh


Saat menjadi volunteer di perpustakaan keliling di BBRSBD (Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa. Dalam perpustakaan keliling ini membawa beberapa buku yang diminati oleh para penyandang tundaksa. Sebelumnya mereka merequest mengenai buku yang mereka inginkan. Melihat minat baca mereka yang tinggi. Terkadang hingga kami kualahan akan request buku yang mereka inginkan. Maklum, alasannya yaitu buku – buku persediaan juga terbatas.


Tiap selasa sore, kedatangan kami selalu di nantikan oleh mereka. Sebelum kami datang, mereka sudah menunggu di tempat biasanya. Bahkan ketika kami berhalangan hadir pun mereka masih menunggunya bahkan esok hari niscaya menanyakan alasannya.


Di BBRSBD tersebut setiap sore terkadang melihat mereka latian band, latihan karawitan. Begitu besar melihat talenta dan prestasi mereka. Tak bisa kalian bayangkan bagaimana cara mereka berlatih keyboard kalau hanya dengan satu tangan, berlatih drum kalau kaki mereka kaku, dan berlatih gitu kalau jari – jari mereka ada yang kurang. Begitu hal yang diluar bayangan kewajaran logika insan menjadi hal yang begitu nyata kekuatan itu ada di depan mata. Luar biasa.


Dari seorang teman, saya mengenal sosok wahyu setiawan namanya. Dia seorang penyandang tunanetra. Dia tinggal bersama neneknya. Orang tuanya sudah meninggal. Bahkan neneknya bekerja hanya sebagai pencari pasir. Dalam drama kehidupannya begitu banyak angin ribut kencang yang menyisiri kehidupannya dari mulai awal kehidupannya. Rumahnya masih beratapkan kayu, dan lantainya hanya beralaskan tanah. Bisa di bayangkan, di jaman kurun globalisasi tersebut sesosok tunanetra hidup dalam derasnya cobaan yang menimba kehidupannya.


Masih teringat terang waktu memasuki SMA. Ia pernah pesimis untuk melanjutkan sekolah di SMA. Namun dengan penuh keyakinan saya mulai menyemangatinya dengan sepenuh hati. Dengan menawarkan impian bahwa kekuasaan ALLAH lebih besar dari pada kekuasaan manusia. Siapa yang tahu kehidupan mendatang dek ? AKu pun sadar, tak ada bahan yang bisa ku berikan untuk harapannya. Namun, kita hanya perencana, lantas ALLAH yang menentukan takdir kita. Jangan pesimis. Pasti ada jalan. Bersama – bersama mencari beasiswa dari Rumah Zakat. Namun selang sebulan pengumuman dari Rumah Zakat, ia mendapatkan beasiswa eksklusif tanpa pengecekan dari pihak rumah zakat.


Tanpa modal, dan dengan modal nekat wahyu mendaftarkan diri di Sekolah Menengan Atas Inklusi. Dengan modal pinjaman dari instruktur caturnya, ia mendaftarkan diri ke sekolahan. Namun, selang 2 bulan ia bersekolah, ada panggilan untuk mengikuti lomba lari tingkat nasional. Lantas ia berlatih keras hingga alhasil bisa mendapatkan medali emas untuk Jawa Tengah. Hingga kini, pinjaman tersebut bisa ia lunasinya.


Namun, TUHAN tidak pernah menawarkan insiden tanpa alasan, dan dibalik permasalahan niscaya ada jalan keluarnya. Dia bisa menjadi pion yang tangguh, bergerak satu persatu. Pelan pelan untuk menerjang lawan hingga ia bisa melampaui batas kemampuannya.


Suatu ketika lewat ceritanya kepadaku “mbak, walaupun saya sekolah dengan uang hasilku sendiri, saya niscaya bisa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, saya bisa sepertimu ya mbak, menjadi mahasiswa. Walaupun ini harapannya kecil buatku, seorang dari desa terpencil untuk mempunyai cita – cita besar dan saya harus menata waktuku untuk berguru lari, catur dan silat untuk menambah pundi – pundi uangku biar saya bisa sanggup bangun diatas kaki sendiri membiayai sekolahku, tapi saya akan menyempatkan waktu berguru agama. Ijinkan ku berguru agama bersama mbak? Bolehkan? (sungguh hati ini menjerit mendengar begitu dahsyat keras dalam kehidupannya. Sesungguhnya orang – orang seumuran tampaknya masih ingin bermain dengan sahabat – temannya, les bimbel dan tak menghiraukan biaya sekolah. Karena sudah ada yang menanggung. Namun, ia melewatkan masa – masanya itu dengan bekerja lebih ulet untuk mencukupi kebutuhannya namun ia juga masih ingin terus bersahabat dengan TUHANNYA dan AGAMANYA.


Saat ini ia sekolah di Sekolah Menengan Atas inklusi di Surakarta. Prestasi lokal maupun internasional sudah diraihnya. Baik prestasi akademik, ia bisa masuk dalam parallel 15 di sekolahnya, prestasi non akademik pun ia sudah lampaui, ia bisa membawa harum Indonesia ia torehkan di kancah Internasional. Menjadi perwakilan Indonesia di lomba catur tingkat ASIA, dan pulang membawa emas. Saking begitu cinta dengan catur, ia membawa caturnya kemanapun. Ke sekolah, bermain, dan kemana mana ia bawa caturnya. Bahkan medalinya tersebut, tak pernah lepas dari tas sekolahnya. Maka, nikmat TUHAN mana yang bisa kita dustakan, kalau TUHAN berkehendak siapa yang bisa menghalanginya.


Sabar Gorky. Nama yang pantas di berikan alasannya yaitu sesuai dengan usaha yang sudah ia torehkan. Kenalkah dengan sabar gorky kalian? Bagi penyandang disabilitas sabar gorky ini bukan ajaib bagi mereka. Karena sabar ini merupakan penyandang disabilitas yang membanggakan. Rasa cintanya pada nasionalisme dan bangsanya dengan tujuan menginspirasi ia torehkan di kancah internasional. Ia bisa Mencapai puncak gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl), gunung tertinggi di Afrika, 13 November 2011, ia bisa tancapkan sang merah putih di puncak tertinggi kilimajaro. Padahal gunung ini mempunyai suhu yang tidak bisa ditebak dan areanya sulit untuk didaki. Namun sabar gorky bisa mencapkan sang merah putih di puncak gunung kilimajaro. Tidak hanya Kilimanjaro yang menjadi saksi dalam kehidupannya namun sebelumnya ia Mencapai puncak Gunung Elbrus (5.642 mdpl), gunung tertinggi di Eropa, 17 Agustus 2011. Terpaut 3 bulan, ia sudah mendaki gunung tertinggi. Masihkah kalian perpikiran pesimistis akan kemampuan mereka?


Dalam pembiacaraan bersama pak sabar, pernah terlintaskan dari keinginan pak sabar “aku masih ingin melatih difabel untuk berguru memasak dan mendaki gunung”. Tidak hanya menginspirasi lewat kehidupannya namun membuatkan untuk sesama. Inilah para pejuang sesungguhnya dalam kehidupan, bisa menawarkan kebermanfaatan dan menginspirasi bagi dunia. Kelak perjuanganmu akan dikenang seluruh dunia pak. (hatiku lirih).



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Paket Kehidupan"