Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karir Berakhir Akhir Kangker

Penyakit dan olahraga tampaknya bagai dua kutub yang saling berlawanan. Perlawanan terhadap penyakit sering dibandingkan dengan forsi seseorang berolahraga. “Kamu jarang olahraga ya? tubuh kau sudah terlalu gemuk, awas loh kena penyakit.” Percakapan tersebut niscaya sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun ternyata olahraga bukanlah jalan satu-satunya penolak penyakityang bisa meneylamatkan sipenderitanya. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini para olahragawan harus mengakhiri karirnya sebagai instruktur maupun pemain sebab penyakit yang dideritanya. Penyakit apakah yang ganas dan tidak pandang bulu itu? dan siapa yang mengidap penyakit itu?


Tumbuhnya sel liar dan tidak terkendali yang mengakibatkan terganggunya sel-sel normal pada tubuh yaitu jenis penyakit yang banyak orang mengenalnya dengan ‘kangker’ pembunuh kedua sesudah penyakit jantung, dan AIDS. Baru-baru ini dunia olahraga kususnya sepak bola berduka cita sebab kepergian salah seorang instruktur klub populer yaitu Barselona. Pelatih x klub Kataln itu meninggal dunia pada Jumat 25 April sesudah berjuang melawan penyakit yang dideritanya, kangker kelenjar getah bening. Beliau instruktur x Barca sebutan untuk Barselona, Tito Vilanova Harus menghentikan karir keplatihanya pada simpulan animo 2013 tanggapan penyakit tersebut. Tito Meninggal pada usia yang masih relatif muda yakni 45 tahun meninggalkan dua orang anak. Namun Bukan saja Tito Vilanova yang terhenti karirnya tanggapan penyakit ganas ‘kangker’ itu. Pada bulan yang sama sepekan sebelum sang pelatih, anak muda berbakat dari klub penerima EPL ‘west Ham United juga meninggal. Dylan Tombides yang masih berusia 20 tahun dan sedang menanjak karirnya pergi meninggalkan klubnya selama-lamanya sebab kangker testis yang dideritanya. Diantara meninggalnya pemain profesional muda Dylan Tombides dan instruktur berprestasi Tito Vilanova, pemain senior asal Skotlandia juga meninggal dengan penyakit yang sama. Pemain terbaik Skotlandia Sandy Jardine meninggal pada usia 65 tahun dengan kangker liver sebagai penyebabnya. X pemain Glasgow Rangers dengan 38 caps tersebut meninggal pada bulan April ini bahkan sehari sebelum meninggalnya x instruktur Barca Tito Vilanova.


Selain almarhum-almarhum diatas, sebelumnya juga ada beberapa instruktur dan olahragawan yang mengidap penyakit kangker dan berakhir karirnya. Para olahragawan itu adalah: Bruno Metsu, untuk para pecinta sepak bola niscaya tak absurd lagi dengan Sosok Bruno Metsu. Pelatih asal Perancis itu menjadi seorang yang Istimewa untuk warga Senegal sebab jasanya Senegal bisa menembus perempat final piala dunia tahun 2002 dan juga memenangi piala Afrika pada tahun yang sama. Bruno Metsu juga harus menghadap yang Maha kuasa sebab kangker yang bersarang ditubuhnya, dan pada usianya yang ke-59 dia menutup usia. Selain beliau-beliau dari dunia sepak bola, tokoh olahraga tinju juga pernah menjadi target penyakit ganas itu. Sosok yang besar lengan berkuasa dan tangguh dimana pada eranya menjadi rifal petinju populer Muhammad Ali, menghadap sang Maha kuasa kehidupan tanggapan kangker liver. Petinju kelahiran PhilaDELPIA itu pernah mengalahkan Muhammad Ali pada tahun 1971 dimana waktu itu Muhammad Ali menjadi petinju yang sering memperoleh kemenangan-kemenangan pada setiap pertarunganya. Kuatnya sosok Joe Frazier yang bisa mengalahkan Muhammad Ali beberapa tahun silam rupanya tak bisa melawan ganasnya penyakit kangker hati yang dideritanya. Pada 2011 sempurna usia 67 tahun dia harus menutup mata untuk selamanya.


Namun rupanya kangker hati tak selalu ganas untuk pelaku olahraga. Meski memang hanya segelintir orang saja yang bisa bertahan dan keluar dari rongrongan kangker, tapi perjuanganya menjadi ide para penderita kangker lainya. Salah seorang atlet sepak bola profesional bisa terbebas dari ancaman kangker yang ganas itu. Ya, dia yaitu Eric Abidal x kapten AS monako pernah pada posisi yang sulit dikala harus berjuang melawan penyakit kangker hati yang dideritanya. Bahkan keberhasilanya dalam melawan kangker dan berhasil sembuh menjadi ide instruktur senior asal perancis Bruno Metsu. Akan tetapi, takdir berkata lain sebab dia kesudahannya meninggal sesudah mengidap penyakit yang sama. Kuatnya mental yang ditunjukan oleh pemain tersebut menjadi faktor kesudahannya bisa terbebas dari penyakit ganas itu. Dalam wawancaranya dengan CNN ia menyampaikan “Saya petarung. Saya berdiskusi kepada para dokter dan hebat beda dengan jujur dan jelas. Saya berkata kepada mereka bahwa telah terjadi sesuatu yang jelek dalam tubuh saya. Itu yaitu hal yang sangat baik untuk mereka mengambil keputusan secara cepat. Sulit untuk kembali, tapi saya selalu menyampaikan olahraga membuatku memiliki mental besar lengan berkuasa ibarat ini.”


Dari kasus-kasus diatas kita diingatkan akan ancaman dan ganasnya penyakit kangker. Penyakit itu tak mengenel siapa saja yang akan dihinggapinya baik itu olahragawan atau bukan. Rokok, alkohol, dan juga makan makanan yang memakai materi pengawet menjadi faktor terbesar penyumbang penyakit kangker.


Sumber: CNNSPORT

republika



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Karir Berakhir Akhir Kangker"