Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (25)

dulu juga sering bilang dikala saya memasuki usia bingung dengan perkataan “Kamu ini wanita bandel dan rendahan”.

Beberapa dikala yang lalupun dia juga bilang “Sendok tahu kau visinya apa, sendok sama piring yang merupakan adik yang pertama adalah Putri Piring dan kami menertawakannya, kau akan kembali lagi ke dulu, alasannya memang nasibmu yang merupakan keturunan gila”.

Kok Sendok seenaknya bilang begitu? Ucapannya diijabah oleh sesuatu yang saya sembah loh, dan jadi boomerang buat dia sendiri, biarin aja, supaya tahu rasa! Kejam habisan! Tingit juga bisa!

Tingit menggali emosi dengan sesuatu adalah melukis acak dengan tangan ibarat cakar ayam, dengan terus mencar ilmu dari sejarah masa kemudian melalui perkamen di Kerajaan Ubmab. Tingit mengagumi para raja dan ratu yang rupawan dikala mengunjungi ke Kerajaan mereka bersama para Punggawa dan Pengawal Tingit atau bersama Raja Sendok dan Ratu Garpu, namun dapat dengan hening pada dikala terjadi perdebatan dan menciptakan keputusan yang mengagetkan serta belum ada yang memikirkannya.

TIngit bersyukur kepada yang saya sembah atas ketersengajaan dan kekurang sengajaan ini. Senang sekali dikala sengaja memancing secara tidak pribadi dengan melontarkan bahwasannya saya tertarik untuk mendengarkan komedi secara gratisan, dan saya ingin mencar ilmu dari seluruh penjuru kerajaan yang ada di seluruh dunia.

Aku jadi inget, betapa senangnya dikala lukisan tangan yang dibentuk di hargai oleh Ni, serta bahagia sekali dikala dibilang bijaksana dan bercahaya, terimakasih pak guru Ni, jadi aib deh bro.

Aku juga mengasih sesembahan kepada yang saya percayai. Soal cair, saya tertarik dengan hukum yang berjulukan Emsiralukes, yang dulu Tingit kenal istilahnya melalui mediator para pengawal yang suka melucu dan seru, serta bebas numpah isi hati dan pikiran dengan menggila lewat goresan pena yang Tingit sempat kumpulin alasannya ketertarikannya melihatnya sebagai Prajurit Gila.

Kalau dibilang nge fans sama dia sih biasa saja, sama siapa saja, rasa kagum itu ada, namun Tingit dari dahulu dikala melihat orang andal rasanya biasa saja. Menulispun terpotong, alasannya saya di haruskan makan dulu ya bro, paer tau haha seru.

Padahal sebohongnya masih ada yang lain yang sedang bersantai, tapi yah selingan sajalah sembari adanya kewajiban untuk memperdulikan diri sendiri dengan makan pada waktunya yang menciptakan saya bersyukur dan beristirahat sejenak dengan pekerjaan nulis gratisan ini dan malah menginspirasi dan memperlihatkan isu mengenai sesuatu.

Tingit jadi teringat dikala di Kerajaan yang telah disebutkan di sebelumnya, ada seorang Raja yang berjulukan Ho meminta tolong untuk mencarikan pengabar burung guna membantunya mengurusi surat-surat berharga adalah pasar dan menciptakan sesuatu dari desa sampai ke Kerajaan



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (25)"