Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (24)

sekampung. Sangat mengerikan deh ya bro, berarti kita mungkin sanggup gila atau jadi ngga nyambung diajakin bicara alasannya hal itu yah? Masa ciih bro?

Jujur, alasannya bencana penduduk, para prajurit tiba dan menciptakan Tingit murung ketika perkamen, bulu dan tinta diambil pribadi oleh Raja Sendok dan Ratu Garpu dengan alasan kegilaan yang berlebihan dan juga mereka telah berbohong alasannya katanya ada peralatan yang berjulukan Medom yang dipakai untuk membundel perkamen menjadi buku sudah diberikan, habisan kelihatan ketika bicara matanya sabung balap ibarat balapan kuda dan berbicara agak tertatih-tatih, namun Ratu Garpu berbeda, alasannya sering berbohong sama Raja Sendok, maka bicaranya lancer, namun kata hati ini dan pikiran yang gila berkata “Tidak! Haha”, perkataan itu saya coba bantah secara halus, namun Raja Sendok, Ratu Garpu, Putri Piring, serta para pengawal pada ngotot dan emosi, jadi lebih baik saya membisu bro, cape bertengkar, sejujurnya, saya ingat betul, hanya diberikan perkamen yang Tingit jadikan buku khusus yang berjulukan Potpal.

Itu juga aneh, alasannya rasanya bukunya pernah hilang di suatu kawasan permukiman khusus para Putri-putri Kerajaan yang sempat menjadi Istana sesaat untuk Tingit yang berjulukan Istana Lipur. Tapi ya sudahlah, semoga Halla saja yang menghukum mereka, Tingit sudah berusaha memperingatkan mereka sebagai bab dari keluarga yang baik, dengan perkataan yang baik dan kasar, namun, semua percuma, alasannya mereka cuma mementingkan keegoisan mereka dengan berteriak serta menyalahkan, ya sudah deh bro, hehe.

Kemudian, ada sesuatu kecacatan lagi yaitu ketika ayahanda saya bilang di Kerajaan Ailiem yang terletak di Kerajaan Bumi yang kami kuasai dan ditaruh di Kerajaan Rubuic “Itu tulisannya yang bikin nambah gila di hapus saja dengan kotoran ayam, dan kenapa tulisannya sanggup sama ya sama Tingit?” dan ketika Tingit mau hapus goresan pena yang sanggup bikin nambah gila, sudah hilang begitu saja, berarti ada yang bongkar tanpa seizin Tingit.

Tulisan itu saya dapatkan dari pengawalnya yang nama dan asalnya saya rahasiakan, dan saya cuma melihatnya sekali dan merasa jijik, soal ini, saya dari dulu sering menemukan secara kebetulan yaitu ketika menonton drama alasannya jenuh, muncullah adegan begituan, yang bikin saya geli sendiri dan merasa kok wanita serendah itu hingga mau melakukannya dan di ekspos di program untuk umum begitu?

Soal perendahan terhadap perempuan, pernah saya alami ketika berada di altar dan disuruh dengan bergairah “Nyembah disana gih!”, namun hal ini menciptakan saya berpikir, lezat banget kok ia begitu? Kalau Ibu, Istri dan anakmu yang wanita digituin gimana bro? Marah ga bro?

Siapa sih yang sanggup hening aja bro? Minimal niscaya nyimpan dalam hati walau sesaat bukan bro? Pastilah marah, apalagi jikalau menyangkut nama baik keluarga, atau nama keluarga di jadikan materi olokan.

Mengenai olokan, saya kecewa sama Ratu Garpu yang merupakan ibu kandung dari Tingit sendiri, yang seenaknya selalu bicara “Kamu ini jangan sok tahu”, bukan hanya itu saja



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (24)"