Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tips Tata Cara Menikah di KUA: Kalau di Kantor, Jangan Mau Disuruh Bayar

Sudah pada tahu belum, sekarang nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) gratis..tis..tis. Lumayan, kan, bisa ngirit pengeluaran buat nikah?

 

Aturan nikah gratis di KUA itu terdapat di Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Agama. Jadi, kalau mau nikah di KUA dimintai duit, sodorin saja peraturan itu ke petugasnya.

 

Tapi harus diketahui juga bahwa nikah gratis di KUA hanya berlaku kalau akad nikahnya dilakukan di kantor KUA kecamatan setempat. Ini berarti, harus sesuai dengan jam kerja KUA. Kalau di luar kantor KUA, ada biayanya, yaitu ehm…Rp 600 ribu.

 

Cukup besar itu Rp 600 ribu. Bisa jadi tambahan buat beli suvenir atau malah ditabung buat rencana masa depan. [Baca: Buat yang Siap Nikah dan Punya Momongan, Simak Dulu Hitungan Manfaat Asuransi Pendidikan Anak]

 

Tapi kalau mau nikah di luar KUA dengan alasan tertentu, ya monggo saja. Misalnya sengaja lokasi akad nikah dan lokasi resepsi di satu tempat, biar gak ribet bisa langsung ke gedung begitu pernikahan disahkan penghulu.

 

Yang penting, rencana nikah di KUA  sudah disiapkan sejak jauh hari. Kalau sudah menentukan hari pernikahan, sebaiknya cepat-cepat booking penghulu untuk nikah di KUA.

 

Sebab kalau ditunda-tunda bisa gak dapat penghulu nanti. Apalagi kalau akad nikahnya pada hari favorit, kayak Sabtu atau Minggu.

 

Selain menolak membayar biaya nikah di KUA seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa tips penting lain. Tips  tata cara menikah di KUA ini patut dipertimbangkan:

 

1. Tentukan lokasi akad nikah

plang kantor kua
KUA ada di tiap-tiap kecamatan. Kalau bisa akad di kantornya langsung bisa lebih ngirit, soalnya gratis

 

 

Selain berguna buat ngitung bujet, lokasi akad nikah juga harus ditentukan sedari awal buat nyiapin surat-surat. Soalnya kalau lokasi akad nikah berbeda dengan KTP domisili, harus mengurus surat rekomendasi dulu dari KUA yang sesuai dengan alamat di KTP.

 

2. Siapkan surat-surat

Yang juga penting, tentunya siapin surat-surat dan dokumen sebagai syarat pencatatan pernikahan. Surat dan dokumen tersebut yaitu:

  • Surat pengantar dari ketua RT
  • Surat pernyataan belum menikah dengan materai Rp 6 ribu yang diketahui ketua  RT dan RW serta lurah setempat
  • Surat keterangan untuk nikah model N1, N2, dan N4 yang bisa didapat dari kelurahan
  • Surat izin orang tua bagi yang belum berumur 21 tahun
  • Surat cerai dari Pengadilan Agama buat yang sudah pernah nikah lalu bercerai
  • Surat kematian dari kelurahan kalau sudah pernah nikah lalu pasangannya meninggal
  • Surat dispensasi poligami dari Pengadilan Agama kalau calon pengantin pria sudah beristri
  • Surat rekomendasi nikah dari KUA domisili kalau tempat tinggalnya sesuai KTP tidak berada di wilayah kerja KUA yang akan dipakai buat nikah
  • Surat izin dari atasan/komandan buat anggota TNI/Polri dan sipil TNI/Polri
  • Fotokopi KTP dan kartu keluarga pasangan dan orangtua/wali
  • Pas foto 2 x 3 sendiri-sendiri lima lembar. Kalau anggota TNI, harus dengan pakaian dinas
  • Pas foto berwarna calon pengantin duduk berdampingan 4 x 6 enam lembar
  • Akta kelahiran
  • Fotokopi KTP saksi nikah

 

surat pernyataan belum menikah
Mau nikah dengan warga asing di KUA? Bisa juga. Yang penting agamanya sama-sama Islam dan dokumennya lengkap.

 

 

Kalau rencana nikahnya dengan bule alias warga negara asing, ada tambahan surat dan dokumen, yaitu:

  • Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian
  • Surat keterangan model KII dari dinas kependudukan kalau sudah tinggal lebih dari 1 tahun di Indonesia
  • Tanda lunas pajak bangsa asing kalau sudah tinggal lebih dari 1 tahun di Indonesia
  • Fotokopi paspor
  • Akta kelahiran
  • Keterangan izin masuk sementara dari kantor imigrasi
  • Surat keterangan dari kedutaan atau perwakilan diplomatik negara yang bersangkutan

 

Buat yang menikah dengan WNA, bisa juga surat perjanjian harta terpisah atau premarital agreement (tidak wajib). Surat ini berguna untuk memastikan status kepemilikan rumah kita nanti setelah menikah. [Baca: Begini Status Kepemilikan Rumah WNI yang Menikah dengan WNA]

 

3. Perhatikan alur

Menurut Kementerian Agama, ada alur tata cara menikah di KUA yang sudah ditentukan pemerintah. Alur tersebut yakni:

  1. Mendatangi ketua RT untuk mengurus surat pengantar ke kelurahan
  2. Mendatangi kelurahan untuk mengurus surat pengantar nikah ke KUA
  3. Jika pernikahan kurang dari 10 hari kerja dari waktu pendaftaran, harus minta dispensasi dari kecamatan
  4. Membayar biaya akad nikah kalau lokasinya di luar KUA
  5. Menyerahkan bukti pembayaran ke KUA
    nikah dengan penghulu kua
    Pemerintah udah mau berbenah, jadi kitanya jangan nerabas prosedur pas ngurus pernikahan yang sakral ini.

     

     

  6. Mendatangi KUA tempat akad nikah untuk melakukan pemeriksaan surat-surat dan data calon pengantin serta wali nikah
  7. Melaksanakan akad nikah sesuai dengan tempat dan waktu yang telah disetujui

 

4. Bayar di Bank

Kalau menikah di luar KUA, bayarnya bukan ke penghulu. Tapi kita membayar lewat bank persepsi yang ada di wilayah tempat pernikahan. Soal lokasi bank ini bisa ditanyakan ke petugas KUA setempat.

 

5. Awas buku nikah palsu

Di Indonesia ini, banyak sekali barang yang dipalsukan. Buku nikah pun ada versi abal-abalnya, gak cuma beras. [Baca: Di Tengah Ramainya Isu Beras dari Plastik, Kenapa Ga Coba Beralih Beli Tiga Jenis Beras Ini]

 

Setelah akad nikah selesai, kita akan mendapat buku nikah. Tapi jangan seneng dulu. Cek dulu buku nikah itu asli atau palsu. Ciri utama buku nikah palsu yaitu:

  • Potongan buku dan lambang Garuda tidak simetris
  • Kertas lebih tipis dan kelihatan murahan
  • Hologram terlalu mengkilap
  • Di setiap lembar tak ada gambar Garuda kalau dilihat pakai sinar ultraviolet

 

buku nikah kua
Udah gila emang orang-orang. Buku nikah aja dipalsuin. Ck..ck..ck..ck

 

 

Nikah di KUA sebenarnya proses yang simpel. Kita bisa urus sendiri daripada diserahin ke wedding organizer, yang pastinya mematok biaya tertentu.

 

Ingat tips penting di atas ya, kalau sudah berencana nikah di KUA. Sudah punya pasangan yang siap diajak susah-senang hidup bersama, kan?

 

 

 

Image credit:

  • http://cdn.tmpo.co/data/2012/12/29/id_158733/158733_620.jpg
  • http://3.bp.blogspot.com/-k-cZkwVnQTw/UeZnN2-TWKI/AAAAAAAAAUU/z6BVX1NZbfE/s1600/Contoh+Surat+Keterangan+Belum+Menikah.jpg
  • http://infobanua.co.id/wp-content/uploads/2013/12/akad-nikah-diwakili-oleh-wali-dari-kantor-urusan-agama.jpg
  • http://pewartaekbis.com/wp-content/uploads/2014/07/buku-nikah.jpg

Posting Komentar untuk "5 Tips Tata Cara Menikah di KUA: Kalau di Kantor, Jangan Mau Disuruh Bayar"