Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap Sinis Memangkas Usia

Pernahkah saya atau kau melaksanakan atau menghadapi yang namanya sinis?


Menolak dengan ketus ketika ada orang yang ingin bertanya, merendakan orang lain atau berlaku SARA, menyuruh orang untuk diam, berkata kurang enak, dan lain sebagainya.


Sebuah penelitian menyebutkan orang yang mempunyai perilaku sinis dan tidak percaya kepada orang lain akan lebih gampang untuk terkena penyakit demensia.


Demensia yaitu disabilitas mental dimana terjadi penurunan fungsi otak sehingga seseorang kehilangan kemampuan berpikir jernih dan berujung pada pudarnya memori atau lupa.


Sikap sinis muncul ketika seseorang menilai orang lain egois dan tidak bisa diandalkan.


Psikolog menyebut perilaku sinis sebagai bentuk kemarahan kronis yang berkembang seiring dengan waktu. Sikap ini telah usang diasosiasikan dengan duduk perkara kesehatan, menyerupai serangan jantung.


Anna-Maija Tolppanen, peneliti dari University of Eastern Finland, menyampaikan bahwasannya ada studi yang menyebut orang yang gampang sinis lebih cepat meninggal atau kesehatannya buruk.


“Belum ada yang menghubungkan perilaku sinis dengan demensia, namun ada studi yang menyebutkan orang yang terbuka dan optimistis punya risiko lebih rendah terjangkit demensia,” kata Tolppanen.


Laporan riset Tolppanen dan koleganya di jurnal Neurology milik American Academy of Neurology, 28 Mei 2014, menyebutkan ada hubungan antara perilaku sinis dan demensia.


Tolppanen menyampaikan studi tersebut mengambarkan bahwa pandangan seseorang terhadap hidup dan personalitas orang lain mempengaruhi kesehatannya.


“Adanya hubungan antara imbas sinisme pada demensia bisa membantu kita untuk mengurangi risiko penyakit itu,” kata Tolppanen.


Dalam studinya, peneliti memperlihatkan tes demensia dan kuesioner untuk mengukur tingkat sinisme terhadap 1.449 orang dengan usia rata-rata 71 tahun.


Soal yang dihadapi partisipan antara lain: “Banyak orang akan berbohong semoga bisa maju”; “Lebih kondusif untuk tidak percaya pada siapa pun”; dan “Kebanyakan orang akan sedikit curang untuk mendapat laba daripada kehilangan kesempatan”.


Dari 622 orang yang melengkapi tes demensia, rata-rata delapan tahun sesudah studi dimulai, 46 di antaranya didiagnosis menderita penyakit itu.


Selain itu, penyandang darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok sanggup memperbesar risiko terkena demensia.


Peneliti menemukan bahwa mereka yang mempunyai perilaku sinis dalam kadar tinggi ada kemungkinan tiga kali lebih besar terkena demensia. Dari 164 orang yang kadar sinisnya tinggi, 14 di antaranya terkena demensia.


Sedangkan dari 212 orang yang kadar sinisnya rendah, hanya sembilan yang menderita demensia.


Sumber :

https://www.facebook.com/AdiWGunawan?fref=nf



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Sikap Sinis Memangkas Usia"