Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (32)

Sampailah hasilnya si air yang terkumpul menjadi sungai, “Keciplak kecipluk” segerombolan ikan menari meloncat di atasnya. “Prajurit, tangkap ikan itu, saatnya makan.” Sambil meneteskan air liurnya “Baik yang mulia”.

Ikan-ikanpun di bakar di atas perapian, wanginya begitu menggoda, selanjutnya tinggal dimakanin, Raja dan para prajurit bergegas makan, namun ada satu orang yang menahan dirinya alasannya ialah sedang memenuhi janjinya pada Raja Halla, akad untuk melarang dirinya makan dan minum selama sebulan.

Ternyata, firasatnya itu benar, semua tergelepar kesakitan sesudah memakan ikan itu. “Kokhesemua pada mati ya?”, “Kokhes apa?” seru seorang pengembara yang kebetulan lewat dan mencuri dengar dan berlalu begitu saja alasannya ialah harus segera menyelamatkan Istrinya yang sedang mengalami pendarahan alasannya ialah digigit oleh seekor kucing hutan.

Semenjak itulah, nama Ikan Kokhes jadi tersiar kemana-mana, dan semua orang diminta berhati-hati alasannya ialah dapat mematikan siapapun yang memakannya dan sama sekali tidak ada penawarnya.

“Hoi budak kemari semua kalian! Dan kau cewek elok satu-saunya, masak apa sayang? Xes tergiur sama ikan yang harum dan kecantikanmu, sana gih temui baginda, namun ganti baju dulu ya, khusus ke pemimpin kami, kenakan itu” sambil mengangguk Tingit mengambil baju itu dan menggantinya di rerimbunan pohon.

Berjalan perlahan ke Xes dengan baju yang diberikan oleh pengawalnya sambil membawa ikan bakar beracun dengan wajah tersenyum manis sambil melenggak lenggok alasannya ialah gres pertama kali ini dapat erat pemimpin mereka dan kami dibiarkan berdua di kamarnya. “Duh sexy banget cantik, suapin sini,aaaa” dan ketika tangan berisi dading ikan sepenuh genggaman jariku yang imut nan gemulai mau masuk ke mulutnya “Eits, cicipi dulu, jika beracun kan kau yang mati duluan, terus kau dapat saya apa-apain deh, paling di buang ke Laut, hahahaha”, “Baik” sambil memasukkan tangan ke mulutku dan mengunyah dengan cepat “Lihat, budakmu ini masih hidupkan?”,”Oh iya yah…soalnya ada budak yang sering mati alasannya ialah mencoba meracuniku hahaha” sambil melingkarkan badannya “Aaaaaa” tanganpun masuk ke mulutnya. “Urgh, kau uhuk, uhuk, sialan pengawal gue suru pergi lagi, Hok”,”Haha, kena luh pemberontak, Tingit digertak, mati luh sana!”.

“Pengumuman atas nama Pangeran Huter, saya ialah Putri Tingit dari Kerajaan Bumi, pemimpin kalian telah mati ditanganku! Hahaha, dan kalian jadi pengawalku sekarang! Dua tentara diantara kalian pergi, yang satu ke Xes dan buktikanlah kebenarannya,lalu yang satu lagi sesudah yang sebelumnya kembali bersama dengan 3.000 prajuritku pergilah Istana Pangeran Huter dan memintanya mengirimkan surat hantu”, “Baik, jika kau bohong, kalian semua mati, dan kami akan cari pemimpin gres dari kami untuk mendirikan Kerajaan baru, alasannya ialah kami bersama-sama lelah dikungkung olehnya”,”Oke deh bro”.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (32)"