Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (30)

usil banget”,”Gimana Raja Gqa? Apakah saya diizinkan untuk memending ini dulu dan kembali sesudah membantu Ratu Waah?”,”Silahkan, pergilah dan masuklah sesukamu”.

“Gar koh malu, pergi hush sini, ikut kami ke Nirwana menuju Raja Halla, wahai Nij yang kami cintai, pulanglah ke asalmu” bum,wush….angin bertiup dengan kencang dan terlihat mereka kembali dengan tertib sesuai perintah mantra yang kami teriakkan. Kami di jamu makanan dan jalan-jalan mengelilingi Kerajaan Awan, menyusuri pelangi dan diantar kembali ke Kerajaan Silakandudu dengan dibekali 1000 orang untuk menamani kami yang berseribu sebagai ucapan terimakasih dari sang Ratu yang diberikan begitu saja sebagai bawahan Tingit dan untuk mengasih santunan kepada sahabatnya untuk membereskan sesuatu sebagai ucapan terima kasih sudah mengizinkan Tingit mendahului Kerajaannya yang butuh di selamatkan terlebih dahulu.

Dua hari sesuatu itu telah jawaban dengan rapih, surat hantu dikirimkan oleh Raja kepada Ratu Kerajaan Awan. Surat hantu tiba mencaplok mukaku “Tingiiit, tolooong, sakit hati kami, pikiran kami menjadi menggila, kami yakni prajurit dari Kerajaan Mamprle, Pangeran kami sedang terdesak! Telah terjadi perebutan kekuasaan besar-besaran! Militer dikuasai oleh seseorang yang kami sendiri belum mengetahui, yang terang Raja dan Ratu kami telah mati!”.

“Semua! 2000 orang yang sekarang menjadi bawahanku! Lekas bro! Buruan! Nanti kehabisan! Cemilan lagi untuk mengharumkan Kerajaan Bumi!” sambil membawa dan berlari ke Raja Gqa “Kami pamit baginda”, “Eitz, tunggu dulu, saya udah siapkan 1000 orang kepercayaanku untukmu, sebagai ucapan terimakasih saya dikarenakan telah membantu, kesopananmu, dan pemenuhan atas janjimu untuk kembali dalam menuntaskan tugasmu”, “Waah, terimakasih banyaaaak baginda, wah, kita sanggup temen gres bro! Kenalan giiih! Paduka, sebagai karenanya kami melaksanakan apa?”,”Selamatlah kembali ke Kerajaan Bumi, dan bantulah lebih banyak lagi, surat hantu sudah saya kirimkan ke 997 Kerajaan, tunggulah dengan sabar, okey!”, “Haaaa….oke deh bro, eh yang mulia, duh jadi malu” sambil melambaikan tangan dan beranjak pergi.

Sesampainya di gerbang Kerajaan Mamprle “Woi lihat ada mata-mata, tangkap! Bawa masuk 3000 orang itu ke Istana!” dan kami mematung memandangi prajurit yang mengacungkan pedang kea rah kami “Ikuti kami!”. Lorong demi lorong di telusuri dan tibalah kami di suatu ruangan “Siapa kalian? Kurang didik masuk ke perbatasan! Banyak rombongan lagi! Mau menjajah kami ya dengan jumlah sekecil itu! Cih murahan!” dan Tingitpun maju dan berkata sambil membungkukkan tubuh “Mohon maaf yang mulia, saya mendapat surat hantu” sambil menyerahkannya ke orang itu. “Ooh maafkan kami atas kelancangan dan kekurang nyamanan atas kekasaran kami yang mulia, Putri Tingit, sayalah Pangeran itu, nama saya Huter. Tolong bantu saya mencari pemberontak, saya akan sengaja melepaskan kalian untuk berkeliaran di mana-mana, namun tolong rahasiakan ini, bunuh Raja dan Ratunya yang hendak mengambil kekuasaan, ancaman kalau dibiarkan”,”Baik, lakukan ya bro!”,”Siap!”.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (30)"