Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Berkantong Tebal di 2019? Ini 4 Rencana Keuangan yang Harus Kamu Wujudkan

Udah menjadi hal umum kalau sehabis liburan akhir tahun, saldo rekening menyusut. Mau gak mau mesti puasa beberapa pengeluaran dulu deh. Namun, saat gajian nanti, jangan dihabiskan kayak dulu ya. Lebih baik gajinya dialokasikan buat mewujudkan sejumlah rencana keuangan.

Kamu pastinya kepengin mencapai beberapa goal di tahun ini, bukan? Misalnya aja, liburan gak lagi di dalam kota, tapi di luar kota, atau aset bertambah lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

Contoh-contoh goal yang simpel kayak gitu gak cuma kamu aja yang pengin, tapi kebanyakan orang berharap bisa mewujudkannya. Inilah kenapa perlu adanya rencana keuangan supaya pengeluaran kamu teralokasi dengan baik.

Sayangnya, gak sedikit yang bingung mengenai rencana keuangan seperti apa yang benar-benar mesti diwujudkan. Dalam bahasan kali ini, Moneysmart mau membagikan beberapa rencana keuangan yang sebaiknya kamu capai dalam satu tahun ini.

Baca Juga: Ramalan Keuangan di 2019, Ini Zodiak yang Akan Kaya Raya dan Kesusahan

1. Selain BPJS, miliki juga asuransi

Masukan asuransi dalam rencana keuangan. (Shutterstock)
Masukan asuransi dalam rencana keuangan. (Shutterstock)

Banyak orang yang bertanya, “Buat apa ambil asuransi kalau udah punya BPJS?” Emang benar dengan memiliki BPJS aja udah cukup sebagai bentuk proteksi keuangan. Namun, ada baiknya proteksi ini dimaksimalkan dengan memiliki tambahan proteksi, yaitu asuransi.

Lagi pula asuransi bisa menjadi alternatif yang bisa kamu gunakan kalau gak pengin manfaatkan BPJS. Seperti yang kamu tahu, kamu mesti berobat ke Faskes I atau puskesmas  terlebih dahulu kalau menggunakan BPJS.

Kamu baru bisa berobat ke faskes II atau rumah sakit dengan syarat mendapat rujukan dari puskesmas. Gak cukup sampai di situ, di Faskes I atau II, kamu harus ikuti antrean yang berjubel banyaknya.

Daripada mengalami hal tersebut dan menahan rasa sakit yang gak tertahankan, lebih baik gunakan asuransi agar terhindar dari proses yang berbelit dan antrean yang panjang.

Apalagi premi asuransi itu gak mahal-mahal amat kok. Cukup membayar Rp 200 ribu, kamu bisa klaim pertanggungan hingga Rp 100 juta. Jadi, gak ada alasan buat memiliki asuransi sebagai bagian dari rencana keuangan.

Baca Juga: Ingat dan Waspada! Beberapa Hal Ini Bakal Memengaruhi Keuangan Pada 2019

2. Kalau udah punya dana darurat, siapkan dana liburan

Buat alokasi dana liburan dalam rencana keuangan. (Shutterstock)
Buat alokasi dana liburan dalam rencana keuangan. (Shutterstock)

Seperti yang pernah Moneysmart bahas, memiliki dana darurat itu penting banget dalam rencana keuangan. Kalau udah punya dana darurat, kamu bisa menyiapkan dana liburan sebagai salah satu rencana keuangan di tahun ini.

Idealnya nih, alokasi buat dana liburan itu mulai dari 1 – 3 kali pengeluaran kebutuhan pokok. Andaikan aja pengeluaran kebutuhan pokok kamu sebesar Rp 5 juta, itu berarti alokasi dana liburan sebesar Rp 5 juta – Rp 15 juta. Tinggal kamu putuskan aja berapa besarannya.

Misalnya aja kamu menargetkan dana liburan Rp 10 juta di tahun ini. Jadi, kamu harus menyisihkan gajimu buat dana ini hingga November mendatang. Itu berarti kamu cuma punya waktu selama 11 bulan.

Setiap bulan kamu harus menyisihkan gaji sebesar: Rp 10 juta dibagi 11 bulan, yaitu sekitar Rp 910 ribu. Kalau dirasa berat, kamu bisa turunkan dana liburan menjadi Rp 7 juta yang berarti kamu menyisihkan Rp 637 ribu per bulan.

Agar dana liburan ini gak tergerus biaya administrasi atau semacamnya, kamu bisa tempatkan dana ini ke rekening yang bebas biaya admin.

Seperti yang kamu tahu, ada beberapa inovasi perbankan yang membebaskan kamu dari biaya admin. Udah gitu kamu bisa dapat bunga lebih besar dari bunga tabungan biasa. Beberapa inovasi yang udah ada di Indonesia, yaitu Jenius, Digibank, hingga Ipotpay.

3. Investasi gak melulu di deposito, tapi di banyak instrumen lainnya

Coba investasi jenis baru dalam rencana keuangan. (Pixabay)
Coba investasi jenis baru dalam rencana keuangan. (Pixabay)

Boleh-boleh aja mengambil deposito sebagai pilihan investasi. Namun, aset kamu bakal lebih berkembang biak lagi dengan menempatkan dana di instrumen-instrumen investasi lain.

Asal tahu aja nih, ada lho instrumen investasi yang kasih kamu return hingga 20 persen per tahun. Bandingkan dengan deposito di mana kamu cuma mendapat return yang besarannya rata-rata 6 persen per tahun.

Besaran return 20 persen per tahun ini bisa kamu dapatkan dengan menginvestasikan dana di instrumen saham ataupun reksa dana. Walaupun return-nya besar, risikonya juga besar lho. Ingat, dalam investasi, ada istilah high risk, high return.

Karena itu, kamu mesti paham betul kalau mau investasi saham. Kamu harus mengerti apa itu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Selain deposito, saham, ataupun reksa dana, kamu juga bisa memilih obligasi ritel negara (ORI) ataupun emas sebagai pilihan investasi. Makin beragam investasi yang dimiliki, makin aman lho dana investasimu.

4. Ciptakan pendapatan pasif mulai dari kerja freelance

Jadikan kerja freelance ke dalam rencana keuangan. (Shutterstock)
Jadikan kerja freelance ke dalam rencana keuangan. (Shutterstock)

Jangan cuma mengandalkan pendapatan yang saat ini kamu dapat dari gaji. Dapatkan juga pendapatan dari sumber yang lainnya. Dengan adanya tambahan pendapatan, kamu bisa memperbesar aset milikmu.

Kamu bisa mendapatkan pendapatan pasif dengan menjadi freelancer. Sekarang ini banyak lho situs-situs online freelance yang menawarkan proyek-proyek. Mulai dari Freelancer, Sribulancer, hingga FastWork. Tinggal dipilih aja mana bidangnya yang kamu kuasai.

Sampai sini udah tahu kan sekarang apa aja rencana keuangan yang sebaiknya diwujudkan dalam setahun? Tinggal bulatkan niat aja nih kalau pengin merasakan untung dari terealisasinya rencana keuangan ini. Asalkan berkomitmen, dijamin bakal tercapai deh. (Editor: Ruben Setiawan)

Posting Komentar untuk "Ingin Berkantong Tebal di 2019? Ini 4 Rencana Keuangan yang Harus Kamu Wujudkan"