Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rex Pemberton, Awali Dengan Mimpi Kemudian Daki Sampai Puncak Tertinggi

Inspirasi seringkali tiba dari seseorang yang kita kagumi Rex Pemberton, Awali Dengan Mimpi Lalu Daki Hingga Puncak Tertinggi
Aku bersama Rex Pemberton

Inspirasi seringkali tiba dari seseorang yang kita kagumi. Menemukan kekaguman pada seseorang pun bukan hal mudah. Ada banyak sisi yang sanggup memicu rasa kagum terhadap seseorang, contohnya dari pandangannya, pemikirannya, tingkah lakunya, kata-katanya, atau pengalamannya. Kemudian berawal dari kekaguman, akan timbul ilham yang memberi pencerahan kepada kita untuk mengambil pesan-pesan serta pola darinya.


Salah satu inspirator paling berkesan dalam hidupku yaitu Rex Pemberton. Mungkin bagi banyak orang nama ini abnormal di telinga. Tetapi bukan hanya orang tenar yang bisa menginspirasi, iya kan?


Pada 2011 kemudian saya dianugerahi kesempatan emas untuk mengikuti workshop yang dipandu olehnya di suatu event internasional. Bertempat di sebuah gedung milik Oracle Corporation, San Francisco, Amerika Serikat, saya berpartisipasi bersama lima orang sahabat satu SMA-ku serta partisipan-partisipan lainnya dari banyak sekali negara dan latar belakang. Kami dibentuk tercengang oleh kisahnya yang luar biasa.


Awalnya saya berpikir sama menyerupai kalian dikala mendengar nama Rex Pemberton pertama kali. Siapa dia? Apa hebatnya? Pertanyaan bernada sinis dan terkesan meremehkan timbul di benakku kala mendengar namanya disebut oleh MC. Tetapi ketika ia muncul ke panggung, ia pribadi turun menyapa seluruh hadirin dengan senyum hangat. Ia bangun tegak dengan kedua kakinya yang panjang, mengawali pembicaraan dengan candaan ringan. Ia tampak amat percaya diri memandu event akbar yang dihadiri kontingen 10 negara meski usianya masih tergolong muda. Ia juga tidak segan merangkul kami, menghampiri kami dari meja ke meja, supaya setiap kelompok menerima kesempatan yang sama untuk memetik ilham darinya.


Dialah Rex Pemberton, seorang pecandu tantangan yang diberi gelar penakluk puncak gunung Everest termuda dari Australia. Pada usianya yang ke-16, ia berhasil mencapai puncak Alpen. Kemudian ia menabung hingga ratusan ribu dollar untuk mendaki puncak Everest dan Seven Summit (7 puncak gunung tertinggi di dunia) pada usia 21 tahun.


Ia bercerita panjang ihwal petualangannya mengarungi tingginya tebing, terjalnya jurang, dan ganasnya topan salju untuk mencapai titik tertinggi di bumi. Melalui film dokumenternya, perjalanan menantang maut ini kami saksikan dengan mata kami sendiri. Debaran jantung tiada henti kami rasakan tiap kali diceritakannya suasana mencekam. Hembusan nafas pun seringkali tertahan kala rintangan di depan meminta nyawa untuk dipertaruhkan.


Dari caranya bicara, tampak kharisma seorang pemimpin ia miliki. Bahasa Inggris dengan aksen Australia ia lantunkan dengan terperinci mantap. Meski jet lag masih menyerangku hingga rasa kantuk berkali-kali datang, saya pun tetap duduk tegap menyimak setiap kata-kata yang diucapkannya.


Dari kisahnya saya dapatkan ribuan makna dan pelajaran. Yang pertama yaitu keberanian. Keberanian adalah modal utama menapaki setiap tanjakan dengan salju setebal beberapa inci. Juga ketika meniti jembatan yang hanya selebar telapak kaki dengan jurang dalam di bawahnya, disitulah nyali diuji untuk sanggup menyeberangi tebing berjulukan “lembah kematian”. Begitupun dalam menghadapi permasalahan di kehidupan sehari-hari. Kita harus berani menghadapinya dan melaluinya dengan tenang. Jangan gegabah, atau kita akan jatuh terperosok ke dalam jurang penyesalan.


Motivasi tinggi diiringi kerja keras menjadi perpaduan yang ampuh membuka jalan kita menuju impian. Selain itu, perjuangan Mr. Rex Pemberton mencapai puncak tidak dilakukannya sendirian. Ia dan teman-temannya berubah menjadi sebagai sebuah tim yang kompak dengan solidaritas yang tinggi. Meskipun tersimpan potensi luar biasa dalam dirinya, ia tetap beranggapan bahwa ia mustahil sanggup melaksanakan segala sesuatu sendiri. Berjuang dalam satu tim akan membuat kekuatan yang lebih besar ketimbang sendirian. Solidaritas kepada sesama anggotanya dibuktikan ketika seorang temannya yang mengalami hipotermia (gangguan badan akhir suhu yang terlalu dingin) dan tidak bisa melanjutkan perjalanan dipeluk berama-ramai biar menerima kehangatan. Kemudian alasannya yaitu ia mustahil melanjutkan perjalanan, ia pun dibawa kembali ke base camp.


Apa yang saya sanggup dari workshop tersebut bukan sekedar kisah seru, dan film menegangkan, melainkan ilham yang dikala itu membuatku bermimpi suatu dikala akan menaklukkan puncak-puncak gunung. Inspirasi untuk berani mengambil langkah beserta risiko yang ada, bertahan di tengah gempuran problem dan rintangan tanpa menciutkan nyali, juga berani menggantungkan mimpi dan berjuang meraihnya walaupun mimpi itu tergantung di ketinggian 8.848 meter di puncak tertinggi planet ini.


Inspirasi seringkali tiba dari seseorang yang kita kagumi Rex Pemberton, Awali Dengan Mimpi Lalu Daki Hingga Puncak Tertinggi
Rex Pemberton bersama teman-temanku.


Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Rex Pemberton, Awali Dengan Mimpi Kemudian Daki Sampai Puncak Tertinggi"