Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perempuan Tangguh Itu Berjulukan “Sahima”

teman melihat seseorang yang sudah sangat usang menderita penyakit kanker namun tetap sabar Perempuan Tangguh Itu Bernama “SAHIMA”
perempuan tangguh

Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang sudah sangat usang menderita penyakit kanker namun tetap sabar dan tidak pernah mengeluhkan penyakit yang dideritanya?? Saya pernah mengenal sosok yang menyerupai itu. Beliau ialah orang yang saya sayangi dan sangat bersahabat denganku yang sudah saya anggap menyerupai mama sendiri. Walaupun ia sudah tiada, namun sifat mulia yang ditanamkannya masih terekam dengan terang dalam ingatanku.


Namanya ialah SAHIMA, namun saya dan adik-adik memanggilnya IYMA. Beliau ialah abang perempuan sekaligus saudara sekandung mama satu-satunya. Karena sepanjang hidupnya Iyma tidak pernah menikah jadi ia tidak mempunyai anak dan menganggap kami (keponakannya) sebagai anaknya sendiri, alasannya ialah itulah ia sangat mengasihi kami. Baginya, kami ialah harta paling berharga yang dimilikinya.


Selama hidupnya banyak hal yang saya pelajari darinya. Beliau mengajariku semoga selalu bekerja keras dan selalu memberi tanpa pamrih pada orang-orang yang membutuhkan. Beliau menanamkan kepada kami bahwa memberi lebih baik dari menerima. Pesan yang selalu disampaikannya kepada kami yaitu kalau ada orang yang memberi kami sesuatu maka kami harus mengingat orang tersebut dan sebisa mungkin untuk segera membalas kebaikannya. Jika ada yang meminta tolong, sebisa mungkin semoga kami segera menolongnya tanpa harus mengharapkan balasan. Menurutnya, tidak perlu menjadi orang kaya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama alasannya ialah memberi bukan semata-mata alasannya ialah mempunyai banyak harta namun alasannya ialah kemuliaan hati. Tidak heran alasannya ialah sifat tersebut ia sangat dikenal dan disayangi oleh banyak orang.


Mungkin alasannya ialah tidak menikah, Iyma-pun menjadi seorang pekerja keras dan sangat mandiri. Beliau tidak pernah memperlihatkan perilaku putus asa, bahkan dari hasil kerjanya Iyma bisa menawarkan pertolongan keuangan kepada wanita-wanita yang menikah dan punya suami. Baginya, menolong orang yang sedang kesusahan ialah hal yang harus selalu dilakukan dan ditanamkan didalam hati kita.


Bukan itu saja yang membuatku mengagumi beliau, ketabahan dan keikhlasannya mendapatkan cobaan hidup juga membuatku terkagum-kagum. Sembilan tahun menahan sakit jawaban kanker payudara yang menggerogoti tubuhnya namun tidak sedikitpun saya melihatnya mengeluh. Selama mengidap penyakitnya tidak pernah sekalipun saya melihatnya frustasi apalagi menyalahkan Tuhan. Beliau yakin Tuhan sangat sayang padanya. Beliau berkata bahwa Tuhan tidak akan mungkin memberi cobaan yang melebihi batas kemampuan umatNya. Iyma-ku yakin penyakit yang dideritanya akan menjadi ladang pahala kalau ia tetap sabar menerimanya. Saya merasa itulah alasan yang menjadikannya tetap berpengaruh menghadapi penyakitnya.


Ada satu masa yang tidak akan pernah saya lupakan yaitu ketika penyakitnya sudah semakin parah dan ia tidak bisa melaksanakan apapun lagi. Kala itu saya melihatnya menahan sakit, namun yang dilakukannya hanyalah meringis dan menangis tanpa suara. Beliau tidak ingin mengganggu orang lain dengan bunyi tangisannya. Disaat paling sakit dalam hidupnya, ia masih memikirkan orang lain. Ah, alangkah mulianya hati Iyma-ku itu.


Ketabahannya membuatku menyadari banyak hal. Melihatnya sangat sabar dan nrimo mendapatkan penyakit yang dideritanya membuatku merasa aib terhadap diri sendiri yang selalu mengeluh perihal hal-hal kecil yang sangat sepele. Beliau yang diberikan ujian seberat itu bisa dihadapinya dengan sabar sedangkan saya selalu mengeluh untuk persoalan kecil yang beratnya mungkin tidak hingga sepersepuluh dari ujian yang ditanggung oleh Iyma-ku.


Iyma-ku sayang, terimakasih dikarenakan telah mengajariku banyak hal. Tak terasa telah tiga tahun engkau pergi meninggalkan kami. Rasanya gres kemarin engkau menggendongku dipunggungmu dikala saya kelelahan berjalan, rasanya gres kemarin saya dipeluk dan dinyanyikan olehmu. Dalam doaku namamu selalu kusebut, semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa yang tanpa sengaja engkau perbuat di dunia ini, melapangkan kuburmu dan menempatkanmu di surgaNya, Amin..


teman melihat seseorang yang sudah sangat usang menderita penyakit kanker namun tetap sabar Perempuan Tangguh Itu Bernama “SAHIMA”
tetap tersenyum walau sel kanker menggerogoti


Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Perempuan Tangguh Itu Berjulukan “Sahima”"