Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lelaki Setengah Periode Berjuta Cerita

 lelaki yang menginspirasiku hingga ketika ini Lelaki Setengah Abad Berjuta Cerita
Bersama Pak Yono, lelaki yang menginspirasiku hingga ketika ini.


Kudiyono namanya. Pak Yono, akan kusapa begitu beliau dalam goresan pena ini. Tepat di tanggal 29 Maret 2015 kemarin, usianya genap 50 tahun. Beberapa belas tahun yang lalu, badannya masih terlihat tegap dan berisi. Namun kini, badannya menjadi kecil. Saat kutanya mengapa bisa menyerupai itu, “Kalo udah bau tanah ya bisa gini saking banyaknya pikiran.. Hehehe..” jawabnya guyon.


Sudah 22 tahun saya mengenalnya. Pak Yono dulunya yakni anak dari keluarga petani di sebuah desa kecil di Pekalongan. Untuk memperbaiki kehidupannya, Pak Yono nekat merantau ke Bandung di tahun 1988. Di kota yang sama pula Pak Yono bertemu dan menikahi wanita yang kini menjadi istrinya.


Istri Pak Yono yakni seorang perantau juga asal Yogyakarta. Dari hasil ijab kabul dengan istrinya tersebut, Pak Yono dikaruniai dua orang anak wanita yang anggun dan hidup senang hingga ketika ini, ketika saya menuliskan kisah ini.


Pak Yono bekerja serabutan di kota rantauannya. Menjadi tukang bangunan, supir angkot, buruh pabrik, hingga tukang basuh di kosan mahasiswa. Pak Yono bekerja keras biar kedua anaknya kelak tak perlu mencicipi getir kehidupan menyerupai yang ia alami.


Di tahun 2003, Pak Yono ditawari bekerja sebagai security/satpam di sebuah kampus kesehatan di kota Bandung. Dengan honor Rp.500.000,00 sebulan, Pak Yono pun mengiyakan anjuran tersebut. Yang ia pikirkan yakni bagaimana beliau bisa terus memberi kehidupan yang layak untuk keluarganya. “Yah, tidak mengecewakan itu untuk si sulung masuk SMP..” kenangnya.


Aku mengagumi Pak Yono, saya mengagumi sifatnya yang pantang menyerah, optimis, dan penuh tanggung jawab kepada keluarganya. Berjuta kisah penuh makna dari hidupnya selalu saya nanti-nanti.


Pertengahan tahun 2009, Pak Yono mulai rajin mencari sumbangan kesana kemari. Satu juta, dua juta, lima, sepuluh, lima puluh, hingga seratus juta. Keinginannya satu, ingin menciptakan kedua putrinya mengenyam pendidikan di dingklik kuliah.


“Banyak yang mencemooh saya waktu itu. Katanya saya nggak tau diri. Kaprikornus satpam gajinya kecil, malah pengen nguliahin anaknya. Katanya saya nggak boleh mimpi ketinggian, takut jatuhnya sakit. Saya nggak peduli. Toh, saya nggak pinjam uang ke mereka. Anjing menggonggong, kafilah harus tetap berlalu. Biarin mereka yang ngehina saya yang akan gigit jari. Kalo belum dewasa nggak perlu tahu bapaknya minjem kesana kemari. Saya ingin bagaimanapun juga dengan cara halal, anak anak saya bisa senang dan bisa lebih baik dari bapaknya ini.”


Benar saja, di tahun 2012, si sulung berhasil menamatkan pendidikan diplomanya. Kini beliau bekerja di sebuah laboratorium swasta di kota Bandung sebagai seorang analis kesehatan. Bahkan kudengar beliau kini diangkat menjadi tangan kanan manager di laboratorium yang sama.


Sedangkan si bungsu? Ah, si bungsu.. Seiring bertambahnya usia, beliau semakin tahu kerja keras bapaknya selama ini. Sekarang beliau bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah kota Bandung sebagai spesialis gizi termuda diantara rekan-rekan satu profesinya.


“Ah, saya ini kalo inget usaha dari awal sampe kini rasanya nggak nyangka. Ya jadi tukang bangunan, supir angkot, kuli, buruh pabrik, sampe satpam yang bisa nyekolahin belum dewasa sampe kuliah. Berat itu sudah pasti, tapi kalo lihat senyum istri dan ketawanya anak-anak, semua letih itu hilang seketika…” kata Pak Yono.


Sejenak, beliau pun diam. Matanya kini menatap dalam ke mataku. Dipegangnya pundakku dengan hangat, “Lima puluh tahun sudah Bapak hidup. Bapak besar hati sama kau dan Mbakmu. Kalian dan Ibu itu semangat Bapak hingga ketika ini. Biarlah orang-orang yang udah mengecilkan kita menilai sendiri siapa yang bergotong-royong “lebih kecil”. Mimpilah setinggi mungkin. Jangan takut tidak bisa meraihnya. Yang penting, usaha, jujur, kerja keras, dan berdo’a terus. Allah nggak akan lelah mengabulkan undangan hamba-Nya, bahkan yang paling tidak mungkin sekalipun..”


Itulah Pak Yono, bapakku. Lelaki bau tanah setengah kurun yang selalu menginspirasiku.


“Terima kasih Pak, adik sayang Bapak,” ucapku lirih..



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Lelaki Setengah Periode Berjuta Cerita"