Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jogja Kota Inklusi

Difabel sebagai salah satu komunitas masyarakat kadangkala tidak mendapat hak-haknya dan cenderung terpinggirkan. Tidak heran jikalau lalu paradigma masyarakat terlanjur memberi label negatif yang berdampak jelek bagi perkembangan sosial panyandang difabel. Implikasi sosial dari difabilitas sanggup dilihat dari banyak sekali perlakuan dan kebijakan masyarakat wacana difabel. Tanpa disadari masyarakat cenderung memandang difabel dari segi negatif sehingga kebutuhan sosial penyandang difabel yang menyangkut partisipasi dan penerimaan sosial menjadi tidak terpenuhi.


Perlu diakui bahwa usaha-usaha pencitraan faktual bagi penyandang difabel telah gencar dilakukan, contohnya memperluas kanal pendidikan, pertunjukkan talenta minat, hingga memperbanyak kanal fasilitas sosial yang memudahkan difabel beraktifitas. Sistem birokrasi yang mempermudah difabel dalam berkontribusi dalam masyarakat juga mempunyai andil besar dalam perjuangan pencitraan positif. Usaha ini sejalan dengan perubahan pandangan dunia modern terhadap difabel dimana kini tidak lagi dianggap orang cacat dan perlu disantuni, tetapi sebagai individu yang mandiri, sanggup melaksanakan keputusan sendiri dan mempunyai hak dalam bermasyarakat.


Berkaca pada Peraturan Walikota DIY No. 8 tahun 2014 wacana Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, maka pemenuhan hak-hak bagi difabel harus diupayakan, apalagi jikalau menyangkut hak dasar difabel. Kondisi menguatnya partisipasi aktif difabel merupakan imbas dari banyak sekali kebijakan pemerintah, ibarat jalur khusus difabel dalam penerimaan pegawai negeri, pencanangan daerah Malioboro sebagai daerah ramah difabel, merebaknya sekolah-sekolah inklusi, maupun dibangunnya fasilitas umum yang sanggup diakses difabel.


Pencanangan Kota Yogyakarta sebagai Kota Inklusi harus disertai dengan partisipasi aktif dari semua pihak. Segala kebijakan publik dalam banyak sekali sektor mulai dari politik, sosial, budaya, hukum, HAM, bahkan pendidikan seyogyanya sanggup mengakomodasi kebutuhan difabel sehingga kota inklusi yang ramah bagi difabel sanggup benar-benar dirasakan oleh semua pihak.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Jogja Kota Inklusi"