Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buat Rencana Jangka Pendek, Pilih Tabungan Berjangka atau Deposito?

Punya rencana lanjut kuliah atau liburan ke luar negeri dalam 2 atau tiga tahun ke depan, sebaiknya pakai tabungan berjangka atau deposito yah? Keduanya sama-sama bisa memenuhi tujuan keuangan jangka pendek.

Bunga yang diberikan pun lebih besar dari tabungan biasa. Konsekuensinya, uang tak bisa diambil sewaktu-waktu. Bisa aja sih tapi akan dikenakan biaya pinalti dan administrasi sehingga mengikis keuntungan yang didapatkan. Tapi, nasabah dapat memilih masa jatuh tempo yang dikehendaki.

Meski sekilas tampak serupa, keduanya punya banyak perbedaan yang cukup  besar. Sebelum memutuskan, berikut perbandingan tabungan berjangka dan deposito yang bisa jadi bahan pertimbangan.

Suku bunga deposito lebih tinggi

Suku bunga (ilustrasi by Shutterstock).

Perbedaan utama kedua produk ini adalah tabungan berjangka atau tabungan berencana merupakan produk simpanan sedangkan deposito merupakan produk investasi. Lalu, apa pengaruhnya buat isi rekening kita? Walau tabungan berencana memiliki bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa, namun tetap lebih rendah dibanding produk investasi seperti deposito.

Umumnya deposito menawarkan suku bunga antara 5-6,5 persen per tahun, sementara tabungan berencana sekitar 4-5 persen.

Minimum setoran tabungan berjangka lebih rendah

Tabungan (Ilustrasi by Shutterstock).

Baik deposito maupun deposito menerapkan aturan penarikan setelah beberapa tahun ke depan. Kamu juga bisa menentukan nominal setoran awal saat membuka tabungan atau deposito.

Bedanya, rata-rata setoran pertama tabungan berencana jauh lebih rendah dibanding deposito. Setoran pertama tabungan berencana mulai dari Rp 100 ribu sementara deposito rata-rata mulai dari Rp 8-10 juta.

Deposito dapat dijadikan jaminan pinjaman

Uang Deposito (ilustrasi by Shutterstock).

Saat ingin mengajukan pinjaman kepada bank atau lembaga lainnya, biasanya kita akan diminta jaminan pinjaman berupa aset. Saat tak memiliki aset sebagai jaminan, pengajuan kredit bisa terancam ditolak. Tapi selain aset, kamu pun bisa menggunakan deposito sebagai jaminan. Dengan begitu, kamu tak perlu mempertahankan barang berharga yang dimiliki.

Bagi pihak bank, pinjaman dengan deposito sebagai jaminan memiliki risiko yang lebih rendah sehingga bunga utang pun juga lebih rendah. Tapi, sebaiknya hanya menjadikan deposito sebagai jaminan saat kondisi mendesak. Sebab, manfaat bunga deposito akan hilang terkikis bunga kredit yang umumnya 2-3 persen lebih tinggi.

Di sisi lain, tabungan berjangka tak bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman.

Tabungan berjangka melatih kedisiplinan

Menabung (Ilustrasi by Shutterstock).

Buat kamu yang merasa kesulitan menabung, tabungan berencana bisa jadi produk ideal untuk melatih kedisiplinan. Dengan sistem penarikan autodebet, setoran per bulan akan ditarik secara otomatis.

Jadi, kamu gak perlu takut lupa atau malas setor. Asal pastikan saldo rekening selalu memadai. Biar aman, kamu bisa menetapkan tanggal penarikan pada hari gajian atau selambat-lambatnya 3 hari setelah gajian.

Deposito sebagai langkah awal berinvestasi

Pertumbuhan investasi (Ilustrasi by Shutterstock).

Sebagai instrumen investasi, deposito cocok dipilih untuk investor pemula atau mereka dengan profil risiko konservatif. Imbal hasil yang didapat memang tak sebesar produk investasi lain, namun risiko kerugian pun cukup kecil.

Apalagi dana yang disimpan telah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga tak perlu takut kehilangan dana. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk deposito dengan maksimal dana sebesar Rp 2 miliar dan suku bunga 6,5 persen per tahun.

Jika memiliki dana simpanan hingga Rp 10 juta yang tak akan dipakai dalam jangka waktu dekat (3-5 tahun), kamu bisa memilih deposito untuk mendapat untung bunga yang lebih tinggi. Tapi jika tujuanmu adalah mengumpulkan duit buat dipakai 1-3 tahun ke depan, tabungan berencana bisa jadi pilihan terbaik.

Jelas sudah perbedaan deposito dan tabungan berjangka. Kamu udah tahu pilih yang mana?

Apa pun pilihanmu pastikan hanya melakukan transaksi pada bank atau lembaga yang terdaftar OJK dan memenuhi persyaratan untuk dilindungi oleh LPS. (Editor: Winda Destiana Putri).

Posting Komentar untuk "Buat Rencana Jangka Pendek, Pilih Tabungan Berjangka atau Deposito?"