Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkenalan Dengan Sosok Yang Luar Biasa

 saya menerima usul workshop ke Jakarta BERKENALAN DENGAN SOSOK YANG LUAR BIASA

Pada bulan Desember tahun 2014 yang lalu, saya menerima usul workshop ke Jakarta. Ini merupakan pengalaman pertamaku pergi ke Jakarta dan mengikuti kegiatan level nasional. Setelah menampakkan kaki di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, saya yang sebelumnya sudah janjian dengan salah seorang mitra penerima lain lewat email kemudian menghubunginya, untuk menuju ke lokasi bersama-sama.


Setelah menunggu beberapa saat, mitra tersebut muncul. Ternyata kami masih dalam satu penerbangan yang sama dari Bandara Djuanda Surabaya, hanya saja tidak sempat bertemu. Kawan tersebut muncul dengan beberapa orang lainnya yang juga berasal dari Jawa Timur untuk tolong-menolong mengikuti workshop di Jakarta. Diantara beberapa mitra tersebut ada salah seorang yang menarik perhatian saya. Beliau seorang perempuan yang berpenampilan sederhana, berjalan dengan tongkat penyangga di kedua sisi tubuhnya. Cara berjalannya tidak sama dengan orang-orang disekitarnya. Diantara 8 anggota rombonganku tersebut, 6 diantaranya yaitu pria dan yang perempuan hanya saya dan ibu tersebut.


Kami berkenalan sekilas dan menyebutkan nama masing-masing. Beliau berjulukan Ibu Luluk Ariyantini dari Situbondo. Awalnya saya merasa kasihan alasannya terlihat ada raut kelelahan diwajah beliau, namun kemudian sungguh saya terperangah, dia menolak menggunakan bangku roda dan enggan dibantu. Dengan entengnya dia berjalan ke kendaraan travel yang sengaja dicarter dan masuk ke dalam tanpa dibantu siapapun. Selama perjalanan, kami tidak sempat ngobrol panjang lebar alasannya masih capek dan lelah sehabis perjalanan panjang.


Sesampainya di hotel daerah kegiatan workshop diadakan, kami masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat. Baru keesokkan harinya, ketika sarapan proses bincang-bincang dan perkenalan berlanjut. Dari perkenalan tersebut gres kuketahui ternyata Bu Luluk ini yaitu ketua DPC PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) cabang Situbondo. Ada secercah rasa takjub dalam hatiku ketika tahu latar belakang organisasi dia ini. Ada banyak dongeng yang seru dan heboh yang mengalir dari dialog kami perihal pengalaman dia sehari hari.


Meskipun Bu Luluk menjadi satu-satunya penyandang disabilitas yang mengikuti kegiatan workshop yang kami ikuti, namun dia sangat luar biasa dan tidak mau dianggap beda. Tiada sedikitpun rasa minder dan tidak yummy hati alasannya keterbatasannya. Selama kegiatan workshop berlangsung, Bu Luluk tidak mau kalah dengan penerima yang lainnya. Beliau menyumbangkan banyak ide ide kreatif dan argumentasi yang membangun sehingga menciptakan suasana workshop lebih hidup. Aku jadi aib sendiri alasannya tidak sanggup menyerupai dia yang berani dan tegas serta tidak ragu mengungkapkan apa yang difikirkan.


Saat waktu break dan senggang, saya sering berinteraksi dengan beliau. Aku jadi mengetahui banyak hal perihal kehidupan para disabilitas yang tidak pernah saya ketahui selama ini. Selama ini para penyandang disabilitas selalu tersisih dalam pergaulan. Keberadaan mereka dianggap sebelah mata alasannya keterbatasannya. Padahal sesungguhnya mereka mempunyai hak yang sama dengan masyarakat lainnya. Bu Luluk hadir di diantara para disabilitas di Situbondo untuk memberi semangat, menginspirasi dan mendampingi mereka sehingga banyak prestasi yang ditoreh oleh para disabilitas tersebut di aneka macam bidang.


Seiring dengan bincang-bincang dan kebersamaan kami, saya jadi begitu terpukau dengan sosok Bu Luluk ini. Di sela-sela kesibukan dia selama workshop, dia masih sanggup mengatur dan mengkordinir kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya lewat sms dan telepon, sehingga semua berjalan lancar. Sebagai seorang difabel, dia ini sangat aktif mengikuti aneka macam kegiatan di organisasi dan juga perkumpulan. Disabilitas yang disandang Bu Luluk tidaklah menjadi hambatan, asal sanggup bernafas dan bergerak dia berkomitment untuk terus berkiprah dalam masyarakat demi membela sesamanya.


Menurut Bu Luluk, sehabis aktivitas workshop ini, dia masih ada kegiatan di Yogyakarta bersama dengan bawah umur dampingannya, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan kegiatan lain di Situbondo, daerah dia tinggal. Aku jadi aib pada diriku sendiri alasannya tidak sanggup menyerupai dia yang meskipun tidak tepat secara fisik, tetapi mempunyai hati yang tepat untuk peduli dan berkarya bagi sesamanya. Semangat dan kemauan dia sangat besar demi orang-orang disekitarnya.


Pertemuan dengan bu Luluk, meski hanya beberapa hari namun sangat membekas di hatiku. Beliau benar-benar sosok yang luar biasa, patut untuk diteladani dan menjadi pandangan gres tanpa batas.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Berkenalan Dengan Sosok Yang Luar Biasa"