Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tape Singkong, Masakan Sederhana Yang Kian Populer

Tape singkong yakni masakan yang sudah tidak abnormal lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Khususnya bagi kita yang tinggal di tempat Jawa Barat. Masyarakat Sunda semenjak dahulu telah bersahabat dengan masakan yang terbuat dari singkong yang difermentasi ini.  Proses fermentasi ini dibantu oleh ragi yang merupakan gabungan dari banyak sekali jenis mikroorganisme, terutama fungi. (kapang dan jamur), ibarat Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor  sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera , dan Pediococcus sp.


 


Makanan yang terbuat dari singkong yang difermentasi ini mempunyai rasa yang anggun dan teksturnya pun lembut sehingga banyak yang menyukainya. Banyak pula yang membuat aneka variasi penganan dari tape. Sebut saja tape goreng, olahan sederhana yang terbuat dari tape yang digoreng. Ada pula colenak, masakan tradisional Sunda yang sekarang mulai jarang ditemui. Tidak terhitung pula aneka camilan anggun yang memakai tape sebagai materi campurannya semisal ulen, pukis, prol tape, dan lain sebagainya sehingga tape yang dahulu dikenal sebagai masakan kampung sekarang tidak lagi disebut demikian.


 


Dan jikalau membicarakan soal nutrisi ternyata tape pun tidak kalah bergizi dibandingkan masakan lain. Tape yakni masakan yang kaya karbohidrat dan vitamin A.  Bahkan proses Fermentasi tape sanggup meningkatkan kandungan Vitamin  B1   hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diharapkan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan  biar sanggup berfungsi dengan baik.


 


Tape singkong sanggup digolongkan sebagai sumber prebiotik yang kondusif bagi badan alasannya yakni mengandung basil baik yang bermanfaat. Cairan tape dan tape ketan diketahui mengandung  bakteri asam laktat sebanyak kurang lebih satu juta per mililiter atau pergramnya.  Produk fermentasi ini diyakini sanggup menawarkan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, alasannya yakni meningkatkan jumlah basil dalam badan dan mengurangi jumlah basil jahat.


 


Kelebihan lain dari tape yakni kemampuannya mengikat dan mengeluarkan aflatoksin  dari tubuh. Aflatoksin  merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus


 


. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, ibarat kecap


. Konsumsi tape dalam batas normal diharapkan sanggup mereduksi aflatoksin  tersebut.


 


Selain vitamin B1 dan bakteri-bakteri prebiotik tape juga mengandung kadar karbohidrat yang cukup tinggi. Seperti yang kita semua ketahui karbohidrat sangat diharapkan oleh badan untuk membentuk energi. Tubuh kita memerlukan energi untuk melaksanakan aneka aktivitas, bahkan kegiatan yang tidak kita sadari ibarat denyut jantung, bernapas, dan banyak lagi. Termasuk berpikir. Kita memerlukan energi yang tidak sedikit untuk berpikir sehingga tidak perlu heran apabila anak desa yang gemar makan tape sanggup menjadi lebih bakir daripada orang kota yang biasa makan roti dan keju.


 


Kemudian ada pula vitamin A. Kadar vitamin A pada tape cukup tinggi sehingga bermanfaat bagi kita untuk merawat kesehatan mata. Tape yang mempunyai kandungan vitamin A yang tinggi sanggup dikenali dari warnanya. Tape biasanya berwarna kuning dan bukan putih. Tape yang berwarna putih mempunyai kadar vitamin A yang lebih rendah dibandingkan tape yang berwarna kuning.


 


Di negara-negara beriklim tropis yang secara umum dikuasai penduduknya mengkonsumsi singkong banyak ditemukan penderita anemia. . Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida  yang bersifat toksik dalam badan manusia. . Konsumsi tape sanggup mencegah terjadinya anemia alasannya yakni mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya bisa menghasilkan vitamin B12. Vitamin B12 sanggup melawan penyakit anemia alasannya yakni vitamin ini menjaga kesehatan sel-sel darah biar sanggup berfungsi secara optimal.


 


Namun kita juga harus menjaga jumlah konsumsi tape biar tidak berlebihan. Konsumsi tape yang berlebihan sanggup mengakibatkan infeksi  pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis basil yang dipakai dalam pembuatan tape berpotensi mengakibatkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun  yang terlalu lemah ibarat bawah umur balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV.


 


Pada pada dasarnya konsumsi masakan apa pun harus dilakukan dengan bijak biar tidak menawarkan efek yang tidak diharapkan. Jangan terlalu banyak dan jangan pula terlalu sedikit. Kita pun sebaiknya mengetahui kandungan nutrisi pada masakan yang akan dimakan biar sanggup memperkirakan efek yang ditimbulkannya bagi kesehatan. Sekian pembahasan mengenai tape, masakan sederhana yang kian populer. Sampai berjumpa lagi di kesempatan lain. Keep healthy and happy 🙂



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Tape Singkong, Masakan Sederhana Yang Kian Populer"