Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosok Ismail Yang Dirindukan Dalam Usaha Disabilitas

Sosok Ismail yang dirindukan dalam usaha disabilitas


Hari yang mulia sudah kita lewati bersama. Ya, orang biasa menyebut hari raya kurban. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita sudah berkurban?

Terlepas dari berkurban dengan binatang ternak, sejarah adanya hari raya kurban tak hanya mengajarkan kita bagaimana Ismail rela dikurbankan demi kecintaan ia dan orangtuanya kepada Tuhannya. Tapi, bagaimana kerelaan Ibrahim dan Siti Hajar mengorbankan anaknya demi mengakibatkan anaknya sebagai orang yang sabar dan demi kebaikan umat manusia. Tak hanya itu, ketabahan Ismail untuk mendapatkan itu semua merupakan sesuatu yang luarbiasa dan patut kita pelajari serta kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam usaha untuk memperbaiki stigma masyarakat perihal disabilitas misalnya, apakah kita sudah mau berkurban demi mewujudkan masyarakat yang inklusif? Ataukah kita hanya menikmati hasil pengorbanan orang lain?

Tak salah memang saat kita ikut menikmati hasil dari apa yang dilakukan orang lain. Tapi biasanya yang terjadi adalah, sehabis kita menikmati hasil dan berdasarkan kita tidak sesuai, kita cenderung menjadi pengkritik tanpa solusi yang sanggup membangun dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Dan akhirnya, kita hanya bisa menjadi penuntut kebaikan dengan versi kita tanpa memandang orang lain yang rela berkurban demi kebaikan orang banyak.

Akhirnya, supaya kita menjadi sosok-sosok yang berani berkurban demi disabilitas yang lebih baik dan lebih berkontribusi di dalam kehidupan sehari-hari.

Perjuangan disabilitas rindu sosok-sosok yang berani melangkah meski dengan resiko yang berat demi mencapai disabilitas yang berdikari dan bisa berkontribusi bukan hanya suara-suara yang hanya jadi pemimpi.

Dan diakhir goresan pena ini saya ingin mengucapkan terimakasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada teman-teman disabilitas yang sudah mau menjadi agen-agen kebaikan meskipun jasa mereka kadang tak diakui.

Dan pejuang yang andal ialah orang yang selalu mendapatkan dan lapang dada melaksanakan kebaikan meski tak menerima pengakuan.

Selamat berkurban, supaya Tuhan selalu membimbing kita dalam pengorbanan yang kita lakukan.


Salam sukses :

Alfian Andhika



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Sosok Ismail Yang Dirindukan Dalam Usaha Disabilitas"