Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serba-Serbi Merawat Kucing

Hi suntuk, untung ada kucing.


 


Kok kucing? Iya soalnya sanggup mengurangi stres. Selain itu saya tertarik sesudah mendapat informasi di TV jika ada yang menciptakan arena bermain untuk kucing dengan melihat Psikologi mereka. Hmm menarik, apalagi dulu waktu kuliah S1 Psikologi dan kuliah profesi tidak diajarkan Psikologi hewan.


 


Kok Psikologi sih? Kalau berdasarkan kebijaksanaan saya sih, mereka menciptakan dengan melihat sikap mereka. Yap, Psikologi ialah ilmu mengenai perilaku.


 


Perilaku kucing itu lucu-lucu.


 


Ada kucing jantan jika ada kucing jantan lain malah lari ngibrit. Si kucing ini pernah pulang-pulang dalam keadaan luka-luka berdarah-darah, ia terbaring lemah, badannya demam.


 


Saya memberi si kucing jantan minyak gamat pada lukanya dan ga hingga seminggu lukanya kering dan sembuh. Saya memperlihatkan antibiotik yang dipotong, digerus, diberi air sebnyak dua sendok makan selama beberapa hari dikala pagi dan malam dan demamnya turun.


 


Si kucing jantan diajak curhat eh ia malah marah-marah. Tapi jika kucing betina diajak curhat malah diem aja.


 


Ada dua betina kucing yang saya tanya “Dimana anakmu kamu taro?” eeh ga berapa lama, anaknya dibawa. Salah satu induk kucing mengeong ngeong, saya pikir ia kelaparan jadi disorong ke makanan ternyata bukan, saya gendong ia ga mau, kesannya saya samperin dimana ia mengeong, sesudah saya kesana, kucing mengeong dan didapatilah jika ia memperlihatkan anaknya jika dipindah ke kami.


 


Salah satu kucing betina dan beberapa ekor anak kucing kami menderita diare, saya memberinya obat diare yang dipotong setengah, digerus, diberi air matang sebanyak dua sendok makan, diberikan selama beberapa hari dikala pagi dan malam dan diarepun hilang.


 


Kucingpun sanggup kena sakit mata, saya mencoba meneteskan obat mata sekali sehari ke mereka, dan mereka sembuh.


 


Ada anak kucing yang pandai merayu, dikala saya keluar sirenenya berbunyi “meong” sambil mengelus-ngeluskan badannya di kaki.


 


Kucing jika dielus, mereka juga senang.


 


Mereka para kucing ada yang jika ga dikasih ikan dencis atau ikan gembung, ga mau makan. Ih banyak tingkah ya? Udah mana kucing-kucinya yang gede jika dikasih ikan sambal atau ikan dibumbui malah ga mau makan. Ini sih alasannya ialah faktor kebiasaan dari kecil.


 


Masih berafiliasi dengan makan, jika kucing dikasih makan nasi dengan ikan tapi kucingnya cuma makan nasinya saja, nah untuk ini saya ada solusinya, sanggup dari anonim siih. jadi ikan dagingnya disuir-suir, diremas-remas sama nasi, nasi jangan hingga menggumpal. Dijamin nasinya ludes, soalnya saya sudah menunjukan metode ini berhasil.


 


Kucing kampung selalu minta makan, ga ada kenyang-kenyangnya. Kucing kampung berani mencuri ikan atau ayam, sedangkan jika kucing anggora ga akan mencuri.


 


Kalau ada kucing yang jika digendong badannya gerak sana gerak sini, kakinya menendang-nendang tangan kita itu berarti ia ga mau digendong, ga biasa digendong dari kecil. Sebenarnya ini sanggup kita bentuk semoga mereka mau digendong dengan menggendongnya dari dikala mereka kecil.


 


Kalau kucing buang air sembarangan, bekerjsama mereka sanggup diajarkan toilet pembinaan yakni dengan cara pada dikala mereka mau membuang air, mereka pribadi dibawa ke pasir semoga buang air disana.


 


Kucing ada yang jarang basuh muka, jadi matanya ada tahi mata, ada yang anaknya ga melek alasannya ialah matanya ga dijilat induknya. Kita sanggup membantu mereka semoga sanggup melihat. Caranya ialah dengan mengambil kapas, membasahinya dengan air hangat, mengoleskan pada matanya dari kiri ke kanan sebanyak kurang lebih tiga kali. Saat mengoles dengan kapas, hati-hati ya, soalnya salah satu anak kucing kami matanya jadi rusak dan buta sebelah.


 


Selain untuk mengurangi stres, kucing sanggup memperlihatkan manfaat bagi anak. Seperti yang dikatakan pada cara informasi Islami masa sekarang pada 7 Agustus 2017. Apa saja?


 


Untuk anak, kucing sanggup mengajari anak untuk bertanggung jawab. mengajari anak untuk berempati, menjadi kebal terhadap alergi (ini di sanggup dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang meneliti mengenai alergi dan asma, didapati bahwa anak yang mempunyai kucing tidak mempunyai asma dan tidak mempunyai alergi), anak dengan tanda-tanda autis ringan sanggup berlatih bersosialisasi.


 


Mungkin kk kurang menyukai kucing, saya mohon untuk tidak melaksanakan pembully-an terhadapnya, soalnya kucingpun sanggup trauma dan ketika melihat insan sanggup pribadi lari. Kalau mau buang anak kucing yang gres lahir atau masih sangat kecil, buanglah sama induknya semoga anak itu sanggup hidup.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Serba-Serbi Merawat Kucing"