Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Gelombang Tsunami Datang, Kamu Wajib Perhatikan 5 Hal Ini

Tsunami merupakan kata dari bahasa Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Atau didefinisikan sebagai perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.

Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500–1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.

Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.

Hantaman gelombang tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya.

Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air.

Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.

Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Belum lama ini Indonesia kembali berduka. Setelah Palu, tsunami datang dan menyapu kawasan Banten dan Lampung sekitarnya. Tak hanya melumpuhkan bangunan, banyak korban jiwa tewas akibat musibah ini.

Dahsyatnya bencana Tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/18) malam telah menelan ratusan korban jiwa. Dilansir Guideku.com hingga kini tercatat korban meninggal dunia akibat tsunami mencapai angka 373 jiwa.

Datangnya gelombang tsunami tentu membuat takut dan panik banyak orang. Di samping hal tersebut, travelers pastinya harus tetap bertahan hidup dan mencoba menyelamatkan diri.

Berikut rangkuman 5 hal yang harus kamu lakukan ketika gelombang tsunami datang.

Baca juga: Berasal dari Keluarga Crazy Rich, Ini Rentetan Idola K-Pop yang Kaya Sejak Lahir

1. Hindari sungai dan jembatan

Saat tsunami terjadi, aliran akan semakin deras ketika melewati sungai dan jembatan (Ilustrasi by Pixabay).

Saat tsunami terjadi, aliran akan semakin deras ketika melewati sungai dan jembatan. Hindari sungai serta jembatan karena hal ini akan membuatmu terseret arus. Lebih baik kamu mencari jalan lain seperti daerah yang memiliki permukaan lebih tinggi.

2. Jika di pinggir pantai berlarilah ke tempat tinggi

mau liburan hemat
pantai indriyanti

Jika kesulitan mencari tempat yang lebih tinggi, kamu bisa memanjat pohon kelapa. Saat gelombang pertama mulai surut, biasanya gelombang selanjutnya akan lebih besar. Panik pasti, tetapi kamu harus sigap jika berada di situasi ini.

3. Berusaha berada di atas air

Berusaha berada di atas air (Ilustrasi).

Jika tidak sempat melindungi diri di area yang lebih tinggi, kamu bisa menggunakan barang bersifat mengambang seperti potongan kayu, jerigen serta ban bekas agar tetap mengapung. Pastikan kondisi kamu tetap berada di atas air sampai berada di tempat aman.

Baca juga: Gak Ingin Bokek Saat Pergi Liburan Sekolah, Ikuti Cara Jitu Ini

4. Relakan harta benda

Gelombang tsunami datang dengan kekuatan sangat cepat, ada baiknya kamu lupakan harta benda. Membawa banyak barang tentunya akan mempersulit kamu ketika hendak menyelamatkan diri.

Ikhlaskan apapun yang kamu tinggal, selamatkan diri sendiri dan memohon bantuan Tuhan agar melindungimu. Biasanya, di beberapa wilayah saat ini sudah memasang tanda evakuasi jika terjadi tsunami, kamu bisa mengikutinya.

5. Jangan pilih kendaraan mobil untuk evakuasi

Jangan naik kendaraan saat ada tsunami

Ukuran mobil yang cukup besar tentunya akan membuat kamu sulit menembus kerumunan orang. Tak hanya itu saja, ketika terjebak dalam mobil tentunya kita akan kesulitan membuka pintu karena tekanan air.

Jika tenggelam tentunya air akan masuk ke dalam mobil dan membuatmu tenggelam. Itu akan semakin menyulitkanmu bertahan hidup.

Nah, itu tadi 5 hal yang harus dilakukan ketika gelombang tsunami datang. Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.

Baca juga: 5 Rekomendasi Highlighter Murah Buat Kamu yang Pengin Tampil Natural

Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Stay safe travelers! Semoga membantu ya! (Editor: Winda Destiana Putri).

Posting Komentar untuk "Saat Gelombang Tsunami Datang, Kamu Wajib Perhatikan 5 Hal Ini"