Mau Membuka Tabungan Haji? Simak Dulu Poin-Poin dan Rincian Naik Haji Ini

Menunaikan ibadah haji sudah menjadi impian bagi umat muslim. Nggak sedikit yang merencanakan keberangkatan ke Tanah Suci dengan menggunakan tabungan haji.

Selain masalah biaya yang bisa dibilang nggak sedikit, proses menuju keberangkatan haji memang tergolong lama. Bahkan setelah tabungan haji mencapai jumlah yang cukup pun nasabah masih harus menunggu giliran keberangkatan.

Sebelum membuka tabungan haji perlu memerhatikan beberapa poin. Yang paling krusial tentu saja adalah ongkos naik haji (ONH).

Kabar baiknya, menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1436 H/2015 M, ONH pada 2015 adalah US$ 2.717 atau sekitar Rp 34 juta. Angka tersebut turun dibandingkan ONH 2014 yang sebesar US$ 3.219 atau sekitar Rp 41 juta.

[Baca: Leo Akbar: Investasi untuk Naik Haji, Ya Reksa Dana Aja!]

Ongkos tersebut termasuk:

Tiket, airport tax, dan passenger service : US$ 2.000
Biaya pemondokan: US$ 312
Uang saku calon haji : US$ 405

membuka tabungan haji — Menunaikan ibadah haji tentu menjadi impian setiap muslim. Makanya mulai menabung dari sekarang

Tapi, biaya sebesar US$ 2.717 tersebut adalah rata-rata, karena setiap embarkasi memiliki standar masing-masing. Situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia memiliki rincian ONH di 12 embarkasi di Indonesia:

Embarkasi Aceh US$ 2.401
Embarkasi Medan US$ 2.404
Embarkasi Batam US$ 2.556
Embarkasi Padang US$ 2.561
Embarkasi Palembang US$ 2.623
Embarkasi Jakarta US$ 2.626
Embarkasi Solo US$ 2.769
Embarkasi Surabaya US$ 2.801
Embarkasi Banjarmasin US$ 2.924
Embarkasi Balikpapan US$ 2.926
Embarkasi Makassar US$r 3.055
Embarkasi Lombok US$ 2.962

Kalau rincian biaya haji sudah dikalkulasikan, ada poin-poin penting lainnya yang kudu dipahami:

Tasreh

Tasreh atau tasrih bisa dibilang mirip visa dan wajib bagi calon haji. Tasreh adalah surat izin masuk ke Arab Saudi khusus untuk menunaikan ibadah haji.

Kuota Haji

Kuota haji adalah batasan jumlah calon haji Indonesia yang diperbolehkan pemerintah Arab Saudi sesuai konvensi Organisasi Konferensi Islam (OKI). Kuota haji Indonesia tercatat sebanyak 168.800 orang pada 2015.

Angka tersebut sama seperti tahun 2013 dan 2014. Sedangkan pada 2010-2012 malah lebih banyak lagi, yaitu 211 ribu (2010-2011) dan 221 ribu (2012).

[Baca: Ketahui 7 Jenis Tabungan Bank di Indonesia Ini Agar Tak Salah Pilih]

Nomor Porsi

Nomor porsi diterbitkan oleh Kementerian Agama untuk menandakan nomor urut pendaftaran calon haji. Nomor ini yang nantinya menentukan waktu keberangkatan calon haji.

Nomor ini nggak bisa dialihkan ke orang lain. Jadi hanya berlaku buat calon haji yang bersangkutan.

Daftar Tunggu

Kalau sudah mengantongi nomor porsi, berarti otomatis masuk ke daftar tunggu alias waiting list. Calon haji tinggal menunggu keberangkatan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

Calon haji masuk daftar tunggu jika:

Kuota musim haji telah habis walau biaya haji sudah lunas
Belum melunasi biaya haji ketika tiba waktunya berangkat (akan diikutkan pada musim haji berikutnya)
Sudah melunasi biaya haji tapi gagal berangkat karena alasan tertentu, misalnya gangguan kesehatan atau hamil (akan diikutkan pada musim haji berikutnya)

ONH Reguler dan Plus

ONH juga dibedakan menjadi dua: reguler dan plus. ONH plus memang lebih mahal, hampir dua kali lipat dibandingkan reguler. Tentu saja ada fitur yang lebih baik dibandingkan reguler, antara lain:

Masa tunggu lebih singkat
Masa tinggal di Arab Saudi lebih pendek
Biaya akomodasi dan konsumsi seluruhnya ditanggung penyelenggara
Fasilitas penginapan lebih komplet dan lebih dekat ke lokasi prosesi haji, misalnya Masjidil Haram
Mendapat bimbingan ibadah haji lebih ekslusif karena anggota rombongan lebih sedikit

Nah, setelah poin-poin tersebut dipahami, kamu bisa menghubungi bank-bank syariah untuk membuka rekening tabungan haji. Jangan asal memilih agen perjalanan ya, karena bisa-bisa mimpi naik haji jadi buyar gara-gara ulah oknum nggak bertanggungjawab.

[Baca: Tabungan Haji yang Paling Bagus, Memangnya Ada?]

Image credit: