Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catat, Ini Kesepakatan Para Kandidat Pasca Debat Simpulan Pilgub Dki

 Ini Komitmen Para Kandidat Pasca Debat Final Pilgub DKI  Catat, Ini Komitmen Para Kandidat Pasca Debat Final Pilgub DKI

Jakarta, Kartunet – Debat kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022 gres saja berakhir dan menyisakan janji-janji manis. Salah satu topik yang diangkat ialah mengenai kebijakan untuk penyandang disabilitas. Ini beberapa komitmen mereka untuk warga difabel Jakarta yang perlu dicatat dan ditagih eksekusinya kelak.


Pasangan calon nomer urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menekankan bahwa yang diperlukan penyandang disabilitas bukan untuk dikasihani, tapi pemberdayaan. Mereka berkomitmen kalau terpilih nanti akan merekrut penyandang disabilitas untuk menjadi pegawai di Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Bahkan mpok Sylvie, sebagaimana cawagub dari pasangan ini biasa disapa, menginginkan melihat ada penyandang disabilitas yang bekerja di Balai Kota dan juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta. Secara spesifik ia menyampaikan bahwa para difabel juga sanggup bekerja misal di bab administrasi, operator telepon, atau bidang teknologi isu (IT)


DitambahkanAgus Yudhoyono di sektor pendidikan juga akan meningkatkan jumlah sekolah inklusi sampai 800 kelak. Jika berdasarkan pemahaman penulis, sekolah inklusi seharusnya bukan kata lain dari sekolah luar biasa atau SLB. Ini merujuk pada sekolah umum yang memakai sistem inklusif. Kaprikornus tiap siswaberkebutuhan khusus sanggup tetap sekolah di sekolah umum yang ada di sekitarnya, tak harus di SLB.


lalu dari sektor infrastruktur dan transportasi pasangan Agus Sylvie juga menekankan bahwa sarana dan prasarana yang kondusif dan nyaman harus sanggup diakses oleh penyandang disabilitas. Agus menyebutkan mengenai pembuatan jembatan penyeberangan dengan ramp atau bidang miring untuk pengguna dingklik roda, dan kawasan khusus di kendaraan umum yang nyaman.


Sedang pasangan calon nomer urut 2, Basuki Tjahaja Poernama atau pak Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, memaparkan apa saja yang sudah mereka lakukan dan akan terus diperbaiki untuk warga difabel. Tak mau kalah, mereka berkomitmen untuk mewujudkan amanah UU no.8 tahun 2016 bahwa minimal 2 persen dari pegawai Pemerintah Daerah DKI dan 1 persen dari perusahaan swasta harus penyandang disabilitas. Secara khusus Basuki mengkritik Sylviana yang menyampaikan bahwa di DKI tidak ada pegawai difabel, dan menyebutkan bahwa ada pengguna dingklik roda yang jadi pegawai dan baru-baru ini diberikan dingklik roda listrik dan kini pindah kerja di Kominfo.


Di sektor transportasi pasangan petahana ini menyebutkan beberapa hal yang sudah dilakukan. Seperti membangun beberapa halte yang ramah difabel dan layanan kendaraan beroda empat Trans Jakarta Care untuk antar-jemput difabel dari rumah ke halte Trans Jakarta yang sudah aksesibel. Basuki juga menyampaikan bahwa DKI kini sedang mengadakan bus-bus gres yang memang standar internasional dan dirancang biar pengguna dingklik roda sanggup masuk ke dalamnya secara mandiri. Bus ini memakai suspensi yang membuatnya sanggup miring ke satu sisi, sehingga dengan ramp dari dalam bus, pengguna dingklik roda sanggup masuk dari pinggir jalan.


Sebagai aksesori mantan bupati Belitung Timur itu juga menyampaikan ingin menciptakan nomer pengaduan 112 ibarat model 911 diluar negeri. Fungsinya yaitu sebagai sentra pengaduan apabila ada layanan atau tindak diskriminasi pada para penyandang disabilitas.


Terakhir pasangan calon nomer urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menunjukkan pembedanya dengan komitmen keterlibatan aktif. Anies mengkritik para pesaingnya yang dianggap seolah-olah tahu semua kebutuhan penyandang disabilitas, bahwa mereka yang paling tahu maka dari itu harus dilibatkan dalam tiap pembuatan kebijakan. Pasangan ini berjanji untuk selalu menengar aspirasi para difabel dan tidak akan meninggalkan mereka di segala aspek kebijakan.


Untuk bidang transportasi, Anies Sandi pun berkomitmen untuk membangun akomodasi umum dan alat transportasi yang terusan untuk difabel. Salah satunya Anies mengkritisi proyek Jakarta yang membangun koridor 13 bus Trans Jakarta tapi ternyata hanya satu halte yang sanggup diakses oleh penyandang disabilitas. Sedang sisa halte lainnya memakai tangga yang menyulitkan dingklik roda, ibu hamil, atau yang membawa troli bayi. Padahal ini proyek yang gres dan hampir selesai, bukan kebijakan lama.


Lalu Sandi secara khusus juga menyebutkan bahwa aktivitas pemberdayaan ekonomi Oke Oce yang jadi andalan pasangan ini juga akan melibatkan penyandang disabilitas. Lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas akan terbuka dari sektor usaha, dengan pertolongan modal dan bimbingan.


Tiga putaran debat sudah berakhir, dan kini giliran Anda, warga Jakarta, untuk menentukan pada 15 Februari mendatang. Berbagai kesepakatan telah ditebar, tinggal Anda mau memilah yang mana. Tapi yang jelas, siapapun yang tepilih kelak, harus mempunyai komitmen untuk mengeksekusi janji-janji mereka untuk warga yang disabilitas. Bahwa penyandang disabilitas juga bab dari warga masyarakat yang setara hak dan kewajibannya. Mari dikawal untuk Jakarta yang lebih ramah untuk difabel.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Catat, Ini Kesepakatan Para Kandidat Pasca Debat Simpulan Pilgub Dki"