Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taburlah Cinta Dan Tuaila Kebahagiaan

Seorang perjaka merasa hidupnya sangat kosong dan tidak bahagia. Ia tiba pada seorang laki-laki bau tanah yang populer bijak di lingkungannya.


“Bapak, apa yang harus saya lakukan biar saya merasa bahagia? Berfoya-foya dan menikmati harta semua sudah saya lakukan, tetapi tidak ada sedikitpun rasa senang muncul di dalam hati saya,” kata perjaka itu.


“Hmm, jadi kamu ingin senang ya? Ini, ambillah roti-roti ini dan bagikanlah pada orang-orang yang kamu temui di jalan. Berikan pada orang yang terlihat lapar dan sangat membutuhkannya,” kata sang laki-laki bau tanah sambil memperlihatkan sebuah kotak yang berisi banyak roti.


“Hanya itu saja? Itu terlalu mudah” kata perjaka itu ragu.


“Sudah lakukan saja, kamu ingin senang kan?” kata laki-laki bau tanah menegaskan perintahnya.


Tanpa berkata apa-apa lagi sang perjaka pergi dan membagikan roti-roti itu pada orang-orang yang beliau temui di jalan. Pengemis, gelandangan, bahkan penjual masakan kelilingpun semuanya beliau beri roti alasannya yaitu memang stoknya banyak. Setelah selesai beliau segera kembali menemui laki-laki bau tanah bijak tadi.


“Pak, saya sudah lakukan semua yang anda suruh, tapi tak ada yang saya rasakan. Dimana kebahagiaannya?” tanya sang perjaka kesal.


“Sabar dulu nak, mulai hari ini setiap kali kamu selesai beraktifitas ulangilah yang tadi kamu lakukan. Yah kira-kira selama seminggulah, niscaya kamu akan mengalami sesuatu yang menarik,” kata laki-laki bau tanah mantap.


“Baiklah pak, akan saya lakukan.”.


Meskipun ragu, balasannya sang perjaka melakukannya juga. Setiap hari beliau membeli roti dengan uangnya sendiri dan membagi-bagikannya pada semua orang yang beliau temui, terutama orang yang terlihat sedang lapar. Akhirnya perjaka ini pun mulai dikenali dan disukai oleh orang-orang di lingkungannya. Kemanapun beliau pergi niscaya ada orang yang menyapanya, dimanapun beliau berada banyak pengemis, gelandangan, dan penjual masakan yang mengajaknya ngobrol. Sejak dikala itu hidupnya terasa tidak kosong lagi, dan balasannya beliau mencicipi kebahagiaan. Pemuda itu tiba kembali pada laki-laki bau tanah bijak untuk mengucapkan terimakasih.


“Tak perlu berterimakasih nak, menolongmu juga yaitu bab dari kebahagiaanku,” kata laki-laki bau tanah sambil tersenyum.


Saat senang ataupun susah, dikala senang maupun sedih, jangan pernah berhenti menabur cinta dan kebaikan. Dari setiap cinta dan kebaikan yang kita tabur akan tumbuh sebuah pohon yang berjulukan persatuan, dan pohon itu akan menghasilkan buah yang disebut kebahagiaan.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Taburlah Cinta Dan Tuaila Kebahagiaan"