Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenalkan E-Commerce Untuk Tunanetra

 Internet yaitu revolusi besar dalam hidup para tunanetra Mengenalkan E-Commerce untuk Tunanetra

Tangerang, Kartunet – Internet yaitu revolusi besar dalam hidup para tunanetra. Media gres ini membuka banyak kesempatan dan mendobrak keterbatasan, salah satunya yaitu E-commerce. Namun, apa bersama-sama E-commerce itu? Mari simak pembahasan berikut.


Pengertian dan Macam E-Commerce


Secara sederhana, E-Commerce sanggup diterjemahkan sebagai perdagangan elektronik. Artinya, tiap aktivitas yang ada dalam perdagangan, menyerupai jual-beli, transaksi, pembayaran, pengiriman, dll. E-commerce melingkupi semua aktivitas yang dilakukan secara konvesional menyerupai di pasar, toko, atau mall, berpindah media ke internet.


Mungkin kau sudah sering mendengar Lazada, OLX, Bukalapak, Tokopedia, Berrybenka, Bhinekka, atau Elevenia. Situs-situs tersebut yaitu media e-commerce yang terkemuka di Indonesia. Sedang yang di luar negeri kau mungkin pernah mendengar Amazone, E-buy, atau Ali Baba.


Ada istilah juga yang dikenal dengan Market Place. Market atau pasar, yaitu kawasan dimana penjual dan pembeli bertemu dan melaksanakan transaksi jual-beli. Ketika dikatakan bahwa situs-situs menyerupai OLX, Tokopedia, atau Bukalapak yaitu market place, maka ada transaksi antara pemjual dan pembeli di dalamnya yang berlangsung secara online. Karena sifatnya yang online tersebut, maka membuka kesempatan siapa saja untuk terlibat, tak terkecuali para tunanetra.


Secara garis besar, ada tiga jenis E-Commerce berdasar dengan hubungan antar pelakunya. Tiga macamt ersebut yaitu B to B, B to C, dan C to C.



  1. Business to Business atau B to B. Adalah aktivitas perdagangan elektronik yang mempertemukan antara perusahaan yang memperlihatkan barang dan jasa, dengan perusahaan lainnya yang memerlukan. Untuk terlibat di dalamnya, tidak sanggup secara individu tapi harus antar institusi perusahaan.

  2. Business to Consumer atau B to C. Transaksi yang terjadi pada market place ini yaitu antara perusahaan dan konsumen perseorangan. Hubungan ini menyerupai seorang pengusaha toko serba ada yang menjual banyak sekali macam produk, kemudian para pembeli tiba ke tokonya tersebut. Pada market place B to C, pemilik situs secara tunggal menjual banyak sekali produk kepada konsumen. Dengan kata lain besaran harga ditentukan oleh pemilik situs. Contoh market place B to C ini menyerupai Bhinneka, tiket.com, atau Berrybenka. Ciri utamanya yaitu penjual hanya ada satu, yaitu pemilik situs tersebut.

  3. Consumer to Consumer atau C to C. Market place ini sifatnya sangat menyerupai dengan pasar tradisional. Makara sebuah situs market place hanya untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli secara online. Makara kau sanggup bergabung ke situs tersebut sebagai penjual atau pembeli. Harga kau yang tentukan, dan biasanya terjadi juga proses tawar-menawar. Beberapa rujukan market place dengan model C to C ini yaitu OLX, Bukalapak, atau Tokopedia. Dalam modul ini berikutnya, model C to C ini yang akan dkita pelajari alasannya membuka peluang siapa saja untuk melaksanakan e-commerce.


Manfaat E-Commerce untuk Tunanetra


Ada beberapa manfaat yang dirasakan eksklusif untuk para tunanetra jikalau berkecimpung di bidang E-Commerce.



  1. Membuka lapangan pekerjaan baru. Melalui E-Commerce, kau yang punya talenta untuk berdagang sanggup memperlihatkan produk dengan media online. Asal kau kreatif, tentu tak ada kata menganggur alasannya segala sesuatu sanggup jadi peluang dan ketika memerlukan saran untuk berjualan, maka market place online jadi solusinya.

  2. Mengatasi keterbatasan mobilitas. Satu dilema utama penyandang disabilitas pada umumnya, tak terkecuali tunanetra, yaitu mobilitas. Kondisi sarana dan prasarana lingkungan dan transportasi yang belum aksesibel mengakibatkan kau terbatas untuk bergerak. Menjadi tantangan tersendiri apabila seorang tunanetra harus tiba ke pasar untuk berjualan atau berjalan dari pintu ke pintu memperlihatkan produk. Tapi sekarang dengan internet, hal itu sanggup dilakukan bahwa hanya dengan duduk bagus di depan komputer di rumah. Maka keterbatasan fisik bukan lagi jadi penghalang untuk berwirausaha.

  3. Mengurangi risiko transaksi. Satu tantangan juga yang perlu dipertimbangkan oleh seorang tunanetra yaitu dikala transaksi dengan uang. Tak menutup kemungkinan ada oknum-oknum yang nakal, ketika transaksi dengan uang kertas atau logam, mereka tidak jujur mengutarakan nominalnya, sehingga terjadi kerugian di sisi tunanetra. Namun dengan E-Commerce, transaksi pembayaran dilakukan secara elektronik pula, semisal transfer atau pembayaran instant dengan kartu kredit. Maka kemungkinan untuk tertipu akan berkurang.


Sekian beberapa hal yang perlu kau ketahui dari E-Commerce. Semoga sanggup jadi pengetahuan dan menambah motivasi kau untuk terjun ke bidang E-commerce. Bahwa masa teknologi isu ini yaitu peluang dan masa depan bagi penyandang disabilitas.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Mengenalkan E-Commerce Untuk Tunanetra"