Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Difabel Berkarya Di Internet Melalui Ekspansi Sindikat Narkoba

Internet telah membalikkan kehidupan masyarakat, 180 derajat berbeda dari sebelumnya. Ojek yang dahulunya mangkal hanya di tempat-tempat tertentu, kini dengan cepat bisa dicalling dengan memakai aplikasi yang telah terkoneksi dengan internet. Tak hanya mengangkut insan saja, kini ojek online tersebut juga bisa mengangkut barang, belanjaan, masakan maupun jasa : menyerupai pijat, bersih-bersih rumah, dan membelanjakan sesuatu. Segala sesuatu, sanggup dengan cepat dilakukan : hanya dengan duduk manis di rumah, tanpa harus mengantre, parkir, menunggu, maupun berdesak-desakan dengan riuhnya keadaan luar.


Informasi, yang dahulu hanya bersumber dari radio dan televisi, kini menjadi semakin tak terkira, sebab internet dengan mudahnya mengabarkan informasi perihal siapapun, kapanpun dan dimanapun, tanpa batas ruang dan waktu. Begitu juga dengan informasi yang ketika itu terjadi di suatu belahan bumi, sanggup diketahui oleh semua orang di kepingan bumi yang lain, baik melalui portal informasi online maupun sosial media. Dan hebatnya, ‘artis’ dalam informasi tersebut tak hanya mereka yang mempunyai popularitas tinggi di masyarakat, sebab orang biasapun juga dengan gampang ‘nampang’ dengan mengekspresikan foto, video, kegiatan, perasaan, ide, dan gagasannya kepada publik. Padahal dahulu, hanya orang-orang tertentu yang sanggup melakukannya.


Termasuk juga pada acara di sekolah, dimana ketika ini siswa dituntut menjadi subjek pembelajaran yang justru harus aktif dalam mencari dan menemukan informasi. Selain buku, internet tentu menjadi sumber informasi yang banyak ‘didewakan’ oleh mereka. Bagaimana tidak? Dengan sekali klik saja, mereka akan menemukan semua jawaban atas apa yang mereka cari : tanpa harus beli atau pinjam buku, membaca buku-buku yang tebal, serta jawaban yang diberikan sanggup dipastikan selalu membantu mereka dalam mempelajari suatu materi, menjawab soal, maupun membuat suatu karya.


Layaknya internet yang mengubah dunia serasa lebih mudah, cepat dan menyenangkan, internet juga mengubah anggapan salah masyarakat perihal sosok luar biasa–yang Allah karuniakan disabilitas sehingga menjadi berbeda : dari yang semula dianggap tak mempunyai kegunaan dan hanya menambah banyak beban, justru kini membuat mereka bisa menandakan bahwa mereka juga bisa membuat karya – karya luar biasa, yang seringkali jauh lebih fantastis dibandingkan dengan orang lain pada umumnya.


Sebut saja Habibie Afsyah yang menyandang penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer, sehingga ia tak bisa berjalan dan harus duduk di dingklik roda sepanjang hidupnya dan bahkan difonis dokter hanya akan bertahan hidup hingga usia 25 tahun akhir syaraf motoriknya yang rusak. Tetapi halangan itu justru melucutkan semangatnya, hingga kemudian Allah menakdirkan internet menjadi jalan kesuksesannya, yaitu dengan mengembangkan bisnis online yang hanya ia jalankan di rumahnya. Kini, kesuksesannya mengisi seminar di banyak sekali kampus dan penghasilannya yang menembus paling sedikit 10 juta tiap bulannya telah mengantarkannya menjadi sosok hits yang diberitakan oleh banyak sekali portal informasi dan blog pribadi, sehingga ia dijadikan idola oleh masyarakat, baik yang menyandang disabilitas maupun tidak.


Adanya kisah sukses dari Habibie tersebut tentu semakin membuka mata kita semua : bahwa internet merupakan masa depan bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan karya-karya hebatnya, asal selalu dibarengi dengan semangat dan kemauan yang tak kenal lelah, serta dukungan dari orang disekitar yang tak pernah alpa. Salah satu hal yang sanggup dilakukan yaitu dengan memperluas apa yang disebut dengan SINDIKAT NARKOBA. Eitss.. Jangan negatif dulu ya.. Yuk, kita deteksi lebih lanjut apa itu SINDIKAT NARKOBA.


Nah.. Kaprikornus SINDIKAT NARKOBA itu ialah kepanjangan dari banyak sekali kegiatan yang sanggup dilakukan (di) dan (melalui) dukungan internet. Yukk kita simak sobat 🙂


S-Segarkan pikiran melalui jutaan hiburan dan jadikan internet sebagai salah satu ‘teman’ yang menghapus kesedihan. Melalui internet, difabel sanggup menghibur diri, sehabis seharian melalui aktivitasnya, atau barangkali sering mendapat ajukan dari orang lain. Internet ialah salah satu sahabat yang bisa mengubah kesedihan tersebut menjadi mood baik yang kembali menaikkan semangatnya. Tentu, difabel sanggup melaksanakan apapun yang ia suka, baik menonton film, mendengarkan musik, bahkan hingga acara membaca novel, cerpen, komik dan sebagainya yang kini ini sanggup dilakukan dengan mudah, contohnya yaitu melalui aplikasi screen reader yang terpasang pada perangkat komputer maupun smartphone.


Terlebih, kini ini juga telah beredar banyak sekali aplikasi dimana banyak relawan yang membacakan buku untuk para difabel netra, sehingga difabel sanggup eksklusif menikmatinya melalui suara. Tak hanya perihal itu, difabel juga bisa memakai media sosial, mungkin untuk sekedar menonton konten-konten lucu maupun sebagai ajang bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat yang jauh darinya, sehingga ketentraman dan kebahagiaan akan terbentuk dalam dirinya. Tentunya, ia juga mendapat banyak sekali informasi dan pengetahuan, melalui hal sederhana tersebut.


I-Ide mengalir sendirinya dengan trilyunan wangsit yang bertebaran. Melihat internet sama dengan melihat dunia seisinya dan dengan banyak sekali aktivitasnya. Difabel sanggup mengambil pelajaran dari kisah-kisah orang sukses sebelumnya dan langkah apa yang mereka lakukan untuk menjemput kesuksesan tersebut, yang tentunya diubahsuaikan dengan kapasitas dirinya. Misalnya, ia ialah difabel yang mempunyai keterbatasan fisik, tetapi ingin menjadi perenang yang hebat, maka kemudian ia mencari biografi dan cerita-cerita perihal perenang dunia yang juga mempunyai keterbatasan fisik. Akhirnya, ia sanggup mengikuti jejak langkah sang idola untuk menjadi perenang yang ahli pula.


N-Naikkan semangat dengan bergabung bersama komunitas difabel. Sebagaimana dalam hadits pernah disebutkan, bahwa orang yang didekatnya atau sering bersamanya merupakan cerminan dirinya, sehingga bila ingin tertular wangi, maka seseorang harus bergaul dengan penjual minyak wangi. Maka dari itu, melalui bergabung dengan difabel yang lain, semangat difabel–baik semangat untuk terus menjalani hidup maupun semangat untuk memberi arti melalui karya, tentu akan semakin bertambah. Selain itu, adanya perasaan ‘senasib sepenanggungan’ akan mengakibatkan difabel lebih bersyukur dan kemudian menerapkan pepatah ‘lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan’, Yang berarti bahwa difabel akan sibuk untuk menempa dirinya dengan kegiatan-kegiatan positif yang akan membuat dirinya lebih berarti, daripada harus menyalahkan perihal semua yang telah Allah kehendakkan untuknya.


KARTUNET–kependekan dari Karya TunaNetra, merupakan salah satu wadah bagi difabel untuk bertukar pikiran, berkarya, mengembangkan potensi diri, memperluas kanal jaringan, serta meningkatkan kemandirian ekonominya, yang dilakukan bersama dengan difabel lainnya maupun orang lain pada umumnya yang mempunyai ketertarikan perihal isu-isu disabilitas.


D-Diskusikan banyak sekali ide yang dimiliki sebelumnya bersama komunitas. Melalui KARTUNET misalnya, difabel sanggup mendiskusikan ide yang dimilikinya–baik untuk usaha, pengembangan potensi dan sebagainya, dengan difabel lain atau orang lain pada umumnya yang mempunyai potensi dan pengalaman lebih dari dirinya, sehingga ia akan mendapat citra perihal langkah apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Dengan dukungan positif dari mereka, ia akan menjadi lebih yakin dan percaya diri untuk menghadapi hari-harinya ke depan. Pun disaat ia ‘tersandung’ dengan hal-hal negatif dalam perjalanan meraih mimpinya, ia akan tetap mendapat dukungan dan solusi terbaik dari ‘malaikat-malaikat’ yang mendedikasikan dirinya tersebut.


I-Ikat dan realisasikan ide dengan banyak sekali karya inovatif. Setelah mendapat ide yang tepat melalui, langkah selanjutnya ialah merealisasikan ide tersebut. Di internet, difabel sanggup mendirikan toko, membuka lapak, maupun membangun sebuah akun, dimana bila dikelola secara maksimal, tentu ia akan mendapat laba yang besar. Hal ini sebab melalui internet, seseorang bisa menjajakkan barang dagangannya hingga ke seluruh menjuru negeri, meskipun si penjualnya hanya duduk manis di dalam kamar. Tak hanya itu, menjual barang melalui internet juga tak menuntut fisik yang sempurna–sebagaimana dilihat di mall-mall besar yang mengharuskan pegawainya berfisik tepat dan berpenampilan menarik, sehingga difabelpun juga berksempatan untuk melakukannya. Selain itu, internet juga menyediakan banyak sekali tutorial dalam melaksanakan banyak sekali hal–baik melalui goresan pena maupun video, sehingga hal tersebut akan memudahkan difabel untuk membuat dan menghasilkan karya.


K-Kembangkan minat dan talenta dengan sobat lain dalam komunitas tersebut yang juga mempunyai minat dan talenta yang serupa. Setiap manusia, meskipun diciptakan Allah dengan sejuta kekurangan, Allah tetap tidak pernah alpa untuk melebihkannya dengan minimal satu kelebihan yang bisa dijadikan sebagai bekal hidup kedepan. Sama halnya dengan difabel, ia niscaya mempunyai satu kelebihan yang bila dikembangkan. Dari sekian banyak orang dalam komunitas difabel, menyerupai contohnya KARTUNET, tentu ada seseorang yang juga mempunyai minat dan talenta yang sama dengannya. Maka kiprah mereka ialah mengembangkan kelebihan yang dimilikinya, bersama temannya tersebut, dan dengan langkah-langkah yang sanggup dicari informasinya di internet, maka seorang difabel insyaAllah akan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk kemudian meraih sukses dalam hidupnya.


A-Ajak difabel lain untuk ikut berkarya dan berkembang bersama-sama. Saat ini, internet sudah menjadi masakan sehari-hari bagi masyarakat, khususnya di Indonesia sendiri. Adanya komunitas KARTUNET yang awalnya hanya didirikan oleh 4 orang difabel, yaitu Irawan Mulyanto, Aris Yohanes Elean, Dimas Prasetyo Muharam, dan M. Ikhwan Tariqo, kini sudah melebar menjadi komunitas yang beranggotakan 7.880 dan halamannya telah dikunjubgi oleh sebanyak 1.013.821 visitor. Dari hal tersebut, sanggup diketahui bahwa internet sangat memudahkan difabel untuk bergabung bersama dengan difabel lainnya, untuk kemudian saling bertukar pikiran, saling menyemangati dan menginspirasi, serta membuat karya yang berarti dan bernilai.


T- Tampilkan banyak sekali produk hasil karya melalui web, blog, online shop, sosial media dan sebagainya. Melalui internet pula, difabel sanggup memperlihatkan hasil karyanya, baik dalam bentuk buku, tulisan, karya kreatif, video, dan sebagainya. Sebagaimana komunitas KARTUNET yang telah menerbitkan banyak sekali karya fiksi maupun nonfiksi dari banyak sekali penyandang disabilitas. Selain itu, difabel juga bisa memulai untuk memasarkan karya atau barang dagangannya melalui web, blog pribadi, sosial media, maupun toko online di platform e-commerce, yang semua itu bisa diakses full secara gratis. Untuk mencari yang lebih aman, gampang dan terkendali, toko online yang memang khusus dipakai untuk jual beli tentu menjadi pilihan bagi difabel, sebab dengannya akan lebih gampang dan terpercaya.


N-Naikkan omset dan prestasi diri. Difabel harus berusaha untuk menandakan bahwa anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa difabel kehadiran difabel tak berarti apa apa dan hanya menambah beban ialah anggapan yang salah besar. Difabel harus bangun dan berusaha untuk melaksanakan sesuatu, sehingga bisa membuatnya dihargai oleh masyarakat. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Habibie Afsyah, yang kemudian mengakibatkan dirinya lebih berarti dan memotivasi orang banyak, dikarenakan telah berhasil mengambangkan bisnis yang beromset minimal 10 juta perbulan akhir bisnis onlinenya. Selain itu, difabel juga bisa mencetak banyak sekali prestasi–sebagaimana yang dilakukan oleh ibu Irma yang membuat keset dari sisa kain garmen akhir ditolak oleh banyak sekali perusahaan, diantaranya yaitu menjadi Wirausahawan Teladan Kemenpora tahun 2007, menjadi Perempaun Berprestasi tahun 2008 dari Bupati Kebumen Rustriningsih, serta penghargaan dari Jepang yang khusus diberikan untuk kaum difabel berprestasi.


A-Adakan ekspansi jaringan. Internet memungkinkan siapa saja untuk mengenal dan bekerjasama dengan siapapun orang di dunia, termasuk juga kaum difabel. Dengan lebih banyak jaringan, maka peluang untuk berkarya juga akan semakin besar. Sebagaimana dilakukan oleh Habibie Afsyah, dimana pada awalnya ia hanya mengikuti kursus di dalam negeri, dimana setelahnya ia belum berniat dan bersemangat untuk mengembangkan bisnis onlinenya. Akan tetapi, ibunya dengan semangat memperluas jaringan Habibi dengan mengikuti kursus di Singapura, hingga kemudian ia terus berhasil menaikkan omsetnya hingga menjadi US$2.000. Tak hingga disana, ia kemudian memperluas jaringannya lagi dengan mengikuti kursus lainnya, menyerupai Dokterpim, Indonesia Bootcamp dan Eprofitmatrix. Hal ini memperlihatkan bahwa mengembangkan jaringan dan ekspansi pengenalan diri maupun produk kita kepada masyarakat luas ialah suatu hal yang sangat penting.


R-Rekam dan dokumentasikan kegiatan sehari-hari kemudian bagikan di media sosial. Difabel menjadi yutuber maupun selebgram? Mengapa tidak! Yups.. Difabel sanggup merekam atau meminta dukungan orang lain untuk merekamkan kegiatannya atau kata-kata yang menjadi motivasi dirinya, baik dalam sebuah gambar maupun video. Ia sanggup mengunggahnya di youtube maupun media umum lainnya, sehingga selain memperlihatkan tips dan semangat kepada orang lain, ia juga bisa meraup laba dari usahanya tersebut.


K-Kobarkan semangat orang lain melalui tulisan, baik dalam buku, web, blog, maupun sosial media. Selain melalui video maupun gambar, difabel juga sanggup menuliskan segala dongeng perihal perjuangannya di banyak sekali media sosial-seperti facebook, blog, maupun tercetak dalam bentuk buku, sehingga ia sanggup memotivasi orang lain melalui ceritanya, sehingga ia juga sanggup mengasah kemampuannya dalam menulis dan berkarya. Tak hanya itu, bila blog maupun tulisannya diminati oleh banyak orang, maka tentu ia juga akan bisa menambah income.


O-Oke(tingkat)-kan kemampuan diri dengan menjajal banyak sekali kemampuan lainnya. Dibalik keterbatasan yang dimiliki, tidak ada salahnya bila difabel terus mencoba hal-hal gres yang nantinya akan bisa meningkatkan kualitas dirinya. Internet bisa menjadi wadah tak terbatas bagi mereka untuk belajar. Maka difabel juga harus terus meningkatkan kualitas dirinya secara mandiri, baik kualitas dirinya, kualitas interaksi dengan sesamanya, maupun perihal agama (kualitas interaksi vertikal dengan Rabb-Nya). Difabel sanggup mempelajari semuanya melalui internet : menyerupai dengan membaca buku yang telah diconvert menjadi suara, mendengarkan motivasi, mendengarkan nasihat-nasihat keagamaan dan sebagainya.


B-Berbagi dengan orang lain. Berbagi merupakan salah satu cara untuk membuat hati senang serta hal yang dijanjikan Allah akan membawa keberkahan yang jauh lebih banyak. Maka dengan berbagi, difabel akan mendapat kesenangan hati serta akan mendapat jawaban yang banyak–sebagaimana janjiNya, baik berupa kesehatan, semangat yang lebih, kemudahan menjalankan usaha dan sebagainya. Difabel sanggup melakukannya melalui internet : contohnya dengan membagikan kisah semangat kepada orang lain yang membuatnya akan lebih bersemangat, membantu saudara yang membutuhkan melalui bantuan online yang membuat rezekinya menjadi jauh lebih bermanfaat, dan sebagainya.


A-Apresiasi semua nikmat yang Allah berikan dengan selalu bersyukur kepadaNya, dan berterimakasih kepada setiap orang yang membantu langkah demi langkah perjuangannya. Dalam kehidupan nyata, difabel sanggup melakukannya dengan taat menambah ketaatan dan rasa syukur kepadaNya, sementara kepada orang di sekitar, sanggup dilakukan dengan mentraktirnya makan, memberi sedikit uang jajan dan sebagainya. Sementara melalui internet sanggup dilakukan dengan bersyukur kepadaNya melalui media umum yang berupakan bentuk syukur yang dilahirkan, sehingga orang lain memgetahui betapa besarnya nikmat Allah padanya, sementara untuk orang di sekitar sanggup dengan mengupload fotonya dan berterimakasih padanya melalui akomodasi ‘tag’ atau ‘mention’ yang diberikan oleh banyak sekali media sosial. Dengan bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat, sementara orang yang ada di sekitar juga akan merasa senang, sebab apa yang dilakukan bermanfaat untuk sesamanya.


Nah, itu tadi SINDIKAT NARKOBA. Eitss tapi Semua hal yang disebutkan tersebut tentu tak semudah yang dituliskan. Dalam perjalanannya, ada banyak proses yang harus dilewati : dimana semuanya membutuhkan 2 semangat dan keyakinan yang lapang dada : yaitu dari dalam diri sendiri untuk bangun dan memperbaiki diri, serta dari orang-orang terdekatnya untuk terus mendorongnya ke arah positif, baik pada ketika memulai, pada ketika prosesnya, maupun pada ketika ia mendapat apa yang diinginkannya–melalui pemberian reward dan apresiasi lainnya. Bagi orang-orang yang tidak menyandang disabilitas, hendaknya juga turut mendukung difabel–seperti menjadi relawan untuk membantunya di jalan, relawan mendampingi kuliah, relawan membuat media-media yang gampang dipahami difabel, relawan membacakan buku untuk difabel, atau minimal tidak menyakiti hati dan menurunkan semangat difabel melalui celaan dan bullying.


Semangat untuk semua kawan-kawanku. Keterbatasan bukan alasan untuk menjadi yang terdepan, asal kamu punya keyakinan, karna Allah selalu melihat apa apa yang kamu usahakan 🙂


Tulisan ini merupakan nominasi pada lomba esai opini Manfaat Internet untuk Kemandiriaan Difabel #12KartunetBerkarya. Silakan vote goresan pena ini untuk mendukungnya sebagai nominasi terbaik.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Difabel Berkarya Di Internet Melalui Ekspansi Sindikat Narkoba"