Stop Pinjamkan Nama Untuk Urusan Kredit, Ini Bahayanya
Meminjam nama untuk urusan kredit kendaraan atau bahkan pinjaman dana sering dilakukan oleh masyarakat.
Fenomena itu kerap kali terjadi pada keluarga, baik hubungan kakak adik atau bahkan tante, om dan kerabat dekat.
Padahal, pinjam meminjam nama untuk urusan kredit perbankan sangat berisiko dan berpotensi merugikan salah satu pihak.
Biasanya terjadi ketika salah satu pihak namanya telah masuk daftar hitam Bank Indonesia karena persoalan hutang, atau memiliki riwayat keuangan yang tidak baik.
Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengungkapkan, masalah yang umum terjadi akibat meminjamkan nama untuk urusan kredit biasanya terjadi kredit macet.
Banyak Ruginya
“Kerugiannya tentu akan menimpa pada orang yang namanya digunakan. Semisal nama saya digunakan untuk ambil kredit, sementara yang gunakan uangnya kakak saya dengan janji ia yang akan mencicil pembayarannya.
Seandainya kakak saya tidak mampu membayar cicilanya maka saya yang akan dikejar-kejar oleh pihak pemberi kredit,” ujar Andi kepada Moneysmart.id, Senin (22/10/2018).
Kemudian, kemungkinan terburuknya adalah nama yang dipinjamkan untuk berutang masuk kedalam daftar hitam atau blacklist Bank Indonesia (BI), atau biasa disebut BI Checking.
“Hal terburuk nama saya yang akan di blacklist oleh BI seandainya nunggak terus pembayarannya,” kata Andi.
Sebab, dalam pinjam meminjam nama untuk pengajuan kredit tidak ada perjanjian tertulis yang jelas, dan mengatur segara kewajiban dan hak pemilik nama ataupun peminjam nama.
Dengan ini, jika terjadi gagal bayar, maka, si pemilik nama yang menanggung kerugian, dan si peminjam nama bisa kabur atau pergi tanpa jejak karena tidak ada perjanjian tertulis yang dapat menjadi landasan hukum.
Maka dari itu, jangan pernah meminjamkan nama kamu kepada siapa pun untuk berutang. Meskipun niatnya baik, tentu akan menjadi petaka jika digunakan untuk hal yang tidak baik.
Editor: Ayyi Achmad Hidayah
Posting Komentar untuk "Stop Pinjamkan Nama Untuk Urusan Kredit, Ini Bahayanya"