4 Alasan Mengapa Pasangan Gak Mendukung Kamu Berbisnis

Gak semua orang mendapat restu dari pasangan, baik suami atau istri, ketika memutuskan untuk banting setir berkarier dan memulai bisnis. Padahal, berbisnis baik untuk masa depan. Tapi, penolakan bisa bikin seseorang patah arang.

Kalau dipikir-pikir, tentu kamu sering mendengar ungkapan yang mengungkapkan di balik kesuksesan seseorang ada dukungan pasangan yang cukup berpengaruh. Gimana kalau pasangannya gak sepakat mendukung? Apakah kamu tetap bisa sukses?

Sejatinya, ada banyak hal yang melatar belakangi sikap pasanganmu yang enggan mendukung dalam melakukan hal ini.

Penasaran pengin tahu lebih lanjut? Ikuti ulasannya berikut ini:

Pasangan gak punya mindset entrepreneurial

Apakah orangtuamu pernah mengatakan, “Kuliah yang bener, biar cepet lulus dan cepet kerja.”

Tanpa disadari, perkataan itu bakal menciptakan mindset mata pencaharian ideal menjadi karyawan di perusahaan besar. Sementara itu, menjadi entrepreneur atau wirausaha bakal dipandang kurang ideal untuk masa depan.

Kalau dipikir-pikir, orang-orang terkaya di dunia yang masuk Forbes umumnya para pengusaha. Sementara itu, karyawan yang tajir melintir malah gak akan masuk jajaran orang terkaya di dunia atau di negaranya sendiri.

Bila pasanganmu seperti ini, tugasmu meyakinkan dia tentu cukup berat. Tapi, mulailah dengan menceritakan kepadanya soal kisah-kisah kegagalan orang-orang terkaya di dunia, dari situ mungkin dia akan sadar bahwa entrepreneurial bukanlah hal yang buruk.

Pasangan adalah orang yang gak berani ambil risiko

Gak semua orang sanggup membuat keputusan yang benar-benar memiliki risiko tinggi.

Investasi saja dikategorikan dalam berbagai kategori risiko. Begitu pula dengan bisnis. Semakin besar modalnya, semakin tinggi risikonya.

Wajar aja kalau memang pasangan gak setuju kamu memulai bisnis. Pasalnya, ketika gagal berbisnis, bukan cuma waktu saja yang hilang. Uang pun bisa lenyap sesaat, belum lagi kalau bisnisnya dengan utang.

Yang pasti, pasangan akan cemas karena gak bisa memprediksi seberapa besar keuntungan yang bisa kamu raup ke depan. Lain halnya jika setiap bulan kamu terima gaji.

Agar dia gak was-was, tugas utamamu adalah membuat laporan keuangan yang jelas serta analisa laba rugi serta prospek bisnis untuk bulan depan, dan seterusnya. So, hal itu setidaknya bisa membuat pasanganmu jadi lebih tenang.

Dia khawatir bakal “didua”-kan

Jangankan memulai bisnis, ketika kita sibuk kerja pun sering membuat seseorang mendadak cuek sama pasangan. Hal itu secara gak langsung membuat hidup kita jadi gak seimbang.

Memulai bisnis jelas gak bisa sembarangan. Kamu harus rela kehilangan waktu berharga dengan keluarga karena harus kerja setiap hari, bahkan saat libur.

Mungkin masalah ini bakal sulit untuk dipecahkan. Pasalnya, ini merupakan bagian dari risiko menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur.

Satu hal yang bisa kamu lakukan pada pasanganmu adalah, jangan banyak menjanjikan sesuatu guna membuatnya bahagia.

Sebut saja seperti menjanjikan keuntungan besar dalam beberapa bulan, hingga akhirnya kamu bisa liburan bersama-sama ke tempat yang kamu inginkan.

Sekadar diketahui, ketika kamu gak bisa memenuhi janji, pasanganmu tentu bakal kecewa.

Si dia takut kamu tersiksa karena bisnis

Gak ada satupun orang yang ingin melihat pasangannya menderita. Dia mungkin gak paham visi misimu dalam memulai usaha. Namun, dia paham betul seberapa pentingnya hal itu buatmu.

Sikap ini gak berarti mereka sama sekali gak yakin bahwa kamu sanggup memulai usaha. Mereka cuma gak bisa memahami hal-hal lain soal bisnis, seperti yang kamu pahami.

Untuk masalah ini, kuncinya ada di komunikasi. Hati-hatilah ketika kamu ingin menceritakan masalah-masalahmu dalam merintis usaha.

Karena bisa saja dia punya pendapat berbeda ketika mendengar keluh-kesahmu yang satu itu. Bisa jadi dia justru makin khawatir.

Itulah empat alasan utama mengapa pasanganmu enggan mendukungmu 100 persen ketika kamu memulai bisnis. Tapi, ingat deh bahwa semua masalah pasti ada solusinya.

Jangan lantas patah arang mentang-mentang gak didukung pasangan ya! (Editor: Chaerunnisa)