Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Jadi Pengusaha, Pilih Waralaba atau Produk Sendiri ya?

Ada dua pilihan buat mereka yang berniat menjadi pengusaha, waralaba atau bikin produk sendiri. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Karena itulah kadang bingung memutuskan kapan saatnya pilih waralaba dan kapan bikin produk sendiri. Untuk membantu menentukan pilihan, mari simak penjelasan berikut ini.

Waralaba

Waralaba alias franchise adalah jenis usaha baru yang menjanjikan aneka kemudahan. Umumnya, usaha yang didasari kerja sama kemitraan ini bergerak di bidang makanan/minuman.

waralaba atau produk sendiri
Dipilih-dipilih waralabanya, tapi lihat dulu koceknya cukup atau gak (Waralaba asing/BP)

Contohnya adalah Kebab Baba Rafi, Crepes, Pizza Hut, dan KFC. Kemudahan yang ditawarkan bisnis waralaba antara lain:

1. Nama sudah dikenal

Penciptaan nama merek usaha alias brand kadang menentukan sukses-tidaknya bisnis tersebut. Dengan nama yang sudah mapan, kita lebih leluasa mengembangkan bisnis.

Pemasaran akan terbantu karena gak perlu lagi berusaha menanamkan merek itu ke tengah masyarakat. Mereka sudah mengenal merek tersebut, termasuk baik-buruknya.

2. Sistem usaha sudah matang

Kelebihan waralaba selanjutnya adalah sistem usaha sudah matang. Kita gak perlu lagi memikrikan rencana pengadaan bahan baku, produksi, sampai distribusi.

Semua sudah ada rancangannya. Kita tinggal mengaplikasikan dalam aktivitas kerja sesuai dengan yang sudah ditentukan.

3. Ada pendampingan

Buat pengusaha baru, mentor sering dibutuhkan demi menjamin kelancaran usaha. Dalam bisnis franchise, pendampingan disediakan oleh pemberi waralaba.

waralaba atau produk sendiri
Franchise adalah perjanjian dua pihak, harus sama-sama menaati aturan biar berjalan lancar (Franchise/Score)

Dari urusan pemilihan lokasi yang strategis sampai perekrutan tenaga kerja akan dimentori pemberi waralaba. Ini termasuk strategi usaha yang dijalankan agar mencapai target yang ditentukan.

4. Peralatan tersedia

Yang juga sudah tersedia jika kita memilih franchise adalah peralatan usaha. Kebab Baba Rafi, misalnya, sudah menyediakan gerobak plus panggangan, plastik, dan pisau.

Jadi, gak perlu repot mencari alat usaha lagi. Bahan baku pun sudah disediakan. Jika kehabisan, kita tinggal order lagi untuk tambahan.

Melihat sederet kelebihan waralaba di atas, kelihatannya sangat ramah buat pengusaha pemula. Tapi kenyataannya enggak juga.

Sebab, bisnis waralaba sudah punya patokan modal yang mesti disiapkan. Umumnya, ada paket-paket yang ditawarkan pemberi waralaba.

Makin banyak fasilitas, makin mahal paket tersebut. Misalnya paket A dengan harga franchise Rp 100 juta mencakup stok bahan baku dan peralatan senilai Rp 5 juta. Lalu paket B dengan harga Rp 80 juta hanya meliputi bahan baku dan peralatan senilai Rp 4 juta.

waralaba atau produk sendiri
Buka usaha waralaba yang sukses gak otomatis usaha kita sukses juga lho (ilustrasi sukses/lifeadvancer)

Itulah salah satu kelemahan bisnis waralaba. Ini tidak kita temukan jika bikin produk sendiri.

Usaha Sendiri

Membuka usaha sendiri jelas membutuhkan upaya lebih keras ketimbang beli franchise. Namun keuntungan utamanya adalah kita bisa mengotak-atik modal sesuai dengan kebutuhan.

Jadi, jika memang modal cekak, kita masih bisa buka usaha. Seiring dengan berjalannya usaha, kita bisa menambah modal dari pinjaman bank.

Yang memberatkan tentu saja mengurusi peralatan sampai mengenalkan produk ke masyarakat. Namun perlu diingat, sebelum jadi franchise, usaha-usaha waralaba itu pun berawal dari nol.

Mereka juga melalui tahap ketika nama produk gak dikenal. Tapi toh mereka sanggup juga berkembang dan malah bisa menawarkan franchise ke orang lain.

Meski begitu, kemajuan usaha itu gak datang dengan sendirinya. Diperlukan rencana kerja yang matang dan strategi usaha yang ciamik untuk memastikan bisnis berkembang pesat.

Kesimpulan

Kapan saatnya pilih waralaba dan kapan harus memutuskan bikin produk sendiri, tergantung pada modal dan rencana usaha. Bikin produk sendiri disarankan bagi yang sudah punya visi usaha mau dibawa ke mana.

Namun yang pilih waralaba pun bisa juga beralih bikin produk sendiri setelah masa kontrak berakhir. Hitung-hitung belajar usaha dulu, baru buka sendiri. Itu kalau modalnya cukup untuk membeli kontrak franchise yang umumnya bernilai tinggi.

Untuk menentukan pilihan yang dianggap tepat, tentunya kita mesti menilik kemampuan pribadi masing-masing. Buka usaha itu soal kecermatan dan kehati-hatian.

Modal besar gak ada artinya jika gak cermat dan hati-hati. Mending menunda buka usaha sambil mematangkan rencana ketimbang buru-buru ambil keputusan lalu ambruk jadinya.

 

 

Yang terkait artikel ini

[Baca: 8 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Bisnis Franchise di Indonesia Agar Gak Kecewa]

[Baca: Kredit Usaha Rakyat Rp 25 Juta Tanpa Agunan Bukan Hanya Isapan Jempol Loh!]

[Baca: Setelah Pensiun Mau Buka Usaha Franchise? Cermati Dulu Untung-Ruginya]

 

Posting Komentar untuk "Mau Jadi Pengusaha, Pilih Waralaba atau Produk Sendiri ya?"