Karir Itu Pencapaian Diri, Bukan Tentang Siapa yang Paling Tinggi
Percaya gak, karir seorang guru di pedalaman bisa saja dinilai lebih sukses ketimbang manajer perusahaan kenamaan. Karir itu bukan tentang siapa yang paling tinggi, tapi pencapaian diri.
Seseorang yang merasa terpanggil untuk mendidik anak-anak kurang mampu bahkan tanpa upah akan merasa puas saat bisa menjadi guru di pedalaman. Sebaliknya, orang yang berambisi sukses di tempat kerja sebagai CEO bakal bermuram durja lantaran jabatannya cuma manajer.
Kunci dalam soal ini adalah tujuan dalam karir. Gak semua orang ingin menjadi manajer, begitu pula gak tiap manusia menikmati hidup sebagai guru. Jadi, semua orang sejatinya bisa sukses sebagai pribadi masing-masing.
Yang menjadi masalah adalah orang sering gak tahu tujuan karirnya. Merasa hidup layaknya air, jalani saja pekerjaan tiap hari sampai bangkotan.
Orang yang seperti ini bakal bingung melihat, dia sukses atau belum ya? Kalau sudah, kok masih gini-gini aja. Kalau belum, gimana caranya meraih kesuksesan?
Semoga kalian bukan termasuk di antaranya. Tapi kalau terjerat di lingkaran ini, belum terlambat untuk berlari keluar.
Berikut ini tips untuk menentukan tujuan dalam karir demi pencapaian diri.
1. Saya mau apa
Sebelum mengambil langkah, kita harus tahu persis arah langkah tersebut. Ke kiri, kanan, depan, belakang, naik, atau turun?
Saat tahu arah, kita bisa mengantisipasi hal-hal yang mengganggu sekaligus mencari hal yang membantu langkah tersebut.
Misalnya mau ke kiri, ternyata ada kursi. Pilihannya adalah menggeser kursi itu atau maju dulu selangkah baru geser kiri.
Dalam karir, kita juga mesti tahu apa yang kita inginkan. Contohnya ingin menjadi CEO. Maka harus lebih giat bekerja, bahkan lembur karena CEO bekerja 24 jam sehari, beda dengan staf yang hanya 8 jam.
Atau ambil jalan lain, yakni bikin usaha sendiri. Kalau mendirikan bisnis sendiri, kita bebas menamakan jabatan itu CEO atau Presiden. Yang penting, rencana bisnis mesti matang agar awet, sehingga jabatan itu bukan sekejap saja.
2. Apa ada alternatif
Jika ingin lebih memastikan kesuksesan, harus selalu sedia rencana cadangan. Plan A adalah yang utama, tapi siapkan pula Plan B, C, bahkan D.
Jadi, ketika karir terasa terhambat, kita sudah siap melompat ke batu pijakan lainnya. Memang, etos pantang menyerah mesti ditanamkan dalam karir.
Namun ada kalanya tembok yang menghalangi itu tebal dan panjang seperti yang dibangun di dataran Cina sana. Mau menjebol, butuh waktu lama.
Bisa saja saat berusaha menjebol itu ada kesempatan lain untuk mencapai sukses yang terlewat begitu saja. Ketimbang menghabiskan waktu di situ, mending lompati tembok untuk meneruskan langkah. Mundur sedikit tak apa untuk ambil ancang-ancang lompatan yang lebih jauh ke depan.
3. Sukses beda dengan kaya
Ini yang sering keliru dipikirkan. Kesuksesan karir itu gak selalu berbanding lurus dengan kekayaan. Contohnya ya guru di pedalaman tadi.
Maka, tujuan karir gak kudu berhubungan dengan mobil mewah, rumah tiga tingkat, atau emas berkilauan. Sekali lagi, karir itu soal pencapaian diri.
Ketika merasa tujuan dirinya tercapai, itulah kesuksesan. Contohnya ibu rumah tangga. Apakah karena gak mendapat nafkah terus gak sukses? Tentu saja tidak.
Ibu rumah tangga sukses ketika bisa memainkan perannya dalam keluarga, misalnya mengatur keuangan agar gak bocor di mana-mana. Toh, seorang ibu rumah tangga juga bisa bekerja sampingan dari rumah tanpa terganggu aktivitas utamanya.
Sukses punya makna berbeda-beda di tiap individu. Jadi, lucu kalau kita menghakimi orang yang kerjanya menurut kita ada di level rendah sebagai orang yang gak sukses.
Buat kita sendiri, kesuksesan akan selalu bisa diraih selama masih bisa bernapas. Kata pepatah zaman dulu, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Tinggal bagaimana caranya kita belajar dari kegagalan itu untuk bangkit dan kembali fokus pada usaha meraih sukses.
Yang terkait artikel ini:
[Baca: Tips Mencari Pekerjaan Baru buat yang Pengin Resign]
[Baca: Bisnis Online untuk Ibu Rumah Tangga, Kenapa Gak? Jangan Tunda Lagi Moms!]
[Baca: Gagal Berbisnis Jangan Menyerah, Coba Tips Bangkit dari Kegagalan Usaha Ini]
Posting Komentar untuk "Karir Itu Pencapaian Diri, Bukan Tentang Siapa yang Paling Tinggi"