Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bangkit Dari Rasa Sakit Hati Karena Penipuan (Dagang)

Mungkin dalam dunia usaha, kita sering berkenalan, komunikasi, atau dikenalkan teman, dengan seorang yang cukup meyakinkan. Meyakinkan dalam arti ia memiliki skill verbal yang mantap, sehingga ketika berbicara sangat persuasif. Insan bisnis yang baru kita saja kita kenal ini, membuat kita tertarik untuk melakukan kerjasama dengannya.


 Meyakinkan dalam arti ia memiliki skill verbal yang mantap Bangkit Dari Rasa Sakit Hati Karena Penipuan (Dagang)


Waktu berlalu, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan dari "bisnis" yang kata "rekanan" kita itu menguntungkan. Kita coba kirim SMS ke sang "rekanan". Tidak dibalas. Kita coba telpon, ternyata tidak tersambung. Hati kita mulai cemas. Uang yang kita "investasikan" untuk "bisnis" dari sang "rekanan" cukup besar dan lumayan jumlahnya. Namun kita masih optimis, kita tunggu sehari dua hari.

Masih juga tak ada kabar. Kita coba langsung menuju alamat yang pernah ia beri, yang tertunjuk di kartu nama yang kita duga hanya menghabiskan 25ribu rupiah untuk 100 lembar kartu nama. Setelah sampai di alamat dimaksud, kita menganga. Kosong. Alamat tersebut palsu. Langsung saja kita terdiam lama, dan hampir menyanyikan lagunya Ayu Ting Ting.

Kita ditipu mentah-mentah. Ludes sudah uang hasil keringat selama ini.

***

Pernahkah Anda mengalami kejadian yang kurang lebih sama? Bagaimana menyikapi penipuan? Sebelum melanjutkan, ada baiknya kita cermati dulu soal konsep rizki dari Allah SWT. Rejeki kita itu tidak selamanya berbentuk uang atau materi. Kesehatan, keluarga, dan ketenangan hidup, adalah rejeki pula. Bahkan kemampuan kita untuk menghirup segarnya udara pagi hari, sambil mendengarkan adzan shubuh atau kokok ayam, perlu kita syukuri.

Kita juga perlu mahfum bahwa rejeki kita itu sudah dijamin sama Allah. Kita tidak perlu terlalu bernafsu karena semua sudah ada jatahnya. Boleh jadi, uang yang hilang memang bukan rejeki kita. Sabar, dan banyak-banyak beristighfar. Insya Allah akan ada "kembaliannya" dalam bentuk yang jauh lebih baik. Aamiin.

Menyikapi rizki yang hilang sebagai "uang kursus"

Saya selalu merasa bahwa quote atau kata-kata mutiara dari Full Metal Alchemist berikut ada benarnya
Humankind cannot gain anything without first giving something in return. To obtain, something of equal value must be lost. That is alchemy's first law of Equivalent Exchange. In those days, we really believed that to be the world's one, and only truth
Artinya, untuk mendapatkan sesuatu, kita perlu mengorbankan sesuatu yang nilainya setara. Saat Anda kehilangan Rp 1 juta, anggap saja itu "Uang Kursus" demi mendapatkan pengalaman bisnis. Saat kehilangna Rp 10 juta, Rp 20 juta, Rp 100 juta, anggap saja itu sebagai HARGA YANG HARUS DIBAYAR untuk mendapatkan pengalaman yang nilainya sama.

Percayalah, uang tersebut tidak ada artinya bila dibandingkan dengan pertambahan rasa bijak Anda pada hidup. Uang Anda bukannya hilang, tapi hanya sekadar berubah wujud menjadi hal lain yang bukan materi. Tidak ada gunanya meratapi hal yang sudah terjadi, bahkan Anda harus jadikan itu sebagai obat untuk melanjutkan peraihan ilmu dari alam semesta ini.

Semoga Anda dapat segera bangkit dari keterpurukan, tidak banyak menangis, dan tetap semangat!

Posting Komentar untuk "Bangkit Dari Rasa Sakit Hati Karena Penipuan (Dagang)"