Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Milasari Kusumo Anggraini dan Impian Alibaba Indonesia

Mengawali karir dari kota, Milasari Kusumo Anggraini masuk ke desa. Ungkapan itu rasanya cocok untuk menggambarkan dirinya, yang kini aktif memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM). Melalui GORO, Mila memiliki mimpi membawa produk lokal Indonesia mendunia.

“Bisnis kita membentuk ekosistem, positioning kita, strategi bisnis kita, mereformasi ekonomi kerakyatan. Dari mulai membina UKM, pendistribusian dan dibalut dengan sistem teknologi yang robust,” tuturnya kepada MoneySmart.id.

Wanita yang telah berkarir selama 27 tahun di industri keuangan, perbankan, dan asset management di Indonesia, Singapura serta Hong Kong ini telah bekerja sama dengan 400 UKM. Mereka tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara dalam waktu dekat akan merambah ke Semarang, Papua, Jogjakarta, Manado dan seluruh kota di Indonesia.

“Kita pengennya disetiap kecamatan ada satu GORO. Positioning kita di market bukan ritel saja, wholesale grosirnya ada, offline dan online, pergudangan dan ritel ke UKM, GORO Card (warung mobile menggunakan motor). Jadi empat konsep bisnisnya. Kami ingin menjadi Alibaba-nya Indonesia,” lanjut Mila.

Sebagai pengusaha Mila tidak berpangku tangan kepada bawahannya. Ia pun turun langsung untuk membina UKM hingga ke kawah merapi. Dalam waktu dekat, dirinya bertekad membentuk UKM sayuran dan peternakan di Papua.

Awali Karir Sebagai Guru Les

gaji guru
Ilustrasi Guru Les (middleeasteye)

Siapa yang menyangka, dibalik kesuksesannya menjadi pengusaha dirinya mengawali karir sebagai guru les matematika dan fisika sejak SMA. Profesi itu dilakoninya sambil sekolah hingga Ia akhirnya berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.

“Saya kerja dari tahun 1991, 2011 sudah punya company sendiri, lalu pada 2015 saya menjual perusahaan asset management saya di Singapura, dan kembali ke Indonesia. Selama 17 tahun malang melintang di luar negeri saya selalu bangga jadi Indonesia,” kata Mila.

Untuk GORO sendiri pengembangan bisnisnya masih akan panjang. Kini di Indonesia ada 37 juta UKM dan akan dikembangkan menjadi 57 juta. GORO sendiri menargetkan porsi 10% dari jumlah tersebut.

Ibu 3 anak yang workaholic dan memiliki moto “don’t make excuse, but how to make it happen” dalam menjalankan bisnisnya ini juga mengaku tidak langsung sukses. Ia sering mengalami kegagalan, dan bahkan ditipu oleh rekan bisnisnya.

Menurut Mila, kunci untuk mencapai kesuksesan adalah jangan takut gagal. “Dari situ kamu bisa belajar. Jangan mencari alasan, tapi apa alasannya supaya berhasil,” saran Mila.

Setelah menjadi guru les, Mila juga sempat bekerja sebagai Asisten Sekretaris ditahun. Suatu saat, Ia ingin membawa GORO go public. Selain GORO, Ia juga memiliki perusahaan yang bergerak dibidang fintech, yaitu PT Intrajasa yang bergerak dibidang remmitance. 

Sementara dalam waktu dekat Ia akan meluncurkan fintech lainnya yang bergerak dibidang penyewaan properti jangka panjang, yang dinamakan Tiaralogy. Secara konsep, perusahaan ini mirip seperti airbnb.

Promotor Tinju

Shutterstock
Tinju (Shutterstock)

Ditengah kesibukannya sebagai pengusaha, Milasari Kusumo Anggraini juga memiliki misi untuk mengembangkan tinju nasional. Wanita kelahiran 17 September 1970 ini bahkan memiliki lisensi sebagai promotor tinju, dan telah menggelar beberapa pertandingan skala nasional.

Berdasarkan kisahnya, awal mula terlibat didunia tinju adalah karena didukung dari teman-teman. Kebetulan, anak Mila yang kedua merupakan seorang petinju. Hatinya tergerak karena melihat tinju Indonesia lesu.

Dengan koneksinya yang luas ke pemain tinju internasional dan banyak belajar dari tinju luar negeri, Ia pun memutuskan untuk terlibat aktif membantu pertinjuan nasional. Menurutnya, banyak potensi petinju lokal namun kurang dibina.

“Saya ingin membawa anak saya ke Olimpiade targetnya. Saya dukung all out karena dia punya passion. Saya saat ini dari tinju sudah ada rencana akan lakuin (menggelar) pertandingan lagi mendekati akhir tahun,” ungkap Mila.

Mendukung Kesetaraan Gender

Ilustrasi Kesetaraan Gender

Dibalik prestasi dan kesibukannya, Mila sangat concern dengan kesetaraan gender. Dirinya tidak pernah mau membedakan laki-laki atau perempuan. “Its about knowledge, bukan hanya S1, S2 yang bisa diambil dimanapun. Terpenting adalah kita bisa occupied pribadi kita dengan heavy knowledge, wisdom,” paparnya.

Sehingga menurutnya tidak ada perebedaan antara perempuan atau laki-laki. Ia juga berpesan agar wanita harus berpikiran positif. Jangan biarkan virus di sekeliling kamu mempengaruhi. Jika kadang-kadang bangun pagi down, harus happy, sukses, jadi jangan ada yang bisa meracuni dan time managment itu sangat penting.

Mila mengaku juga pernah jatuh, namun tetap melakukan yang benar dan percaya. Menurutnya, kamu nggak usah takut menghadapi masalah dan perbedaan, kamu harus bertanggung jawab pada dirimu sendiri.

Saking sibuknya, Mila hanya memiliki waktu tidur sekitar 4 jam per hari. Namun sebagai wanita karir, Ia memiliki rahasia agar tubuhnya tetap fit, yaitu dengan melakukan yoga, pergi ke gym, dan treadmil.

Dikala senggang, Milasari Kusumo Anggraini menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan, ngobrol sama anak-anak, nonton film, masak, dan merangkai bunga.

 

 

Posting Komentar untuk "Milasari Kusumo Anggraini dan Impian Alibaba Indonesia"