Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantas Aja Bikin Tekor Melulu, Pakai Kartu Kredit Kok Kayak Gini Sih?

Pakai kartu kredit bikin urusan transaksi jadi gampang. Tinggal gesek maka pembayaran udah selesai dilakukan. Apalagi alat pembayaran nontunai yang satu ini menawarkan banyak keuntungan.

Kamu bisa menikmati beragam promo dan diskon yang langka banget didapat kalau bayarnya pakai kartu debit atau cash. Gak heran kalau banyak orang yang tergiur dengan tawaran-tawaran dari kartu kredit. Hitung-hitung, pengeluaran bisa dihemat dengan kartu kredit.

Belum lagi dengan promo cicilan 0 persen. Manfaatkan promo ini kamu cukup bayar cicilan tanpa bunga sama sekali. Enak banget bukan beli barang pakai harga normal? Lebih enaknya lagi ditambah diskon dari online marketplace jadi dobel diskonnya. Mantap banget, kan?

Sayangnya nih keuntungan-keuntungan kartu kredit yang semestinya dinikmati malah berubah jadi kerugian. Lho, kok bisa begitu?

Usut punya usut nih, ternyata masih banyak yang kurang bijak kalau gak mau dikatakan salah dalam memanfaatkan kartu kredit. Gak sedikit pengguna kartu kredit yang akhirnya malah jadi tekor gara-gara pakai kartu gesek ini.

Kalau gak sampai tekor karena pakai kartu kredit, ada beberapa hal nih yang harus kamu hindari saat menggunakan. Apa aja? Yuk disimak.

1. Pakai kartu hingga cicilannya lewati rasio kredit

Jangan pakai kartu hingga cicilannya lewati rasio kredit

Kasus ini sering kali dialami banyak pengguna kartu kredit. Saat belanja ataupun melakukan pembayaran, mereka gak memerhatikan udah berapa banyak tagihan yang mesti mereka tanggung.

Gara-gara sikap cuek hingga kebablasan tersebut, banyak dari mereka yang gak sadar kalau besaran cicilan yang mesti dibayar udah lebih dari rasio kredit.

Asal tahu aja nih. Rasio kredit wajib ada dalam perhitungan pengeluaran biar keuangan kamu tetap sehat. Besarannya yang ideal sekitar 30 persen dari pemasukan bulananmu.

Misalnya aja nih gajimu Rp 10 juta. Itu berarti cicilan kreditmu maksimal: 30 persen x Rp 10 juta = Rp 3 juta. Jadi, kalau kamu punya utang, usahakan bayar cicilannya jangan lebih dari Rp 3 juta. Lewat dari angka tersebut, pasti kamu bakal kewalahan deh begitu mau bayar cicilan.

2. Sering bayar cicilan pakai minimum payment

Sering bayar cicilan kartu kredit pakai minimum payment

Boleh-boleh aja sih sebenarnya bayar cicilan kartu kredit pakai minimum payment. Namun, kalau keseringan, rupanya bisa berakibat jelek buat kondisi keuangan. Soalnya minimum payment cuma bikin utangmu membengkak karena kena bunga 2,25 persen tiap bulannya.

Rata-rata bank mematok angka 10 persen dari tagihan sebagai besaran minimum payment. Jadi, kalau tagihanmu per bulan Rp 2 juta, besaran minimum payment sekitar Rp 200 ribu.

Karena angkanya yang kecil, gak heran kalau banyak yang tergiur dengan minimum payment. Satu kali mengambil opsi ini sih gak masalah. Gimana kalau setiap jatuh tempo selalu bayar minimal? Bunga membengkak dan kamu pun jadinya terjerat utang. Gak mau kan kayak gitu?

3. Cuek dengan nominal transaksi yang dilakukan

Billing statement kartu kredit

Karena malas mengecek berapa nominal yang udah ditransaksikan, banyak pengguna kartu kredit yang memilih lihat billing statement. Begitu dikirimkan billing statement, mereka terkejut lihat angka tagihan yang ternyata besarannya di luar dugaan mereka.

Di sini perlunya atur bujet pengeluaran. Katakan aja kamu pengin pengeluaran bulananmu 50 persen dari penghasilan bulanan dan transaksinya pakai kartu. Itu berarti dalam sebulan, transaksi yang kamu lakukan dengan kartu kredit jangan lebih dari 50 persen.

Sebagai contoh, karena gajimu Rp 10 juta, pengeluaran pokokmu tiap bulan adalah 50 persen x Rp 10 juta = Rp 5 juta. Dari situ, kamu bagi-bagi lagi besaran-besarannya menurut kebutuhan yang kamu pengin penuhi.

Agar gak sampai lebih dari bujet, selalu cek nominal transaksi yang kamu lakukan tiap kali gesek. Kamu bisa mengeceknya lewat mobile banking, internet banking, call center, atau SMS banking. Pilih salah satu yang cocok buat kamu.

4. Suka banget nunda pembayaran

Menunda pembayaran kartu kredit

Adalah kewajiban debitur membayar cicilan utang tiap bulannya. Begitu juga pengguna kartu kredit yang kudu bayar cicilan kartu tiap jatuh tempo.

Suka nunda pembayaran sama aja menumpuk utang. Makin sering nunda pembayaran alias nunggak, makin bengkak besaran utang yang mesti dibayar.

Percuma aja bayar pakai cicilan bunga 0 persen. Soalnya bunga 0 persen sama sekali gak berlaku kalau telat atau menunggak bayar cicilan.

Emangnya kamu mau terjerembap dalam lumpur utang hingga gak bisa lepas? Bukannya penghasilan dialokasikan buat tabungan atau investasi, melainkan disetor buat bayar utang. Kalau begini, mustahil kamu bisa mapan finansial.

Itu tadi beberapa pemakaian kartu kredit yang kurang bijak. Mulai dari sekarang kalau pengin aman, jangan sembarangan gesek tanpa memerhatikan hal-hal di atas ya. Dengan begitu, gak ada lagi tuh cerita pakai kartu kredit bikin tekor. (Editor: Winda Destiana Putri).

Posting Komentar untuk "Pantas Aja Bikin Tekor Melulu, Pakai Kartu Kredit Kok Kayak Gini Sih?"