Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Bumi Datar (Flat Earth)

Bumi datar. Image credit: wikipedia
Teori yang menyampaikan bahwa Bumi itu datar banyak diyakini oleh banyak sekali macam budaya menyerupai Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Teori Bumi datar menyatakan bahwa Bumi berbentuk datar (flat). Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Gambaran perihal hal itu  ditemukan dalam catatan Homer dari masa ke 8 SM di mana "Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi yaitu piringan pipih yang mengambang di atas air. Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun (Samudera) yaitu sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah "lahan kering" atau "Kepulauan")
 

Beberapa filsuf pra-Socrates percaya bahwa Bumi itu datar. Thales (sekitar 550 SM) berpendapat bahwa bumi datar mengambang di air menyerupai log. Anaximander (sekitar 550 SM) meyakini bentuk Bumi yaitu silinder pendek dengan datar, melingkar atas yang tetap stabil alasannya itu jarak yang sama dari segala sesuatu. Anaximenes dari Miletus percaya bahwa "bumi itu datar dan naik di udara, sama dengan matahari dan bulan dan benda-benda langit lainnya. Xenophanes dari (c. 500 SM) menganggap bahwa bumi itu datar, dengan sisi atas yang menyentuh udara, dan sisi bawah tanpa batas. Keyakinan dalam bumi datar berlanjut hingga masa ke-5 SM. Anaxagoras (c. 450 SM) setuju bahwa bumi itu datar, dan Arkhelaus muridnya percaya bahwa Bumi datar tertekan di tengah menyerupai cawanSejarawan Hecataeus dari Miletus percaya bumi itu datar dan dikelilingi oleh air.

Pandangan kosmologis berlaku di India yang menyampaikan bahwa Bumi yaitu piringan yang terdiri dari empat benua dikelompokkan menyerupai pada kelopak bunga. Lautan luar mengelilingi benua ini. Pandangan ini dijabarkan dalam Jain kosmologi tradisional dan kosmologi Buddhis, yang menggambarkan kosmos dan samudera begitu luas, dibatasi oleh pegunungan, di mana benua ditetapkan sebagai pulau-pulau kecil.  


Dalam pandangan Jepang kuno, bab pertama dari Nihongi ("Chronicles of Japan") menggambarkan kepercayaan Jepang kuno bahwa dunia itu datar dan lahan kering melayang "seperti minyak" di atas air: Di Cina kuno, kepercayaan yang berlaku yaitu bahwa bentuk bumi itu datar dan persegi, sedangkan langit itu bulat, perkiraan tersebut hampir dipertanyakan hingga diperkenalkannya astronomi Eropa di masa ke-17 . Ahli kebudayaan Cina asal Inggris, Cullen menekankan titik bahwa tidak ada konsep Bumi yang bulat dalam astronomi Cina kuno. Pemikiran Cina pada bentuk bumi tetap hampir tidak berubah dari awal kali hingga kontak pertama dengan ilmu pengetahuan modern melalui media misionaris Jesuit pada masa ketujuh belas. Sementara langit digambarkan sebagai menyerupai payung yang menutupi bumi (Tian teori Kai), atau menyerupai sebuah bola yang mengelilinginya (Tian teori Hun), atau sebagai tanpa substansi sedangkan benda-benda langit mengambang bebas (yang Hsuan yeh teori ), bumi itu datar sepanjang waktu, meskipun mungkin naik sedikit. Model telur sering dipakai oleh para astronom China menyerupai Zhang Heng (78-139 M) untuk menggambarkan langit sebagai bola. Langit menyerupai telur ayam dan sebagai bulat menyerupai peluru panah, bumi yaitu menyerupai kuning telur, dan terletak di pusat.

Perdebatan bentuk Bumi ini telah berlangsung dalam banyak sekali kebudayaan selama berabad-abad. bahkan dalam salah satu buku populer karangan Washington Irving menyatakan bahwa Columbus meyakini bahwa Bumi itu datar. Berdasarkan penelitian terakhir dari Historical Association di Inggris diketahui bahwa dongeng dalam buku tersebut tidaklah benar.

Beberapa penganut teori Bumi Datar mengacu pada kepercayaan yang terdapat pada kitab suci. Samuel Shenton merupakan salah satu diantara orang modern yang meganut paham bahwa Bumi itu datar. ia membentuk International Flat Earth Research Society (IFERS) pada tahun 1956 untuk mendukung kepercayaannya itu. Setelah ajal Samuel Shenton pada 1971, Presiden organisasi itu dijabat oleh Charles K Johnson. Ia menyampaikan bahwa bila Bumi Bundar, maka seharusnya permukaan air juga melengkung, dan sesudah melaksanakan penelitian, ia tidak menemukan lengkungan tersebut di air danau Tahoe dan maritim Salton. Setelah ajal Charles K Johnson pada tahun 2001, organisasi tersebut mulai memudar. Salah satu Presiden dari Flat Earth Society pernah menyampaikan bahwa pendaratan insan di Bulan yaitu tipuan yang dilakukan di studio Hollywood, Gaya gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya. Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi iu datar.

Namun seiring dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dan kemampuan insan untuk pergi ke luar angkasa untuk mengambil foto Bumi dari atas atmosfer menawarkan bukti terang bahwa bentuk Bumi yaitu bulat menyerupai bola.
(WKP, UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Posting Komentar untuk "Teori Bumi Datar (Flat Earth)"