Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Atmospheric Biomarkers, Teknik Gres Deteksi Adanya Kehidupan Di Planet Lain


Kita harus bersyukur tinggal di sebuah planet yang sangat ideal dan sangat mendukung untuk terciptanya kehidupan. Mengapa kita harus bersukur?? ya sebab hingga dikala ini astronom belum menemukan dengan niscaya planet mana selain Bumi yang sanggup ditinggali oleh manusia. Atau kalau pun ada jaraknya sangat jauh beberapa tahun cahaya. Masih tidak mungkin untuk dijangkau oleh teknologi insan dikala ini.

Mendeteksi apakah suatu planet bisa mendukung kehidupan atau tidak yaitu hal yang sangat sulit. Hal dikarenakan jarak planet yang diteliti sangat jauh sehingga pengamatan tidak begitu jelas. Salah satu mengambarkan suatu planet mempunyai gejala kehidupan bisa dilihat dari atmosfernya. Adanya proses fotosintesis menciptakan Bumi kaya akan oksigen dan hal ini juga menjadikan Bumi mempunyai atmosfer yang tebal. Mikroba mengeluarkan metana dan nitrogen oksida  ke atmosfer. Rumput maritim menghasilkan gas klorometana. Bahan-bahan kimia ini kalau ada dalam jumlah yang cukup maka termasuk dalam indikator / gejala kehidupan yang dikenal sebagai atmospheric biomarkers (biomarker atmosfer). Hal ini bisa menjadi salah satu kunci untuk mengetahui kondisi setiap planet apakah mendukung kehidupan atau tidak.


Penelitian yang telah dilakukan ilmuwan hingga dikala ini belum berhasil menemukan gejala biomarker dalam atmosfer sebuah planet ekstrasurya. Karena jaraknya yang jauh maka penelitian pun menjadi samar, olehkarenanya diharapkan teleskop yang sangat sensitif. menurut hal itu, maka ilmuwan berencana menciptakan teleskop gres yang super canggih dan sensitif yang berjulukan European Extremely Large Telescope. nantinya teleskop itu bisa mendeteksi biomarker dalam atmosfer sebuah planet ekstrasolar jauh.


"Tujuan utama dari proyek ini yaitu untuk mendeteksi adanya gejala biomarker oleh teleskop masa depan," ucap Lee Grenfell selaku pemimpin proyek. Materi kimia pada atmosfer sebuah planet bisa mensugesti cahaya yang melewatinya, Cahaya tersebut akan menjadi petunjuk dari spektrum bintang. Dengan teknik ini astronom akan bisa mengumpulkan isu tendang kondisim planet tersebut. Saat ini peneliti fikus untuk meneliti planet-planet ekstrasurya yang mengorbit bintang kerdil (katai) merah. Sebab planet yang mengorbit bintang katai merah sinyal biomarkernya bisa lebih gampang dideteksi. Dengan radiasi sinar ultravioler (UV) yang lemah maka ozon yang lemah akan diproduksi oleh atmosfer dan bisa dideteksi biomarkernya. Meneliti sebuah planet dengan tingkat UV yang tingi akan kesulitan sebab panas akan menyamarkan keadaan biomarker.

Teknik ini mempunyai sedikit kelemahan yakni ilmuwan tidak bisa dengan gampang membedakan darimana biomarker tersebut berasal apakah dari organisme biologi atau dari proses yang lain (non biologi). Namun dengan kelemahan itu, teknik ini salah satu yang bisa diandalkan untuk mendeteksi adanya kehidupan di planet lain.

"Untuk pertama kalinya kita mencapai sebuah titik dimana diskusi ilmiah sanggup diterapkan untuk mengatasi pertanyaan yang dari dulu belum terjawab, yakni Apakah Kita Sendirian?," ucap Grenfell.


Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal  Planetary & Space Science 2013.

(PHS, Adi Saputro)
Sumber:


Posting Komentar untuk "Atmospheric Biomarkers, Teknik Gres Deteksi Adanya Kehidupan Di Planet Lain"