Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan Abnormal Ditemukan Hidup Di Atmosfer Bumi

Kehidupan Asing Ditemukan Hidup di Atmosfer Bumi Kehidupan Asing Ditemukan Hidup di Atmosfer Bumi
Organisme di Stratosfer. Kredit: University of Sheffield
Menurut klaim gres ilmuwan, Alien memang ada dan telah ditemukan hidup di awan di atas District Peak, London Utara.

Peneliti dari Universitas Sheffield dan Universitas Buckingham mengklaim telah menemukan bukti organisme mikroskopis yang hidup 16 mil di atmosfer antara Chester dan Wakefield.

Para ilmuwan memakai balon yang dirancang khusus untuk mengumpulkan sampel di stratosfer pada dikala hujan meteor Perseid terakhir dan mereka menemukan fragmen alga bersel tunggal yang dikenal sebagai diatom.

Mereka beropini bahwa ini sanggup menjadi bukti pertama yang menyampaikan bagaimana kehidupan ajaib diluar angkasa mungkin telah tiba di Bumi dan mungkin dibawah oleh meteorit.

Hal ini bukan pertama kalinya organisme ditemukan di atmosfer dan memang langit dianggap penuh dengan kehidupan mikroskopis. Namun,banyak ilmuwan yang bersikeras bahwa organisme ini dibawa ke atmosfer oleh angin kencang dan fenomena alam lainnya.

Profesor Milton Wainwright, dari departemen biologi molekuler dan bioteknologi di University of Sheffield yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Kebanyakan orang akan menganggap bahwa partikel biologis ini niscaya gres saja melayang ke stratosfer dari permukaan Bumi."

Tapi secara umum diakui bahwa partikel dengan ukuran menyerupai yang ditemukan ini tidak sanggup diangkat dari Bumi ke ketinggian ini, contohnya pada ketinggian 27km.

"Satu-satunya pengecualian yakni sebabkan oleh letusan gunung berapi dahsyat, tapi fenomena ini tidak pernah terjadi dikala pengambilan sampel dalam 3 tahun terakhir."

Dengan tidak adanya suatu prosedur dimana partikel besar menyerupai ini sanggup diangkut ke stratosfer kita hanya sanggup menyimpulkan bahwa entitas biologis ini berasal dari ruang angkasa.

"Kesimpulan kami yakni bahwa kehidupan terus tiba ke Bumi dari ruang angkasa, kehidupan ini tidak hanya berasal dari planet ini," kata Profesor Milton Wainwright.

Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Cosmology, jurnal ilmiah yang sering menerbitkan makalah perihal Astrobiology tetapi sangat kontroversial di kalangan ilmuwan.

Dua tahun yang lalu,temuan kontroversial diterbitkan di sebuah makalah yang diklaim telah mengidentifikasi fosil kehidupan mikrobiotik di meteorit dan memicu kegemparan di publik,tetapi beberapa astronom sangat skeptis terhadap temuan ini.

Profesor Wainwright dan rekan-rekannya mengklaim bahwa temuan mereka sanggup menjadi "revolusioner" dan akan "benar-benar mengubah pandangan kita perihal biologi dan evolusi".

Mereka mengumpulkan sampel mereka sehabis meluncurkan balon ke atmosfer bersahabat Chester pada tanggal 31 Juli 2013.Balon ini membawa kancing mikroskopis di laci yang dibuka selama 17 menit di stratosfer sehingga material partikulat di atmosfer akan melekat kepada mereka.

Sampel diambil pada ketinggian antara 13 mil dan 16 mil.

Balon mendarat bersahabat Wakefield dan dibawa ke laboratorium di mana kancing diletakkan di bawah mikroskop elektron untuk mencari gejala kehidupan.Para peneliti bersikeras bahwa mereka telah menyeka balon dengan alkohol sebelum peluncuran dan mengambil tindakan pencegahan lain untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada sampel.

Ads by Info Astronomy
Awal tahun ini para ilmuwan yang bekerja di NASA telah mengumumkan bahwa mereka juga telah menemukan kuman yang hidup antara empat dan lima mil di atas permukaan bumi.Sampel udara diambil dari troposfer atas oleh pesawat dan mengungkapkan 314 jenis kuman di udara di atas Samudera Atlantik dan Amerika Serikat.

Namun, mereka menyimpulkan bahwa banyak dari kuman ini di bawa kesana oleh pergerakan udara dikala angin kencang terbentuk.

Sebuah tim peneliti Inggris yang berbeda juga berangkat dalam ahad ini pada sebuah ekspedisi untuk mencari gejala kehidupan pada ketinggian 2.000 kilometer untuk mengambil sampel dari awan.

Expedisi Cloud Lab ini sedang difilmkan oleh BBC dan akan memakai instrumen NASA untuk menganalisa sampel untuk mencari gejala kuman dan jamur dalam awan hingga dengan ketinggian 8.000 kaki.

Diperkirakan mikroorganisme ini mungkin memainkan tugas kunci dalam pembentukan awan dengan mengkatalisis pembentukan kristal es, mengakibatkan air mengembun di sekitar mereka untuk menghasilkan awan.

Banyak organisme ini kemungkinan akan jatuh ke bumi dalam tetes air hujan.

Felicity Aston, hebat meteorologi yang memimpin ekspedisi Lab Cloud dan mantan peneliti di British Antarctic Survey, mengatakan: "Salah satu lubang dalam pengetahuan kita perihal awan yakni bagaimana tetesan awan tumbuh dan apa yang membuatnya jatuh dari langit dalam bentuk hujan.

"Hal ini sangat menarik untuk melihat bahwa tidak hanya bagaimana kehidupan dipengaruhi oleh cuaca tapi bagaimana cuaca dipengaruhi oleh kehidupan - tugas apa yang dimainkan oleh organisme ini dalam pembentukan awan."

Profesor Wainwright dan rekan-rekannya berharap untuk melaksanakan tes lebih lanjut memakai balon ini bulan depan yang bertepatan dengan hujan meteor dari komet Haley.

Prof Wainwright menyampaikan bahwa ia berharap untuk melaksanakan tes pada setiap organisme yang ditemukan untuk membantu mengungkap di mana mereka berasal.

Posting Komentar untuk "Kehidupan Abnormal Ditemukan Hidup Di Atmosfer Bumi"