Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Yang Terjadi Kalau Kita Bersahabat Dengan Lubang Hitam?

Apa yang Terjadi Jika Kita Dekat dengan Lubang Hitam Apa yang Terjadi Jika Kita Dekat dengan Lubang Hitam?
Ilustrasi astronot tersedot lubang hitam. Kredit: Arsip Info Astronomy
Apa yang terjadi apabila sebuah objek berada di sekitar sebuah lubang hitam? Jawabannya adalah: tergantung pada jarak objek tersebut dari lubang hitam.

Kita mengamati adanya bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif yang berada di sentra Galaksi kita, dan kita mengamati pula banyak sistem ganda di mana satu pasangannya yakni sebuah lubang hitam dan yang satu lagi yakni bintang normal.

Orbit objek-objek ini stabil meskipun mereka mengorbit lubang hitam. Artinya, apabila kita berada pada jarak yang kondusif maka kita sanggup mengorbit sebuah lubang hitam sebagaimana kita mengorbit objek-objek normal lainnya.

Jarak kondusif di mana kita masih sanggup mengorbit lubang hitam dalam orbit berbentuk bundar yakni 1.5 kali radius Schwarzschild lubang hitam tersebut.

Namun, apabila kita berada pada jarak yang sangat erat dari lubang hitam tersebut, maka kita akan bergerak dalam orbit berbentuk spiral mendekati lubang hitam tersebut, sampai kita mencapai radius Schwarzschild lubang hitam tersebut.

Radius Schwarzschild sering disebut juga sebagai batasan di mana tidak ada jalan untuk kembali alasannya pada radius ini, kecepatan lepas akan sama dengan kecepatan cahaya sehingga semua yang masuk akan terperangkap.

Batasan tersebut disebut juga sebagai horison insiden (atau event horizon) yang berada pada permukaan bola yang jari-jarinya sama dengan radius Schwarzschild.

Dengan demikian Matahari dan Bumi kita tidak akan terpengaruh sama sekali dengan keberadaan lubang supermasif di sentra Galaksi kita.

Apabila seandainya Matahari tiba-tiba berkembang menjadi lubang hitam tanpa ada perubahan massa, apa yang akan terjadi pada orbit Bumi? Jawabannya: Orbit Bumi tidak akan berubah sama sekali alasannya massa Matahari tidak berubah.

Kita akan tetap melenggang kangkung mengorbit Matahari. Memang suasana akan lebih gelap alasannya sinar Matahari sudah tidak ada lagi tapi paling tidak kita masih mengorbit Matahari.

Apabila seorang astronot dikirim dari kapsulnya untuk mendekati horison insiden (event horizon) yang melingkupi sebuah lubang hitam, maka ia akan mulai dipercepat bergerak menuju ke arah horison insiden tersebut.

Semakin mendekati horison peristiwa, semakin kecil kemungkinan ia sanggup lolos dari lubang hitam. Saat ketika ia memasuki horison insiden yakni dikala ketika ia tidak sanggup lagi kembali.

Ada dua imbas yang terjadi pada kita dalam perjalanan menuju horison insiden ini. Efek pertama yakni terjadinya perubahan jalannya waktu yang dialami si astronot dengan kapsul induknya yang berada jauh dari lubang hitam.

Andaikan si astronot kita bekali lampu senter dan kita suruh ia menyinari kapsul induknya dengan seberkas sinar lampu senter setiap satu detik sekali. Kita kemudian mengamati dengan kondusif dari kapsul kita.

Semakin si astronot mendekati horison peristiwa, kita mengamati bahwa jeda waktu kita mendapatkan berkas sinar semakin usang dari satu detik, padahal astronot kita terus-menerus menyorotkan sinar lampu setiap satu detik sekali.

Sinar lampu senter juga semakin usang semakin kemerahan dan meredup. Pada kesannya kita tak lagi sanggup mengamati berkas sinar dari astronot tersebut.

Hal ini alasannya medan gravitasi yang dilewati astronot kita semakin berpengaruh dan oleh alasannya itu mendistorsikan kurva ruang-waktu. Distorsi ruang-waktu pada tempat di sekitar horison insiden akan menciptakan jalannya waktu yang diamati si astronot akan berbeda dengan yang kita amati.

Ketika sudah mencapai horison peristiwa, seberkas sinar yang dipancarkan dari titik itu akan membutuhkan waktu tak sampai untuk mencapai kita, dan oleh alasannya itu tak lagi sanggup kita amati.

Namun, bagi si astronot waktu akan tetap berjalan menyerupai biasa.

Efek kedua yang akan dialami si astronot malang kita terjadi alasannya gaya gravitasi yang mempengaruhi demikian kuatnya, sehingga gaya gravitasi yang ia alami di kaki akan jauh lebih besar daripada yang dialami kepalanya.

Akibatnya badan si astronot akan memanjang akhir imbas ini dan semakin mendekati lubang hitam, imbas ini akan semakin menguat sampai kesannya ya astronot malang kita akan terobek oleh gravitasi yang demikian hebatnya.

Di mana persisnya proses spagetifikasi (atau biasa juga disebut imbas bakmi) ini bergantung pada massa dari lubang hitam itu sendiri.

Pada lubang hitam supermasif, kita sanggup memasuki horison insiden tanpa mengalami proses spagetifikasi dan akan mengalaminya kemudian dikala sudah berada di dalam horison peristiwa.

Pada lubang hitam yang lebih kecil, imbas bakmi sudah terasa bahkan sebelum kita memasuki horison peristiwa.

Begitu kita masuk ke dalam horison peristiwa, materi penyusun badan kita akan menyatu dengan seluruh massa lubang hitam. Dengan demikian, objek apapun yang masuk ke dalam horison insiden akan menyatu dengan lubang hitam dan demikian massanya total lubang hitam tersebut akan bertambah.

Referensi: Langitselatan.com

Posting Komentar untuk "Apa Yang Terjadi Kalau Kita Bersahabat Dengan Lubang Hitam?"